Bukan Bencana bagi Premier League jika Manchester City Terbukti Bersalah

Bukan Bencana bagi Premier League jika Manchester City Terbukti Bersalah

MansionSports - Legenda Manchester United sekaligus pandit sepak bola Inggris, Paul Scholes, membahas soal pemeriksaan Premier League kepada Manchester City terkait pelanggaran finansial. Menurutnya, jika Man City dihukum itu tak merugikan liga.

Pembahasan soal 115 pelanggaran regulasi keuangan Man City dari Premier league terus berlanjut. Penyelidikan masih terus berlangsung. Jika ditemukan bersalah, The Citizens berpotensi menghadapi sejumlah sanksi.

Mulai dari denda, larangan bermain di sejumlah kompetisi, turun kasta ke divisi yang lebih rendah, hingga pencopotan gelar liga. Kasus masih akan terus berlanjut, sebab Man City tidak akan tinggal diam begitu saja dan melakukan banding.

Scholes menilai jika Man City ditemukan bersalah pada akhirnya, maka itu bukan bencana besar untuk sepak bola Inggris, juga liga, melainkan nama dari klub itu sendiri yang tercoreng.

"Dalam dunia yang ideal, mereka (pemilik Manchester City) mungkin yang terbaik tetapi ada peraturan yang harus Anda patuhi," kata Scholes di podcast The Overlap, yang dipersembahkan oleh Sky Bet.

"Saya kira ini tidak akan menjadi bencana besar bagi sepak bola Inggris (jika City terbukti bersalah). Ini akan berdampak buruk bagi integritas Manchester City, bukan liga."

Pandit lainnya, Jamie Carragher, juga mengomentarinya dan menilai pemilik Man City merupakan sosok pemilik yang diinginkan fans untuk klubnya: royal khususnya dalam urusan belanja pemain. Tapi itu tak mengartikan melakukan berbagai cara untuk sukses, termasuk melanggar aturan.

"Manchester City punya pemilik, dan jika boleh jujur, saat itu kami semua ingin pemilik klub kami datang, yang punya uang, dan membawa klub ke level yang belum pernah mereka capai dalam waktu yang lama," imbuh Carragher.

"City bukanlah salah satu tim yang bersaing (sebelum akuisisi) – pada tahun 1960-an dan 1970-an ada klub papan atas lainnya yang memenangkan trofi."

"Ketika saya melihat tim-tim yang mendatangkan uang paling banyak, dan saya melihat City berada di atas Real Madrid, Barcelona, ​​​​Manchester United – itu hanyalah omong kosong belaka."

"Saya tidak peduli seberapa suksesnya Anda, itu tidak mungkin terjadi, tidak mungkin. Real Madrid memenangkan Liga Champions (hampir setiap tahun), jadi bagaimana City bisa berada di atas Real Madrid?" urainya.

Bukan Bencana bagi Premier League jika Manchester City Terbukti Bersalah

Bukan Bencana bagi Premier League jika Manchester City Terbukti Bersalah

MansionSports - Legenda Manchester United sekaligus pandit sepak bola Inggris, Paul Scholes, membahas soal pemeriksaan Premier League kepada Manchester City terkait pelanggaran finansial. Menurutnya, jika Man City dihukum itu tak merugikan liga.

Pembahasan soal 115 pelanggaran regulasi keuangan Man City dari Premier league terus berlanjut. Penyelidikan masih terus berlangsung. Jika ditemukan bersalah, The Citizens berpotensi menghadapi sejumlah sanksi.

Mulai dari denda, larangan bermain di sejumlah kompetisi, turun kasta ke divisi yang lebih rendah, hingga pencopotan gelar liga. Kasus masih akan terus berlanjut, sebab Man City tidak akan tinggal diam begitu saja dan melakukan banding.

Scholes menilai jika Man City ditemukan bersalah pada akhirnya, maka itu bukan bencana besar untuk sepak bola Inggris, juga liga, melainkan nama dari klub itu sendiri yang tercoreng.

"Dalam dunia yang ideal, mereka (pemilik Manchester City) mungkin yang terbaik tetapi ada peraturan yang harus Anda patuhi," kata Scholes di podcast The Overlap, yang dipersembahkan oleh Sky Bet.

"Saya kira ini tidak akan menjadi bencana besar bagi sepak bola Inggris (jika City terbukti bersalah). Ini akan berdampak buruk bagi integritas Manchester City, bukan liga."

Pandit lainnya, Jamie Carragher, juga mengomentarinya dan menilai pemilik Man City merupakan sosok pemilik yang diinginkan fans untuk klubnya: royal khususnya dalam urusan belanja pemain. Tapi itu tak mengartikan melakukan berbagai cara untuk sukses, termasuk melanggar aturan.

"Manchester City punya pemilik, dan jika boleh jujur, saat itu kami semua ingin pemilik klub kami datang, yang punya uang, dan membawa klub ke level yang belum pernah mereka capai dalam waktu yang lama," imbuh Carragher.

"City bukanlah salah satu tim yang bersaing (sebelum akuisisi) – pada tahun 1960-an dan 1970-an ada klub papan atas lainnya yang memenangkan trofi."

"Ketika saya melihat tim-tim yang mendatangkan uang paling banyak, dan saya melihat City berada di atas Real Madrid, Barcelona, ​​​​Manchester United – itu hanyalah omong kosong belaka."

"Saya tidak peduli seberapa suksesnya Anda, itu tidak mungkin terjadi, tidak mungkin. Real Madrid memenangkan Liga Champions (hampir setiap tahun), jadi bagaimana City bisa berada di atas Real Madrid?" urainya.