Pelatih Napoli Antonio Conte yakin timnya bisa mengalahkan Juventus, saat kedua tim akan bertemu pada lanjutan laga Serie A, Minggu (26/1) dini hari WIB.

Partai ini juga menjadi reuni tersendiri bagi Conte, yang sukses membela Juventus sebagai pemain dan pelatih.

"Saya menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai pemain sepak bola di sana, dan itu merupakan pengalaman yang luar biasa, pelajaran yang hebat dalam segala hal. Saya mencoba untuk menjadi lebih baik tidak hanya dibandingkan dengan tahun-tahun itu tetapi juga dibandingkan dengan 24 jam yang lalu," kata Conte.

Tak ada tim yang tak terkalahkan

Meski begitu, Conte tetap profesional dan ingin memberikan pil pahit kepada mantan timnya tersebut.

Juventus memang saat ini belum terkalahkan dari 21 laga di Serie A musim ini. Namun skuad Thiago Motta tersebut terlempar dari persaingan gelar juara, menduduki peringkat kelima setelah 13 kali imbang dan berjarak 13 poin dari pemuncak klasemen Napoli.

"Tidak ada tim yang tidak terkalahkan. Cepat atau lambat, Anda harus kalah; secara umum, kalah adalah bagian dari kehidupan," kata Conte.

"... mereka berada di Liga Champions, mereka adalah klub papan atas, seperti klub-klub Milan, Anda harus selalu memiliki banyak rasa hormat.”

"Ada sejarah besar di balik mereka, dan setiap tahun mereka bertekad untuk menang."

Kehilangan dua pemain, Conte masih percaya dengan skuad saat ini

Conte masih percaya dengan kualitas skuadnya saat ini untuk mempertahankan di puncak klasemen setelah kehilangan dua pemain bintang yang membawa Napoli juara pada 2023 lalu.

Seperti yang diketahui, Victor Osimhen lebih dulu hengkang sebagai pemain pinjaman di klub Turki Galatasaray. Lalu Khvicha Kvaratskhelia baru saja resmi dibeli Paris Saint-Germain.

"Saya tidak akan melakukan sesuatu yang istimewa; kami harus bersikap konstruktif. Kami memiliki sekelompok pemain yang saya sukai, yang dapat saya ajak berperang," ujar Conte.

"Setiap bursa transfer dapat meningkatkan kemampuan Anda. Jika tidak sekarang, maka pada bulan Juni. Anda harus melakukannya karena kami ingin kembali ke Eropa, dan saat ini skuad kami masih kecil.”

"Jika seseorang bergabung untuk membantu kami berkembang, kami akan menyambutnya. Jika tidak, kami akan menanganinya, bekerja keras, dan tetap fokus. Namun, ke depannya, skuad ini jelas perlu diperkuat. Jika kami kembali ke Eropa, jumlah kami saat ini terlalu sedikit."