Mansion Sports - Bologna berhasil meraih gelar Coppa Italia ketiga dalam sejarah klub mereka setelah mencetak gol lewat Dan Ndoye di babak fina melawan AC Milan. 

Kemenangan ini jadi pencapaian istimewa bagi Bologna yang terakhir kali tampil di final Coppa Italia 51 tahun lalu, dan sekaligus memastikan tiket ke Liga Europa musim depan.

Sejarah dan Formasi Tim

Milan yang terakhir kali memenangkan Coppa Italia pada tahun 2003, kembali ke final dengan kekuatan penuh, termasuk kembalinya Youssouf Fofana dan Rafael Leao ke starting XI. 

Sementara itu, Bologna menurunkan Santiago Castro, Ndoye, dan Emil Holm sebagai starter, dengan beberapa pemain seperti Martin Erlic dan Estanis Pedrola masih cedera.

Menariknya, kedua tim ini baru saja bertemu di Serie A pada Jumat sebelumnya, di mana Milan menang 3-1 di San Siro.

Jalannya Pertandingan: Milan dan Bologna Sama-sama Tampil Ketat

Pertandingan baru berjalan tiga menit saat Rafael Leao mencoba melewati Jhon Lucumi, tapi peluang Alex Jimenez dari jarak dekat gagal berbuah gol. Mike Maignan, kiper Milan, tampil sigap menahan beberapa peluang berbahaya dari serangan Bologna.

Lukasz Skorupski, kiper Bologna, juga beberapa kali melakukan penyelamatan penting, termasuk menghadang tendangan Luka Jovic dari jarak dekat. Namun, ketegangan meningkat saat Lewis Ferguson mendapat kartu kuning usai pelanggaran terhadap Leao, disusul protes keras Milan karena keputusan wasit yang tidak memberi kartu kedua untuk Ferguson.

Gol Penentu dan Perubahan Taktik

Gol tunggal dalam pertandingan ini datang dari Ndoye, yang berhasil mengontrol bola dan menembak ke gawang dari jarak 11 yard setelah mendapat assist dari Alex Orsolini. Milan mencoba membalas dengan memasukkan Santiago Gimenez, Kyle Walker, dan Joao Felix, namun serangan mereka kurang efektif dan beberapa peluang pun gagal dimanfaatkan.

Kesimpulan: Milan Gagal Pertahankan Gelar, Catatan Final Masih Panjang

Milan kembali gagal menjuarai Coppa Italia dan menambah daftar panjang sebagai tim dengan jumlah runner-up terbanyak di kompetisi ini, yakni sembilan kali dari 14 final yang pernah mereka jalani. Sementara Bologna, setelah sekian lama absen dari final, sukses mengakhiri puasa gelar dan membuka lembaran baru dengan kemenangan berharga ini.