
Gabbia dan Loftus-Cheek: “Syukurlah Musim Ini Telah Berakhir”
Mansion Sports - AC Milan menutup musim Serie A 2024/25 dengan kemenangan 2-0 atas Monza yang telah terdegradasi, dalam pertandingan di San Siro, Minggu malam waktu setempat. Gol dari Matteo Gabbia dan Joao Felix menjadi penentu, namun suasana di tribun penonton menggambarkan hal yang jauh lebih dalam.
Ribuan suporter melakukan aksi protes yang sangat mencolok: membentuk tulisan besar "Go Home" di tribun, lalu keluar dari stadion setelah 15 menit pertandingan untuk melanjutkan aksi mereka di luar San Siro.
Ini merupakan klimaks dari ketidakpuasan mendalam terhadap manajemen klub dan musim yang dianggap gagal.
Gabbia: “Kami yang Bertanggung Jawab atas Atmosfer Ini”
Bek tengah Matteo Gabbia mengakui bahwa suasana stadion malam itu memang aneh, dan sepenuhnya merupakan tanggung jawab para pemain.
“Hanya dengan melihat atmosfer stadion saja sudah terasa aneh, tapi kami sadar bahwa semua itu adalah tanggung jawab kami,” ujar Gabbia kepada DAZN.
Ia menyambut berakhirnya musim dengan kelegaan dan harapan akan awal baru.
“Kami sangat sedih dengan bagaimana musim ini berjalan. Jujur saja, bagus bahwa musim ini telah usai, agar kami bisa memulai segalanya dari nol dalam waktu sebulan.”
Belajar dari Napoli: Fokus Tanpa Gangguan Eropa
Milan dipastikan absen dari kompetisi Eropa musim depan, pertama kalinya sejak musim 2019/20 — saat mereka sengaja tidak mendaftarkan diri karena sanksi pelanggaran Financial Fair Play.
Meski mengecewakan, Gabbia melihat peluang dari kondisi ini dengan mencontoh Napoli yang berhasil menjadi juara Serie A tanpa beban laga Eropa.
“Tentu kami ingin bermain di Liga Champions atau Liga Europa, tapi setidaknya kami masih punya Coppa Italia dan Supercoppa Italiana. Masih banyak pertandingan penting yang bisa dijalani,” ujarnya.
Loftus-Cheek: “Kami Akan Bersiap Lebih Baik untuk Musim Depan”
Gelandang asal Inggris, Ruben Loftus-Cheek, yang mencoba berbicara dalam bahasa Italia saat wawancara, juga mengutarakan rasa lega dengan berakhirnya musim ini.
“Saya merasa lebih baik hari ini. Kami bermain sebaik mungkin dan meraih kemenangan. Sekarang waktunya bersiap untuk musim depan.”
Ia pun mengakui bahwa hasil musim ini tidak mencerminkan standar Milan.
“Musim ini tidak cukup baik untuk Milan, dan itu juga sulit bagi kami sebagai pemain. Tapi dalam sepak bola, situasi seperti ini bisa terjadi.”
Dengan segala kekacauan internal, protes suporter, dan kegagalan meraih prestasi, AC Milan kini memasuki masa transisi penting.
Harapan besar disematkan pada musim depan — sebuah peluang untuk menata ulang fondasi klub dan kembali ke jalur kejayaan yang pernah mereka raih.