MansionSports - Musim 2024-2025 sudah dimulai dan juara bertahan Serie A, Inter Milan, urung mengawalinya dengan kemenangan saat imbang 2-2 kontra Genoa di Luigi Ferraris. Kendati demikian, La Benamata diyakini akan bangkit.

Inter telah merekrut tiga pemain yakni Mehdi Taremi, Josep Martinez, dan Piotr Zielinski. Ditambah pengalaman meraih sukses di kancah domestik dan final Liga Champions, anak-anak asuh Simone Inzaghi dinilai sebagai tim paling lengkap dan siap mengarungi musim.

Prediksi itu dituturkan oleh mantan pelatih dari Italia, Fabio Capello, kala memberikan prediksi kiprah-kiprah tim Italia di musim 2024-2025.

"Dibandingkan dengan masa lalu, memulai dengan baik dan mendapatkan penempatan yang baik akan sangat penting karena jika tidak, jalannya akan menjadi jauh lebih rumit dengan tim-tim unggulan berada di fase gugur," papar Capello dikutip dari Football-Italia.

"Wajar untuk mengatakan bahwa juara Italia, Inter, adalah tim kami yang memiliki perlengkapan terbaik. Mereka memiliki kualitas dan kepastian yang mereka peroleh di masa lalu."

"Tentu saja, mereka harus meningkatkan intensitas usai pertandingan melawan Genoa, namun saya yakin kita akan segera melihat versi yang sama seperti dua tahun terakhir. Kekalahan di final Liga Champions 2023 di Istanbul harus memotivasi mereka untuk berjuang hingga akhir."

Bagaimana dengan AC Milan dan Juventus? Di bawah arahan pelatih baru, Paulo Fonseca dan Thiago Motta, keduanya masih berada dalam fase adaptasi.

"Mereka (Milan) menjadi lebih Eropa dengan pemain baru mereka, terutama dalam hal fisik dan mentalitas," papar Capello.

"Apa yang saya harapkan dari Rossoneri dan Fonseca adalah berkembang di lini tengah. Milan tidak seimbang melawan Torino, tapi saya yakin pelatih asal Portugal itu sudah memahami cara memperbaikinya, juga berkat pemain baru."

"Ada pekerjaan yang sedang berjalan, seperti yang kita lihat di 25 menit pertama melawan Como. Setelah itu, saya melihat hal-hal menarik."

"Saya suka Motta mengandalkan pemain muda dan punya ide jelas. Saya ingin melihat (Dusan) Vlahovic mencetak lebih dari 20 gol. Di Euro, dia tidak tampak seperti striker kelas atas, dan sekarang dia harus membuktikannya, setidaknya di Turin," urainya.