Mansion Sports - Performa Kenan Yildiz kembali moncer sejak Igor Tudor resmi mengambil alih kursi pelatih Juventus. Dalam tiga laga awal bersama pelatih barunya, pemain muda asal Turki itu langsung mencetak dua gol, sekaligus membantu Bianconeri meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang—cukup untuk menyalip Bologna dan duduk nyaman di posisi keempat klasemen Serie A.

Yildiz Bangkit Bersama Tudor

Sebelumnya, di era Thiago Motta, Yildiz sempat melempem dengan hanya satu gol dalam 10 laga terakhirnya. Tapi kini, kepercayaan yang diberikan Tudor seolah membangkitkan kembali kepercayaan dirinya.

Dengan performa apiknya ini, Yildiz langsung menarik perhatian klub-klub besar Premier League seperti Manchester City, Manchester United, dan Chelsea, yang siap bergerak jika Juventus gagal mengamankan tiket Liga Champions musim depan.

Baca Juga: “Juventus Lirik Rasmus Hojlund: Transfer di Depan Mata?”

Tekanan Finansial Jika Gagal ke Liga Champions

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, kegagalan lolos ke Liga Champions bisa memaksa Juventus menjual pemain kunci demi menyeimbangkan neraca keuangan. Pendapatan dari kompetisi Eropa itu sangat penting untuk menghindari keharusan menjual aset berharga seperti Yildiz.

Juventus juga tengah membidik Rasmus Hojlund, striker muda yang kini berseragam Manchester United, sebagai target utama untuk memperkuat lini depan. Tapi, banderol pemain asal Denmark itu dipatok di angka €60 juta—angka yang sulit dijangkau tanpa suntikan dana dari Liga Champions.

Kunci Transfer dan Masa Depan Yildiz

Dengan bursa transfer musim panas semakin dekat, Juventus menghadapi dilema. Di satu sisi, mereka ingin membangun tim yang lebih kompetitif. Di sisi lain, mereka harus memastikan tak kehilangan bintang muda seperti Yildiz.

Finis di empat besar Serie A jadi syarat mutlak—bukan hanya demi kebanggaan, tapi juga demi masa depan proyek jangka panjang Bianconeri.

Kalau Juventus ingin kembali bersaing di level tertinggi Eropa dan mempertahankan talenta terbaiknya, mereka wajib memastikan satu tempat di Liga Champions. Jangan sampai kehilangan Yildiz hanya karena gagal menjaga konsistensi di penghujung musim.