Kritik Pedas Fattori untuk Ibrahimovic dan Manajemen AC Milan

Kritik Pedas Fattori untuk Ibrahimovic dan Manajemen AC Milan

Mantan penyerang Fiorentina dan Atalanta, Sauro Fattori, melontarkan kritik tajam terhadap cara manajemen AC Milan dijalankan. Dalam wawancara dengan TMW Radio, Fattori menyoroti peran Zlatan Ibrahimovic dan direktur lainnya yang dinilai kurang mendukung pelatih Paulo Fonseca dalam mengelola tim.

Kurangnya Tanggung Jawab Pemain dan Manajemen

Menurut Fattori, tanggung jawab utama ada pada pemain dan manajemen klub. “Masalahnya adalah selalu pelatih yang menjadi korban. Lebih mudah mengganti satu orang daripada tiga puluh pemain,” ujar Fattori. Ia juga menyebut Ibrahimovic tidak memberikan dampak positif dan bahkan berpotensi merugikan klub. “Fonseca tidak bisa bekerja sendirian. Ada banyak kontroversi yang seharusnya ditangani oleh klub.”

Fattori menyoroti kurangnya kehadiran dan keterlibatan manajemen AC Milan dalam berbagai aspek, termasuk pada acara perayaan ulang tahun ke-125 klub. "Acara tersebut seharusnya menjadi momen penting, tetapi klub tidak hadir dengan semestinya. Bahkan pemain-pemain legendaris seperti Marco Van Basten juga tidak diumumkan secara layak."

Dukungan untuk Fonseca Sangat Minim

Saat ditanya soal tanggung jawab Fonseca, Fattori menilai bahwa pelatih telah berusaha memikul beban, tetapi tidak didukung oleh manajemen. “Fonseca berusaha bertanggung jawab, bahkan dalam konferensi pers. Namun, pelatih butuh dukungan dari klub. Jika klub tidak mendukung keputusan seperti mengevaluasi pemain, maka suasana akan menjadi kacau.”

Ia juga menyoroti masalah disiplin pemain, seperti insiden ketika Rafael Leao dan Theo Hernandez tidak berpartisipasi dalam jeda pendinginan. “Ketika hal ini terjadi, Ibrahimovic berada di Miami. Klub membiarkan ini terjadi, dan itu menjadi masalah besar. Fonseca tidak bisa berbicara sendiri; klub harus mengambil sikap.”

Mengenai masa depan Fonseca, Fattori menyebut bahwa hasil melawan Verona akan menjadi penentu nasibnya. “Fonseca bisa berada dalam risiko jika Milan kalah. Tetapi, jika itu terjadi, klub harus berbicara tegas kepada para pemain. Leao, yang menerima bayaran tertinggi, harus menunjukkan kontribusi lebih besar.”

Masalah Kedisiplinan dan Anarki di Milan

Fattori juga menyebut bahwa ada tanda-tanda anarki dalam skuad Milan. “Apa yang terjadi di Florence menunjukkan bahwa tidak ada struktur yang jelas. Fonseca memang memiliki tanggung jawab, tetapi klub harus menciptakan budaya disiplin dan mendukung pelatih dalam mengambil keputusan besar.”

Dengan situasi yang semakin tidak menentu, AC Milan harus segera menemukan solusi untuk mengembalikan stabilitas dan konsistensi di atas lapangan, baik dari segi manajemen maupun performa pemain.

Kritik Pedas Fattori untuk Ibrahimovic dan Manajemen AC Milan

Kritik Pedas Fattori untuk Ibrahimovic dan Manajemen AC Milan

Mantan penyerang Fiorentina dan Atalanta, Sauro Fattori, melontarkan kritik tajam terhadap cara manajemen AC Milan dijalankan. Dalam wawancara dengan TMW Radio, Fattori menyoroti peran Zlatan Ibrahimovic dan direktur lainnya yang dinilai kurang mendukung pelatih Paulo Fonseca dalam mengelola tim.

Kurangnya Tanggung Jawab Pemain dan Manajemen

Menurut Fattori, tanggung jawab utama ada pada pemain dan manajemen klub. “Masalahnya adalah selalu pelatih yang menjadi korban. Lebih mudah mengganti satu orang daripada tiga puluh pemain,” ujar Fattori. Ia juga menyebut Ibrahimovic tidak memberikan dampak positif dan bahkan berpotensi merugikan klub. “Fonseca tidak bisa bekerja sendirian. Ada banyak kontroversi yang seharusnya ditangani oleh klub.”

Fattori menyoroti kurangnya kehadiran dan keterlibatan manajemen AC Milan dalam berbagai aspek, termasuk pada acara perayaan ulang tahun ke-125 klub. "Acara tersebut seharusnya menjadi momen penting, tetapi klub tidak hadir dengan semestinya. Bahkan pemain-pemain legendaris seperti Marco Van Basten juga tidak diumumkan secara layak."

Dukungan untuk Fonseca Sangat Minim

Saat ditanya soal tanggung jawab Fonseca, Fattori menilai bahwa pelatih telah berusaha memikul beban, tetapi tidak didukung oleh manajemen. “Fonseca berusaha bertanggung jawab, bahkan dalam konferensi pers. Namun, pelatih butuh dukungan dari klub. Jika klub tidak mendukung keputusan seperti mengevaluasi pemain, maka suasana akan menjadi kacau.”

Ia juga menyoroti masalah disiplin pemain, seperti insiden ketika Rafael Leao dan Theo Hernandez tidak berpartisipasi dalam jeda pendinginan. “Ketika hal ini terjadi, Ibrahimovic berada di Miami. Klub membiarkan ini terjadi, dan itu menjadi masalah besar. Fonseca tidak bisa berbicara sendiri; klub harus mengambil sikap.”

Mengenai masa depan Fonseca, Fattori menyebut bahwa hasil melawan Verona akan menjadi penentu nasibnya. “Fonseca bisa berada dalam risiko jika Milan kalah. Tetapi, jika itu terjadi, klub harus berbicara tegas kepada para pemain. Leao, yang menerima bayaran tertinggi, harus menunjukkan kontribusi lebih besar.”

Masalah Kedisiplinan dan Anarki di Milan

Fattori juga menyebut bahwa ada tanda-tanda anarki dalam skuad Milan. “Apa yang terjadi di Florence menunjukkan bahwa tidak ada struktur yang jelas. Fonseca memang memiliki tanggung jawab, tetapi klub harus menciptakan budaya disiplin dan mendukung pelatih dalam mengambil keputusan besar.”

Dengan situasi yang semakin tidak menentu, AC Milan harus segera menemukan solusi untuk mengembalikan stabilitas dan konsistensi di atas lapangan, baik dari segi manajemen maupun performa pemain.