Manchester United dikabarkan siap melepas Marcus Rashford begitu bursa transfer Januari dibuka. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya klub untuk melakukan perombakan besar-besaran dalam skuat.

Penampilan yang Tidak Memenuhi Ekspektasi

Marcus Rashford, yang merupakan produk akademi Manchester United dan pernah menjadi idola para penggemar, kini dinilai tidak lagi tampil sesuai harapan. Setelah musim lalu menjadi salah satu pemain kunci, performa Rashford musim ini menurun drastis, baik di pertandingan maupun sesi latihan.

Menurut laporan dari The Guardian, manajemen United bersama pemilik baru INEOS dan pelatih Ruben Amorim merasa Rashford tidak memberikan usaha maksimal. Sikap dan aplikasinya, baik di lapangan maupun dalam latihan, mulai dipertanyakan, dan hal ini dianggap bertentangan dengan budaya kerja keras yang ingin diterapkan Amorim.

Pergantian Budaya di Manchester United

Keputusan untuk melepas Rashford merupakan bagian dari langkah "cultural reset" yang diusung INEOS sejak mengambil alih kepemilikan klub. Mereka percaya bahwa memotong pemain yang tidak lagi memberikan kontribusi optimal akan membantu membangun skuat yang lebih disiplin dan ambisius.

Meskipun Rashford adalah pemain lokal yang memiliki ikatan emosional dengan klub dan para penggemar, United tampaknya siap untuk melupakan faktor sentimental demi kemajuan tim. Klub juga berharap bisa mendapatkan dana segar dari penjualan Rashford untuk mendanai transfer pemain baru yang sesuai dengan filosofi Amorim.

Masa Depan Rashford

Meski mengalami masa sulit di Old Trafford, Rashford masih menarik minat dari beberapa klub top Eropa. Dengan usianya yang masih 27 tahun, ia masih memiliki potensi untuk bangkit kembali di lingkungan baru. Namun, masa depannya kini bergantung pada klub mana yang bersedia mengambil risiko dengan merekrutnya di bursa transfer mendatang.