Loading, please wait...
Pelatih Lazio Marco Baroni memuji penampilan anak buahnya yang berhasil menang 5-1 atas Como pada lanjutan laga Serie A, Jumat (1/11) dini hari WIB.
Dengan kemenangan tersebut, tim yang berjuluk Biancocelesti tersebut kini berhasil meraih tiga kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Sebelumnya tim asal kota Roma ini sukses menang meyakinkan 3-0 saat menjamu Genoa di liga, setelah menang 2-0 di kandang FC Twente di fase liga Europa League.
Lazio melanjutkan momentum tersebut lewat gol brace Taty Castellanos, lalu satu gol dari Pedro, Patric, dan Loum Tchaouna.
"Pujian diberikan kepada tim, yang memahami apa yang dibutuhkan permainan ini," kata Baroni kepada DAZN, dikutip dari Football Italia.
"Kerja keras selalu menghasilkan peningkatan. Ketika saya berbicara tentang tim yang ambisius, saya berbicara tentang tim yang ingin berkembang. Hari ini adalah ujian penting, melawan tim yang bermain sepak bola dengan baik dan memiliki kualitas teknik yang hebat."
Lazio mengalami masa-masa buruk pada musim 2024-25. Mereka sempat terlempar dari posisi 10 besar pada pertengahan musim. Setelah tiga kali kalah beruntun pada Maret, Maurizio Sarri mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih.
Setelah Giovanni Martusciello menjabat sebagai pelatih sementara, Igor Tudor menukangi Lazio hingga akhir musim. Lazio pun akhirnya menduduki posisi ketujuh dan lolos ke Europa League musim depan.
Baroni yang mulai menukangi Lazio pada musim 2024-25, memiliki hasil yang cukup positif. Meski sempat hanya meraih satu kemenangan dari tiga laga pertama, Lazio kini meraih empat kemenangan dari lima laga terakhir di liga.
Mereka kini menduduki posisi kelima dengan 19 poin dari 10 pertandingan, jumlah yang sama dengan Fiorentina dan Atalanta di atasnya.
Baroni menjelaskan alasan timnya yang berhasil menang telak atas tim asuhan Cesc Fabregas tersebut.
“Kami benar-benar pandai merebut bola dari mereka di babak pertama, mengendalikan permainan dengan baik,” jelas pelatih berusia 61 tahun ini.
“Mereka mengubah formasi di babak kedua, butuh banyak energi untuk menekan mereka. Kami kehilangan peluang bagus tepat sebelum gol mereka.”
Meski Lazio mencetak lima gol, satu gol dari Como bisa dibilang jadi yang terbaik di laga tersebut. Luca Mazzitelli mencetak gol pada menit ke-53 lewat aksi akrobatik dari sudut sempit.
“Gol Como bagus, tapi itu tendangan setengah salto,” katanya.
Usai gol Mazzitelli yang memangkas jarak menjadi 2-1, Como bisa saja mendapatkan inspirasi untuk membalikkan kedudukan.
Namun Lazio berhasil kembali menemukan ritme dan mencetak tiga gol tambahan untuk menutup pertandingan dengan skor 5-1.
“Mereka memberi banyak tekanan pada kami, jadi kami mengubah sesuatu. Saya butuh kami untuk bangkit, beberapa dari mereka kesulitan,” kata Baroni.
“(Gustav) Isaksen sedikit menurun, (Adam) Marusic mengatakan kepada saya bahwa ia ingin mencoba di babak pertama, tetapi ia merasa sedikit tidak nyaman. Bahkan mengabaikan gol, kami menguasai lapangan dengan cara yang hebat.”
“Saya sering memberi tahu tim untuk menerobos dengan jumlah pemain yang banyak, terutama di sayap, tetapi kami juga dapat mengubahnya dan mengisi area tersebut saat kami melakukannya. Kami sedang mengusahakannya, tim sangat reseptif dan menjalankan tugas dengan keyakinan. Saya ingin tim bermain sepak bola dengan baik”