Loading, please wait...
Mikel Arteta menyesalkan soal pertahanan buruk Arsenal saat ditahan imbang Chelsea pada akhir pekan lalu.
Arsenal kembali gagal meraih tiga angka dan gagal memangkas jarak pemuncak klasemen Liverpool.
The Gunners mengalami masa-masa buruknya setelah menderita dua kali kekalahan dan dua kali imbang dalam empat laga terakhir.
Namun hasil imbang ini menghindarkan tim asal London Utara ini mengalami tiga kekalahan beruntun di laga tandang, setelah sebelumnya mereka kalah dari Inter Milan dan Newcastle United.
Arsenal sempat mengira berhasil unggul pada menit ke-32 ketika Kai Havertz memanfaatkan kelengahan lini pertahanan tuan rumah. Namun gol tersebut dianulir karena eks pemain the Blues tersebut terperangkap offside.
Arsenal lalu baru benar-benar unggul pada menit ke-60 lewat gol Gabriel Martinelli. Gol tersebut berawal dari kapten the Gunners yang kembali dari cedera, Martin Odegaard, yang memberikan umpan silang terukur ke sisi kiri.
Namun keunggulan tersebut hanya bertahan selama 10 menit. Kali ini Arsenal yang lengah saat memberikan ruang kosong di depan kotak penalti. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Pedro Neto, yang melepaskan tembakan keras ke sudut kanan gawang.
Dalam wawancara bersama Sky Sports, Arteta ditanya apakah dirinya kecewa atau puas dengan penampilan timnya. Pelatih asal Spanyol itu mengatakan, “Keduanya. Kekecewaan karena tidak mendapatkan tiga poin lebih besar, dan mungkin akan lebih besar lagi besok saat kita menontonnya lagi, karena sekali lagi, tim bangkit.”
“Saya pikir kami mendominasi mereka dan menjadi tim yang lebih baik dalam banyak fase dan situasi permainan, tetapi setelah unggul, sangat kecewa dengan cara kami kebobolan gol. Sangat buruk, itu bukan standar kami dan kami tidak menerimanya.”
“Setelah itu, reaksi di sini luar biasa terhadap tim ini dalam masalah yang kami sebabkan kepada mereka dan betapa agresifnya kami. Saya sangat bangga dengan mereka, tetapi kami di sini untuk mendapatkan tiga poin, dan kami tidak berhasil melakukannya.”
Arteta menjelaskan lebih lanjut soal kebobolan tersebut. “Ini adalah permainan fase kedua saat bola mati, dan kami tidak rapi. Kami tidak cukup cepat mengatur ulang dan Anda tidak dapat membiarkan umpan seperti itu. Anda membutuhkan kualitas Neto untuk melakukannya, tetapi standar kami tidak cukup baik."
Salah satu nilai positif dari laga tersebut adalah kembalinya Odegaard, usai absen sejak akhir Agustus lalu.
Gelandang serang Norwegia tersebut langsung menempati posisi yang biasa ditempatinya, dengan Arteta yang kembali menggunakan formasi 433.
Kreativitas dan dinamika eks pemain Real Madrid tersebut memang dirindukan skuad saat absen pada partai penting seperti melawan Manchester City dan Tottenham Hotspur, serta saat kalah melawan Bournemouth dan Newcastle United.
Ia kemudian bermain pada partai melawan Chelsea dan langsung memberikan dampak nyata. Padahal jelas ia masih belum pulih 100 persen.
"Pemain kami (Odegaard) telah absen selama enam minggu dan hampir tidak berlatih bersama tim," lanjut Arteta. "Bisa bermain di level ini di Premier League menunjukkan betapa ia menjaga dirinya sendiri, kepemimpinannya, dan karakter yang dimilikinya.”
"Semuanya berjalan lebih baik dengan pemain seperti ini. Hari ini kami bermain lebih baik. Anda bisa melihat semuanya berjalan lancar, tetapi sekali lagi ini tentang menang.”
"Yang kami temukan adalah bahwa setiap hari kami harus mengubah sesuatu yang besar, Anda tahu, mesin, roda, setir, karena kami mengalami masalah demi masalah. Biasanya tim akan terpuruk, tetapi tim ini memiliki energi dan semangat yang luar biasa untuk bermain."