Loading, please wait...
Mansion Sports - Paulo Dybala, pemain bintang asal Argentina, baru-baru ini berbicara tentang perbedaan antara Juventus dan Roma, bagaimana Jose Mourinho meyakinkannya untuk bergabung, dan alasan di balik penolakan tawaran besar dari Arab Saudi.
Walaupun Dybala sedang cedera parah dan tidak bisa bermain lagi musim ini, ia tetap mendukung timnya dari pinggir lapangan, menunjukkan betapa kuatnya ikatan yang sudah terbentuk dengan para pemain Roma.
Dybala mengenang pengalamannya di Juventus, di mana ia merasakan tekanan besar dan disiplin profesional yang tinggi.
“Juventus itu sebuah cara hidup. Secara profesional, kamu tumbuh sangat pesat karena hasil imbang di sana dianggap seperti kekalahan, jadi kamu bekerja keras setiap harinya,” ujar Dybala tentang masa-masa tujuh tahunnya bersama Juventus.
Namun, meskipun Juventus memberi banyak pelajaran, Dybala merasa sesuatu yang berbeda saat ia meninggalkan klub itu dan bergabung dengan Roma. Ia tidak mengira akan merasa begitu diterima di ibukota Italia.
“Roma memberikan rasa kepemilikan yang sangat kuat, dan saya tidak mengharapkan itu saat meninggalkan Juventus. Di sini, saya merasa sangat diterima.”
Baca Juga: "Galatasaray Mulai Kontak dengan Paulo Dybala"
Ketika Dybala merasa kebingungan tentang masa depannya setelah kontraknya dengan Juventus berakhir, dia menerima telepon dari Jose Mourinho.
“Semua terasa sangat aneh saat itu—ketidakpastian tentang di mana saya akan bermain, apakah saya harus meninggalkan Italia, yang sudah menjadi rumah saya,” kenang Dybala.
Namun, Dybala tahu bahwa Mourinho adalah sosok yang istimewa dan tak bisa diabaikan. Setelah beberapa pembicaraan, Dybala akhirnya setuju untuk memulai babak baru di Roma, yang ditandai dengan presentasi luar biasa di depan 20.000 fans di landmark ikonik kota itu.
Dybala mengungkapkan bahwa saat itu adalah salah satu momen paling emosional dalam hidupnya.
“Saat itu, kaki saya sedikit gemetar. Kami bermain di depan 50.000 atau 60.000 orang, itu hal biasa, mereka datang untuk menyaksikan pertandingan. Tapi saat itu, penonton datang hanya untuk saya. Saya tidak mengharapkan sambutan seperti itu. Fans benar-benar mengejutkan saya,” tuturnya dengan penuh haru.
Dybala merasa terikat dengan para penggemar Roma dan bertekad untuk bekerja lebih keras untuk membalas cinta yang mereka tunjukkan.
Tawaran besar dari Liga Pro Saudi sempat membuat Dybala berpikir keras. Namun, dia akhirnya memilih untuk tetap di Roma, karena kebahagiaan keluarganya dan rasa cinta yang dia terima dari klub dan penggemar Roma.
“Saya tidak akan bohong, angka-angka itu memang membuat Anda berpikir. Tapi saya sangat bahagia di sini, dan keluarga saya juga bahagia di sini. Istri saya adalah bagian penting dari hidup saya, dan kebahagiaannya adalah kebahagiaan saya juga,” kata Dybala.
Dia juga menambahkan bahwa cinta yang dia terima dari Roma, baik dari penggemar maupun dari orang-orang di sekitar klub, adalah sesuatu yang sangat berharga.
“Saya sudah menjalani karier yang hebat, dan cinta yang saya terima di Roma, dari klub, penggemar, dan orang-orang di jalan, saya tidak tahu apakah saya akan mendapatkannya di tempat lain.”
“Ketika Anda menimbang segala sesuatu, Anda harus memilih apa yang paling berarti, dan itu yang membuat kami memutuskan untuk tetap di Roma.” tambahnya.
Dybala jelas merasa bahwa keputusan untuk bertahan di Roma adalah pilihan yang paling tepat, meskipun tawaran finansial besar datang dari tempat lain.