Loading, please wait...
MansionSports - Comeback dilakukan timnas Italia saat melawan Prancis di Parc des Princes, Sabtu (07/09) dini hari WIB, pada laga pertama League A Grup 2 UEFA Nations League. Sempat tertinggal 0-1, Gli Azzurri menang 3-1.Tiga gol Italia, yang membalas gol Bradley Barcola (1'), dicetak oleh Federico Dimarco (30'), Davide Frattesi (51'), dan Giacomo Raspadori (74'). Italia efisien dengan 11 tendangan (enam tepat sasaran) dengan 45 persen penguasaan bola.Luciano Spalletti perlahan membangkitkan Italia usai tersingkir di 16 besar Euro 2024, sebagai juara bertahan, dengan cara yang menyakitkan. Spalletti menggunakan formasi tiga bek, tetapi ia juga menuturkan faktor yang jadi pembeda laga tersebut."Secara efektif, saya melihat intensitas selama latihan yang tidak kami alami sebelumnya (pada Euro)," papar Spalletti dikutip dari Football-Italia."Mungkin bentuk fisik punya peranan. Musim baru saja dimulai, dan ada semangat baru. Di lain waktu, saat itu adalah akhir musim, dan ada hal-hal yang mungkin membuat seseorang berhenti bermain lebih awal. Kami lebih lambat.""Lalu, ada situasi taktis juga. Setelah menempatkan pemain kembali ke posisinya, mereka bangkit kembali malam ini. Terlepas dari bagaimana permainan ini berjalan, kami akan terus bermain selamanya.""Itu adalah DNA grup yang saya pilih untuk UEFA Nations League dan kualifikasi Piala Dunia. Tiga, empat atau lima pemain tetap berada di rumah kali ini, namun secara umum kami yakin bahwa grup ini dapat memberi kami banyak hal."Raspadori juga menilai Italia berada di jalur yang tepat untuk bangkit setelah Euro 2024. Ia juga merespons komentar Spalletti soal dirinya memberi banyak tekanan kepada pemain pada Euro 2024."Kami tahu ini adalah jalan yang tepat untuk membangun sesuatu yang positif. Kami harus memulai lagi setelah musim panas yang negatif, kami ingin mengambil kendali permainan, mengambil inisiatif dan hanya kadang-kadang terdesak," tambah Raspadori."Apa yang dikatakan pelatih kepada Anda mencerminkan apa yang dia katakan kepada kami. Ketika ada kompetisi penting seperti itu, ada banyak tekanan, jauh lebih tinggi dari yang biasa kita alami. Kami berusaha bekerja keras dan juga memiliki tingkat ketenangan yang tepat untuk mempersiapkan pertandingan di level ini."