
Presiden LaLiga Javier Tebas Kritik Keras Liga Unify
LaLiga kembali
berada di pusat kontroversi setelah Presiden Javier Tebas melontarkan kritik
tajam terhadap upaya terbaru untuk membentuk Liga Super Eropa, yang kini
dikenal sebagai Liga Unify. Tebas, yang sejak awal menjadi oposisi utama proyek
ini, menilai konsep baru ini tetap merugikan kompetisi domestik.
Liga Unify Dinilai Berbahaya
Menurut Tebas,
perubahan nama dan format yang diajukan oleh A22, organisasi di balik Liga
Unify, tidak mengubah dampak negatif yang akan ditimbulkan. Dalam
pernyataannya, Tebas menegaskan bahwa konsep baru ini tetap mengancam
stabilitas ekonomi liga nasional dan klub-klubnya.
“A22 kembali dengan
ide baru: mereka memproduksi format seperti membuat churros, tanpa menganalisis
atau mempelajari dampak ekonomi dan olahraga pada kompetisi,” ujar Tebas
melalui akun media sosialnya. Ia juga menyebut bahwa model televisi yang
diusulkan hanya akan menguntungkan klub besar.
Dominasi Klub Besar yang Berbahaya
Tebas menyoroti
bahwa Liga Unify memberikan keuntungan signifikan bagi klub besar. “Model yang
mereka tawarkan hanya menguntungkan klub-klub besar (dan mereka tahu itu...)
sambil membahayakan stabilitas ekonomi liga nasional dan klub-klubnya,”
tambahnya.
Sebagai salah satu
pemimpin oposisi terhadap Liga Super sejak awal, Tebas telah berulang kali
menyuarakan bahwa format kompetisi seperti ini akan memperlebar kesenjangan
antara klub besar dan kecil, serta mengganggu keseimbangan kompetisi domestik.
LaLiga Tetap Mempertahankan Kompetisi Tradisional
LaLiga, bersama
dengan UEFA, menjadi salah satu penghalang utama terbentuknya Liga Super.
Mereka bersikukuh mempertahankan struktur tradisional yang memungkinkan semua
klub memiliki peluang yang adil untuk bersaing di tingkat domestik maupun
Eropa.
Menurut Tebas,
kesuksesan LaLiga sebagai salah satu liga terbaik di dunia adalah bukti bahwa
model kompetisi tradisional masih relevan. Ia percaya bahwa perubahan radikal
seperti Liga Unify akan merusak integritas olahraga.
Dukungan untuk Klub-Klub Lokal
Salah satu alasan
utama penolakan Tebas terhadap Liga Unify adalah dampaknya pada klub-klub
lokal. Liga domestik, seperti LaLiga, memainkan peran penting dalam
perkembangan pemain muda dan memberikan kesempatan bagi semua tim untuk
berkembang. Tebas menilai Liga Unify dapat menghancurkan ekosistem ini.
“Jika model ini
diterapkan, kita akan kehilangan banyak hal, termasuk kesempatan bagi tim-tim
kecil untuk bermimpi dan bersaing di level tertinggi,” katanya.
Apa Selanjutnya?
Tebas dan LaLiga
berjanji akan terus memimpin perlawanan terhadap Liga Unify. Dengan dukungan
dari UEFA dan asosiasi sepak bola lainnya, mereka berkomitmen untuk menjaga
stabilitas dan keberlanjutan kompetisi domestik.
Dalam waktu dekat,
diskusi mengenai masa depan sepak bola Eropa diperkirakan akan memanas kembali.
Tebas tetap menjadi salah satu suara paling vokal dalam debat ini, dan
posisinya jelas: mempertahankan struktur yang adil dan berkelanjutan bagi semua
pihak.