Loading, please wait...
Pemain baru Aston Villa Marcus Rashford mengatakan dirinya tidak sabar untuk bermain di Champions League musim ini bersama tim barunya.
Seperti yang diketahui, Manchester United telah resmi meminjamkan pemain depan Inggris ini sebagai pemain pinjaman ke Aston Villa, seperti yang diumumkan Setan Merah pada Minggu (2/2).
Villa lolos ke Champions League musim ini setelah mengakhiri musim di posisi keempat. Skuad besutan Unai Emery ini pun tampil gemilang di kompetisi elit Eropa tersebut, di mana mereka berhasil lolos otomatis ke babak 16 besar.
Sementara itu, United musim lalu gagal menembus ke zona Eropa karena finis di posisi kedelapan. Namun skuad besutan Ruben Amorim tersebut mendapatkan tiket ke Europa League usai menjadi juara FA Cup.
“Jelas, (Champions League) kompetisi terbesar yang diikuti sebuah klub,” kata Rashford.
"Saya yakin ini akan menjadi pengalaman baru bagi saya, bermain untuk Villa di Champions League. Ini akan selalu menjadi momen yang hebat, tetapi tujuannya tetap sama, untuk mencoba dan melakukan yang terbaik untuk memenangkannya.”
"Saya telah memainkan cukup banyak pertandingan di Champions League, jadi saya merasa berpengalaman dan tahu cara menangani situasi seperti itu."
Rashford sendiri diasingkan oleh Amorim dan tidak bermain untuk United sejak Desember lalu.
Padahal pemain 27 tahun ini sudah membela United sejak usia tujuh tahun, tampil dalam 426 laga, mencetak 138 gol dan 63 asis. Ia juga berhasil mengangkat trofi Europa League, dua FA Cup, dan dua EFL Cup.
Demi mendapatkan waktu bermain, Rashford pun memilih Villa karena tertarik dengan gaya permainan tim besutan Unai Emery ini.
"Saya harus memilih tempat yang menurut saya cocok dengan gaya bermain saya, dan dapat membantu mereka serta membantu saya menemukan kembali dan meningkatkan kemampuan sebagai pemain," ujar Rashford.
"Tentu saja saya di sini hanya untuk jangka pendek, jadi saya ingin memanfaatkan waktu saya sebaik-baiknya di sini dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah dengan menggunakan atribut dan keterampilan saya untuk membantu tim.”
"Saya tahu saya dapat merugikan tim. Saya tahu saat saya bermain dengan performa terbaik, saya dapat menentukan hasil pertandingan. Itulah satu-satunya ambisi dan tujuan saya, untuk membantu tim memenangkan lebih banyak pertandingan, lebih banyak poin, dan mudah-mudahan menciptakan sejarah."