Loading, please wait...
Mansion Sports - Kekalahan telak 3-0 dari Arsenal di leg pertama perempat final Liga Champions tak membuat semangat para pemain Real Madrid surut. Justru sebaliknya, keyakinan akan sebuah kebangkitan besar di Santiago Bernabéu mulai digaungkan oleh para penggawa Los Blancos.
Dalam pertandingan leg pertama yang berlangsung Selasa malam di Emirates Stadium, Arsenal tampil dominan dan sukses menjebol gawang Madrid tiga kali.
Dua gol cantik dari tendangan bebas Declan Rice serta satu gol dari Mikel Merino dalam waktu 17 menit membuat Real Madrid tertunduk lesu.
Statistik pun menunjukkan dominasi Arsenal: 11 tembakan tepat sasaran — rekor tertinggi dalam laga fase gugur Liga Champions melawan Madrid. Namun, Madrid bukanlah tim yang mudah menyerah.
Bintang anyar Madrid, Kylian Mbappe, tetap optimis. Melalui Instagram, ia menyuarakan tekad timnya: “Kami harus percaya sampai akhir.” Saat berbicara kepada media, ia menegaskan, “Tentu saja kami bisa membalikkan keadaan.”
Gelandang asal Inggris, Jude Bellingham, juga mengakui kehebatan Arsenal. Namun, ia mengingatkan bahwa segalanya masih mungkin terjadi di leg kedua: “Kami akan butuh sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang benar-benar gila. Tapi kalau ada satu tempat di mana keajaiban bisa terjadi, itu adalah rumah kami.”
Pemain serba bisa Lucas Vazquez menambahkan, “Kalau ada tim yang bisa membalikkan kekalahan 3-0, itu adalah Real Madrid. Madridistas akan mendukung kami sepenuh hati.”
Sementara itu, Raul Asencio, lulusan akademi Madrid yang baru naik ke tim utama, juga menunjukkan semangat tinggi: “Ini belum berakhir. Masih ada satu pertandingan lagi di Bernabéu. Kami sudah memikirkannya sejak sekarang.”
Baca Juga: “Ancelotti Akui Sulit Pertahankan Gelar La Liga Usai Tumbang dari Valencia”
Pelatih kepala Carlo Ancelotti tetap tenang namun percaya diri. Ia menyampaikan bahwa dalam sepak bola, hal-hal tak terduga kerap terjadi: “Kalau kita lihat pertandingan tadi malam, kelihatannya tak ada harapan. Tapi di sepak bola, hal tak terduga selalu terjadi.”
Ia menambahkan, “Tak ada yang menyangka Rice bisa cetak dua gol dari tendangan bebas, tapi dia melakukannya. Kami harus percaya. Karena sering kali, bahkan sangat sering, keajaiban memang terjadi di Bernabéu.”
Dari 29 kali Madrid kalah di leg pertama babak gugur kompetisi Eropa saat bermain tandang, mereka berhasil lolos sebanyak 14 kali. Statistik ini menunjukkan bahwa meskipun jalan terjal menanti, peluang masih terbuka.
Kini, semua mata akan tertuju ke Santiago Bernabéu pada 16 April mendatang. Real Madrid akan mencoba menciptakan salah satu comeback paling mengesankan dalam sejarah Liga Champions. Apakah mereka bisa melakukannya? Jika ada satu tim yang tahu caranya, itu adalah Real Madrid.