Ruben Amorim: Set-Piece Jadi Biang Kekalahan Manchester United

Ruben Amorim: Set-Piece Jadi Biang Kekalahan Manchester United

Dua Gol Arsenal dari Situasi Bola Mati

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pertahanan timnya dalam menghadapi situasi bola mati saat kalah 2-0 dari Arsenal di Emirates Stadium. Dua gol The Gunners, masing-masing melalui William Saliba dan Jurrien Timber, semuanya berasal dari skema sepak pojok.

"Kami sudah tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit," ujar Amorim usai laga. "Set-piece mengubah jalannya pertandingan. Setelah itu, kami kehilangan momentum dan mencoba segala cara untuk menguasai permainan kembali."

Strategi yang Belum Maksimal

Amorim mengakui bahwa Arsenal memiliki keunggulan dalam strategi bola mati, berkat waktu persiapan yang panjang dan pemain-pemain berpostur tinggi. "Mereka sudah bekerja lama untuk itu. Mereka memiliki pemain besar dan strategi yang bagus. Kami hanya punya waktu dua minggu untuk mempersiapkannya, tetapi ini adalah area yang perlu kami tingkatkan," katanya.

Penilaian Terhadap Performa Kedua Tim

Meski kecewa, Amorim menilai permainan Arsenal juga tidak terlalu istimewa pada malam itu. "Kami tidak bermain sangat baik, tetapi Arsenal juga tidak bermain sangat baik. Sayangnya, dua gol dari set-piece menjadi pembeda," tambah pelatih asal Portugal tersebut.

Fokus pada Perbaikan

Amorim menekankan pentingnya fokus untuk memperbaiki kelemahan tim di laga-laga berikutnya. "Kami harus terus berkembang di banyak aspek permainan kami. Premier League adalah liga yang sulit, dan setiap tim menghadapi tantangan dengan set-piece. Ini akan menjadi fokus kami," tutupnya.

Ruben Amorim: Set-Piece Jadi Biang Kekalahan Manchester United

Ruben Amorim: Set-Piece Jadi Biang Kekalahan Manchester United

Dua Gol Arsenal dari Situasi Bola Mati

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pertahanan timnya dalam menghadapi situasi bola mati saat kalah 2-0 dari Arsenal di Emirates Stadium. Dua gol The Gunners, masing-masing melalui William Saliba dan Jurrien Timber, semuanya berasal dari skema sepak pojok.

"Kami sudah tahu ini akan menjadi pertandingan yang sulit," ujar Amorim usai laga. "Set-piece mengubah jalannya pertandingan. Setelah itu, kami kehilangan momentum dan mencoba segala cara untuk menguasai permainan kembali."

Strategi yang Belum Maksimal

Amorim mengakui bahwa Arsenal memiliki keunggulan dalam strategi bola mati, berkat waktu persiapan yang panjang dan pemain-pemain berpostur tinggi. "Mereka sudah bekerja lama untuk itu. Mereka memiliki pemain besar dan strategi yang bagus. Kami hanya punya waktu dua minggu untuk mempersiapkannya, tetapi ini adalah area yang perlu kami tingkatkan," katanya.

Penilaian Terhadap Performa Kedua Tim

Meski kecewa, Amorim menilai permainan Arsenal juga tidak terlalu istimewa pada malam itu. "Kami tidak bermain sangat baik, tetapi Arsenal juga tidak bermain sangat baik. Sayangnya, dua gol dari set-piece menjadi pembeda," tambah pelatih asal Portugal tersebut.

Fokus pada Perbaikan

Amorim menekankan pentingnya fokus untuk memperbaiki kelemahan tim di laga-laga berikutnya. "Kami harus terus berkembang di banyak aspek permainan kami. Premier League adalah liga yang sulit, dan setiap tim menghadapi tantangan dengan set-piece. Ini akan menjadi fokus kami," tutupnya.