Suporter Udinese Buktikan Tak Rasis Jelang Kembalinya Mike Maignan

Suporter Udinese Buktikan Tak Rasis Jelang Kembalinya Mike Maignan

Mansion Sports - Kiper AC Milan, Mike Maignan, akan kembali ke Stadion Bluenergy untuk pertama kalinya sejak insiden rasial yang mengejutkan musim lalu. Menjelang laga pekan ke-32 Serie A tersebut, sejumlah kelompok suporter Udinese menyerukan aksi damai dan menolak segala bentuk rasisme.

Maignan menjadi sasaran hinaan rasial dari tribun belakang gawang dalam laga musim lalu, memicu penghentian pertandingan sesuai protokol Serie A. 

Kiper asal Prancis itu akhirnya meninggalkan lapangan bersama wasit dan rekan-rekan setimnya setelah kembali mendengar ejekan serupa.

Seruan dari Curva Nord: "Buktikan Kami Bukan Rasis"

Empat pelaku telah diidentifikasi dan dilarang hadir di stadion seumur hidup, namun ketegangan masih terasa. Terlebih setelah munculnya spanduk bernada menghina di dekat stadion pada Selasa malam.

Kelompok suporter Curva Nord pun merespons dengan tegas melalui pernyataan resmi:

“Friuli, Udine dan Curva Nord bukan tempat bagi rasisme. Mari buktikan itu,” tulis mereka.
“Ketidaksukaan terhadap Mike Maignan (karena orang Friuli tidak melupakan) harus disampaikan dengan cara yang beradab, tanpa jatuh ke sikap diskriminatif.”

Mereka mengajak seluruh suporter untuk fokus pada dukungan positif.

“Mari nyalakan stadion dengan hitam dan putih, kibarkan syal dan bendera demi membawa Udinese kembali ke jalur kemenangan.”

Baca Juga: “Ibra Ungkap Kandidat Favorit untuk Direktur Olahraga Baru Milan

Presiden Klub Suporter: "Indiferensi adalah Respons Terbaik"

Nada yang sedikit berbeda datang dari Bepi Marcon, Presiden Asosiasi Klub Suporter Udinese. Ia menekankan bahwa insiden musim lalu hanyalah ulah segelintir orang.

“Insiden itu sangat tidak menyenangkan, tapi hanya melibatkan 4-5 orang yang sudah dihukum. Maignan kemudian menyatakan sesuatu yang membuat seluruh Friuli tampak tercemar, padahal itu kejadian terisolasi,” kata Marcon kepada Gazzettino del Friuli Venezia Giulia.

Marcon menyarankan pendekatan yang lebih tenang saat Maignan kembali ke stadion:

“Saya kira respons terbaik adalah indifference. Tentu saja kami menolak rasisme dan berharap tidak ada insiden serupa lagi.”

Suporter Udinese Buktikan Tak Rasis Jelang Kembalinya Mike Maignan

Suporter Udinese Buktikan Tak Rasis Jelang Kembalinya Mike Maignan

Mansion Sports - Kiper AC Milan, Mike Maignan, akan kembali ke Stadion Bluenergy untuk pertama kalinya sejak insiden rasial yang mengejutkan musim lalu. Menjelang laga pekan ke-32 Serie A tersebut, sejumlah kelompok suporter Udinese menyerukan aksi damai dan menolak segala bentuk rasisme.

Maignan menjadi sasaran hinaan rasial dari tribun belakang gawang dalam laga musim lalu, memicu penghentian pertandingan sesuai protokol Serie A. 

Kiper asal Prancis itu akhirnya meninggalkan lapangan bersama wasit dan rekan-rekan setimnya setelah kembali mendengar ejekan serupa.

Seruan dari Curva Nord: "Buktikan Kami Bukan Rasis"

Empat pelaku telah diidentifikasi dan dilarang hadir di stadion seumur hidup, namun ketegangan masih terasa. Terlebih setelah munculnya spanduk bernada menghina di dekat stadion pada Selasa malam.

Kelompok suporter Curva Nord pun merespons dengan tegas melalui pernyataan resmi:

“Friuli, Udine dan Curva Nord bukan tempat bagi rasisme. Mari buktikan itu,” tulis mereka.
“Ketidaksukaan terhadap Mike Maignan (karena orang Friuli tidak melupakan) harus disampaikan dengan cara yang beradab, tanpa jatuh ke sikap diskriminatif.”

Mereka mengajak seluruh suporter untuk fokus pada dukungan positif.

“Mari nyalakan stadion dengan hitam dan putih, kibarkan syal dan bendera demi membawa Udinese kembali ke jalur kemenangan.”

Baca Juga: “Ibra Ungkap Kandidat Favorit untuk Direktur Olahraga Baru Milan

Presiden Klub Suporter: "Indiferensi adalah Respons Terbaik"

Nada yang sedikit berbeda datang dari Bepi Marcon, Presiden Asosiasi Klub Suporter Udinese. Ia menekankan bahwa insiden musim lalu hanyalah ulah segelintir orang.

“Insiden itu sangat tidak menyenangkan, tapi hanya melibatkan 4-5 orang yang sudah dihukum. Maignan kemudian menyatakan sesuatu yang membuat seluruh Friuli tampak tercemar, padahal itu kejadian terisolasi,” kata Marcon kepada Gazzettino del Friuli Venezia Giulia.

Marcon menyarankan pendekatan yang lebih tenang saat Maignan kembali ke stadion:

“Saya kira respons terbaik adalah indifference. Tentu saja kami menolak rasisme dan berharap tidak ada insiden serupa lagi.”