Loading, please wait...
Klub yang Pernah Treble - Meraih satu trofi dalam semusim aja udah bikin sebuah klub dielu-elukan, apalagi kalau bisa angkut tiga sekaligus alias treble.
Nah, di dunia sepak bola, pencapaian ini bener-bener spesial. Gak sembarang tim bisa melakukannya, bahkan klub-klub besar pun butuh kombinasi skuad yang kuat, pelatih jenius, dan sedikit keberuntungan untuk bisa menorehkan sejarah sebagai klub yang pernah treble.
Mansion Sports akan ngajak kamu mengenal siapa aja sih klub yang pernah treble. Bukan cuma dominan di liga domestik, mereka juga membuktikan tajinya di Eropa.
Yuk kita telusuri siapa saja mereka, kapan treble-nya terjadi, dan bagaimana kisah mereka sampai bisa masuk dalam daftar elit ini!
Dalam dunia sepak bola, istilah treble winners biasanya merujuk pada tim yang sukses menjuarai tiga gelar mayor dalam satu musim—biasanya meliputi liga domestik, piala domestik, dan Liga Champions. Sejauh ini, cuma 8 klub yang pernah treble, dan masing-masing punya kisah epik yang layak dikenang.
Celtic jadi pionir dalam urusan treble di Eropa. Di musim 1966/67, mereka sapu bersih Liga Skotlandia, Piala Skotlandia, dan Piala Liga Skotlandia. Tapi yang paling legendaris, tentu kemenangan mereka di final Liga Champions lawan Inter Milan di Lisbon. Sempat tertinggal lebih dulu, Celtic bangkit dan menang 2-1.
Itulah awal mula julukan “Lisbon Lions”, dan sejak itu Celtic resmi masuk ke jajaran klub yang pernah treble.
Era keemasan Ajax terjadi di awal 70-an, dengan Johan Cruyff sebagai otak permainan dan Rinus Michels sebagai arsitek tim.
Musim 1971/72, mereka nyaris sempurna di Eredivisie dan Piala KNVB. Di final Liga Champions, dua gol Cruyff membawa Ajax menang atas Inter Milan.
Mereka gak cuma menjuarai turnamen, tapi juga mengubah cara sepak bola dimainkan. Ajax bukan cuma menang, tapi menang dengan gaya.
Satu lagi wakil Belanda, PSV Eindhoven sukses membukukan treble musim 1987/88. Mereka unggul di Eredivisie, menang Piala KNVB, dan bikin kejutan di Liga Champions meski perjalanan mereka penuh drama.
Final Liga Champions melawan Benfica berakhir tanpa gol, tapi PSV menang lewat adu penalti. Gak seflamboyan Ajax, tapi tetap solid dan pantas masuk ke daftar klub yang pernah treble.
Siapa yang bisa lupa comeback dramatis Manchester United di final Liga Champions 1999? Saat itu, mereka sudah mengamankan Premier League dan FA Cup, tapi tertinggal dari Bayern Munich di final Eropa.
Masuknya Sheringham dan Solskjaer jadi keputusan jenius. Dua gol di injury time membalikkan keadaan dan menjadikan MU sebagai tim Inggris pertama yang meraih treble. Musim 98/99 itu akan selalu jadi musim emas bagi fans Setan Merah.
Barcelona gak cuma sekali, tapi dua kali sukses memborong treble—dan keduanya tak terlupakan.
Mereka jadi satu-satunya klub Spanyol yang masuk dua kali dalam daftar klub yang pernah treble.
Jose Mourinho membawa Inter Milan menulis sejarah di musim 2009/10. Mereka menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions—menjadi tim Italia pertama (dan sejauh ini satu-satunya) yang mencapainya.
Final Liga Champions melawan Bayern Munich dimenangkan lewat dua gol Diego Milito. Gaya main Inter yang pragmatis tapi efektif benar-benar mencerminkan karakter Mou sebagai pelatih.
Baca Juga: “Klub yang Pernah Sextuple: Cuma Ada 2 Klub!”
Sama seperti Barcelona, Bayern Munich juga dua kali jadi klub yang pernah treble.
Bayern membuktikan kalau mereka bisa berjaya di dua era yang berbeda, dengan dua pelatih yang berbeda pula.
Pep Guardiola akhirnya sukses membawa Manchester City menyamai rival sekotanya. Di musim 2022/23, City menjuarai Premier League, FA Cup, dan Liga Champions dalam satu musim penuh dominasi.
Final Liga Champions melawan Inter Milan dimenangkan dengan skor tipis 1-0, tapi cukup untuk membawa mereka ke daftar elit ini. Pep juga jadi pelatih pertama yang sukses membawa dua klub berbeda meraih treble.
Cuma ada delapan klub yang pernah treble sejauh ini. Mereka bukan cuma tim bagus, tapi tim yang benar-benar tahu cara menang di semua ajang. Mereka punya kedalaman skuad, pelatih yang visioner, dan mental baja untuk bertarung di level tertinggi.
Di era modern, di mana jadwal makin padat dan persaingan makin ketat, treble makin sulit diraih. Tapi justru itu yang bikin pencapaian ini begitu spesial. Siapa yang akan jadi klub berikutnya dalam daftar ini? Apakah akan ada kejutan dari tim yang tak terduga?
Mansion Sports akan terus mengikuti perjalanannya. Karena dalam sepak bola, sejarah selalu menunggu untuk ditulis ulang.