Ange Postecoglou: “Apapun Hasilnya Nanti, Saya Bukan Badut”

Ange Postecoglou: “Apapun Hasilnya Nanti, Saya Bukan Badut”

Mansion Sports - Menjelang laga final Liga Europa antara Tottenham Hotspur dan Manchester United yang akan berlangsung di Bilbao, pelatih kepala Tottenham, Ange Postecoglou, memberikan sejumlah pernyataan penting kepada media. 

Pertandingan ini tidak hanya menentukan siapa yang akan membawa pulang trofi, tetapi juga menjadi tiket menuju Liga Champions musim depan. 

Di tengah harapan besar dan tekanan yang tinggi, Postecoglou membahas berbagai isu mulai dari kondisi tim, ambisinya untuk membawa gelar, hingga tanggapannya terhadap rumor mengenai masa depannya di klub.

Kondisi Terkini Skuad: Lucas Bergvall Belum Siap Tampil

Postecoglou mengonfirmasi bahwa kondisi skuad Tottenham tidak banyak berubah dibandingkan pekan sebelumnya.

 Lucas Bergvall masih belum tersedia untuk dimainkan, sementara pemain lainnya berada dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya. 

“Kurang lebih sama seperti minggu lalu. Lucas belum bisa bermain. Tidak ada perubahan dari kondisi sebelumnya,” ungkapnya.

Pertandingan ke-100 dan Filosofi Kerja Keras

Ketika ditanya mengenai laga ke-100-nya bersama Tottenham, Postecoglou menyebutkan filosofi kerja keras yang selalu ia pegang, yakni tentang pemecah batu yang terus memukul hingga pukulan ke-101.

“Mudah-mudahan pukulan ke-101 itu adalah besok, bukan hari Minggu. Sulit untuk menggambarkan tantangan selama dua tahun terakhir. Saya datang ke klub ini dengan tujuan yang jelas, yaitu membangun ulang tim, menyegarkan skuad, dan mengubah gaya bermain sambil tetap berusaha memenangkan trofi. Besok adalah kesempatan besar untuk mulai mewujudkan itu,” tegasnya.

Baca Juga: "Tempat Menonton Tottenham vs Manchester United Mei 2025"

Kebersamaan Tim dan Momen Barbeku

Pelatih asal Australia ini juga menyinggung soal sesi barbeku yang dilakukan tim sebelum berangkat ke Bilbao. Ia mengapresiasi inisiatif tersebut meskipun tidak bisa bergabung karena kewajiban konferensi pers. 

“Saya orang Australia, tentu saya tidak pernah menolak barbeku. Tapi ini memang inisiatif para pemain, dan saya pikir itu adalah momen yang tepat untuk mereka bersantai. Kami beruntung memiliki fasilitas dengan area barbeku yang nyaman,” ujarnya.

Trofi atau Tiket Liga Champions: Mana yang Lebih Penting?

Dalam pandangan Postecoglou, meraih trofi adalah tujuan utama, meskipun tiket ke Liga Champions juga bernilai tinggi. 

“Kualifikasi Liga Champions memang penting—baik dari sisi finansial maupun dari segi menghadapi tim-tim terbaik Eropa. Namun, klub ini sudah pernah bermain di Liga Champions. Yang belum tercapai adalah memenangkan trofi, dan itu yang paling penting saat ini,” jelasnya.

Tanggapan Terhadap Kritikan yang Menyebut Dirinya ‘Badut’

Postecoglou menyatakan kekecewaannya terhadap sebuah artikel yang menyebut bahwa dirinya bisa dikenang sebagai sosok "badut" jika gagal memenangkan Liga Europa. 

“Apapun hasilnya besok, saya bukan badut dan tidak akan pernah menjadi badut. Saya telah bekerja keras selama 26 tahun tanpa bantuan siapapun untuk sampai ke titik ini, memimpin klub dalam final kompetisi Eropa. Menyebut saya badut karena kegagalan meraih trofi adalah hal yang sangat tidak pantas,” katanya dengan nada tegas.

Rekam Jejak Lawan Tak Menentukan di Final

Meskipun Tottenham telah mengalahkan Manchester United tiga kali sebelumnya, Postecoglou menekankan bahwa catatan tersebut tidak relevan dalam laga final. “Ini final, jadi catatan sebelumnya tidak terlalu penting.” 

“Dalam pertandingan besar, yang menentukan adalah bagaimana pemain mengelola tekanan dan tampil di momen krusial,” tuturnya.

Spekulasi Mengenai Masa Depan di Klub

Menanggapi isu bahwa laga ini bisa menjadi pertandingan terakhirnya bersama Spurs, Postecoglou tidak menunjukkan kekhawatiran. 

“Apakah itu penting? Kesempatan yang ada sekarang adalah yang terpenting. Saya tidak akan berada di posisi ini jika saya teralihkan oleh spekulasi. Saya hanya fokus memberikan yang terbaik untuk klub ini. Soal masa depan, saya merasa sangat tenang. Saya akan terus mengejar trofi, dimanapun saya berada,” jelasnya.

Richarlison dan Potensinya dalam Tim

Postecoglou mengungkapkan rasa puas terhadap penampilan Richarlison yang kini berada dalam kondisi fisik dan mental yang baik setelah melalui masa sulit. 

“Dia pemain yang selalu bermain dengan semangat dan determinasi tinggi. Dia memberikan sesuatu yang berbeda dalam lini serang kami. Penampilannya di semifinal Liga Europa menunjukkan betapa pentingnya dia untuk tim,” ujar sang pelatih. 

Ia juga menambahkan bahwa kecintaannya terhadap sepak bola Brasil tidak lepas dari pengalaman pribadinya bermain melawan Vasco da Gama di tahun 1985.

Menjadi Pelatih Australia dan Yunani Pertama di Final Eropa

Sebagai pelatih pertama asal Australia dan Yunani yang berhasil membawa tim ke final kompetisi Eropa, Postecoglou mengaku sangat bangga. “Saya lahir di Yunani dan tumbuh di Australia, dua tempat yang membentuk karakter saya.” 

“Ayah saya membawa kecintaannya pada sepak bola dari Yunani ke Australia dan bekerja keras demi masa depan anak-anaknya. Saya membawa nilai-nilai itu hingga hari ini,” katanya dengan nada emosional.

Pentingnya Kehadiran Son Heung-min

Postecoglou menegaskan pentingnya kehadiran Son Heung-min dalam laga final. “Kami sempat khawatir dengan cederanya, tetapi dia bekerja sangat keras untuk kembali pulih. Dia adalah sosok pemimpin dan figur penting di klub ini.” 

“Tidak banyak pemain asal Asia yang mampu bertahan lama di Premier League dan tetap tampil di level tertinggi. Memberikan trofi kepada Son akan menjadi pencapaian besar bagi kami semua,” ungkapnya.

Tidak Perlu Membahas Masa Depan dengan Para Pemain

Ketika ditanya apakah ia telah membahas masa depannya dengan para pemain, Postecoglou menegaskan bahwa hal tersebut bukan prioritas saat ini. 

“Sejak hari pertama saya di sini, saya katakan bahwa tidak ada yang pasti dalam hidup maupun olahraga. Yang penting adalah memanfaatkan setiap kesempatan yang datang, termasuk laga besok,” ucapnya. 

Ia menambahkan bahwa ini bukan pertama kalinya ia menghadapi pertandingan besar yang bisa menjadi laga terakhirnya bersama sebuah tim.

Baca Juga: "Susunan Pemain Tottenham vs Manchester United Mei 2025"

Contoh Situasi Serupa dalam Kariernya

Postecoglou menyebut bahwa ia sudah pernah mengalami situasi serupa sebelumnya. “Saya lolos ke Piala Dunia dan kemudian pergi. Memenangkan treble bersama Celtic lalu pergi. Memenangkan gelar di Brisbane dan juga pergi. Ini bukan sesuatu yang asing bagi saya,” katanya.

Keyakinan Terhadap Masa Depan

Ketika ditanya apakah masa depannya akan ditentukan oleh manajemen klub, Postecoglou dengan yakin mengatakan bahwa masa depannya sudah pasti. 

“Saya memiliki keluarga yang luar biasa dan kehidupan yang baik. Selama saya sehat dan keluarga saya bersama saya, saya akan terus mengejar trofi di manapun saya berada. Jadi tidak perlu khawatir soal masa depan saya,” jawabnya dengan penuh keyakinan.

Masih Ada Tugas yang Belum Selesai di Tottenham

Akhirnya, Postecoglou menegaskan bahwa pekerjaannya di Tottenham belum selesai. “Saya merasa kami sedang membangun sesuatu di sini.” 

“Trofi hanya akan mempercepat proses tersebut, tapi jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saya ingin melihat proses ini sampai tuntas,” tutupnya.

Related News

Ange Postecoglou: “Apapun Hasilnya Nanti, Saya Bukan Badut”

Ange Postecoglou: “Apapun Hasilnya Nanti, Saya Bukan Badut”

Mansion Sports - Menjelang laga final Liga Europa antara Tottenham Hotspur dan Manchester United yang akan berlangsung di Bilbao, pelatih kepala Tottenham, Ange Postecoglou, memberikan sejumlah pernyataan penting kepada media. 

Pertandingan ini tidak hanya menentukan siapa yang akan membawa pulang trofi, tetapi juga menjadi tiket menuju Liga Champions musim depan. 

Di tengah harapan besar dan tekanan yang tinggi, Postecoglou membahas berbagai isu mulai dari kondisi tim, ambisinya untuk membawa gelar, hingga tanggapannya terhadap rumor mengenai masa depannya di klub.

Kondisi Terkini Skuad: Lucas Bergvall Belum Siap Tampil

Postecoglou mengonfirmasi bahwa kondisi skuad Tottenham tidak banyak berubah dibandingkan pekan sebelumnya.

 Lucas Bergvall masih belum tersedia untuk dimainkan, sementara pemain lainnya berada dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya. 

“Kurang lebih sama seperti minggu lalu. Lucas belum bisa bermain. Tidak ada perubahan dari kondisi sebelumnya,” ungkapnya.

Pertandingan ke-100 dan Filosofi Kerja Keras

Ketika ditanya mengenai laga ke-100-nya bersama Tottenham, Postecoglou menyebutkan filosofi kerja keras yang selalu ia pegang, yakni tentang pemecah batu yang terus memukul hingga pukulan ke-101.

“Mudah-mudahan pukulan ke-101 itu adalah besok, bukan hari Minggu. Sulit untuk menggambarkan tantangan selama dua tahun terakhir. Saya datang ke klub ini dengan tujuan yang jelas, yaitu membangun ulang tim, menyegarkan skuad, dan mengubah gaya bermain sambil tetap berusaha memenangkan trofi. Besok adalah kesempatan besar untuk mulai mewujudkan itu,” tegasnya.

Baca Juga: "Tempat Menonton Tottenham vs Manchester United Mei 2025"

Kebersamaan Tim dan Momen Barbeku

Pelatih asal Australia ini juga menyinggung soal sesi barbeku yang dilakukan tim sebelum berangkat ke Bilbao. Ia mengapresiasi inisiatif tersebut meskipun tidak bisa bergabung karena kewajiban konferensi pers. 

“Saya orang Australia, tentu saya tidak pernah menolak barbeku. Tapi ini memang inisiatif para pemain, dan saya pikir itu adalah momen yang tepat untuk mereka bersantai. Kami beruntung memiliki fasilitas dengan area barbeku yang nyaman,” ujarnya.

Trofi atau Tiket Liga Champions: Mana yang Lebih Penting?

Dalam pandangan Postecoglou, meraih trofi adalah tujuan utama, meskipun tiket ke Liga Champions juga bernilai tinggi. 

“Kualifikasi Liga Champions memang penting—baik dari sisi finansial maupun dari segi menghadapi tim-tim terbaik Eropa. Namun, klub ini sudah pernah bermain di Liga Champions. Yang belum tercapai adalah memenangkan trofi, dan itu yang paling penting saat ini,” jelasnya.

Tanggapan Terhadap Kritikan yang Menyebut Dirinya ‘Badut’

Postecoglou menyatakan kekecewaannya terhadap sebuah artikel yang menyebut bahwa dirinya bisa dikenang sebagai sosok "badut" jika gagal memenangkan Liga Europa. 

“Apapun hasilnya besok, saya bukan badut dan tidak akan pernah menjadi badut. Saya telah bekerja keras selama 26 tahun tanpa bantuan siapapun untuk sampai ke titik ini, memimpin klub dalam final kompetisi Eropa. Menyebut saya badut karena kegagalan meraih trofi adalah hal yang sangat tidak pantas,” katanya dengan nada tegas.

Rekam Jejak Lawan Tak Menentukan di Final

Meskipun Tottenham telah mengalahkan Manchester United tiga kali sebelumnya, Postecoglou menekankan bahwa catatan tersebut tidak relevan dalam laga final. “Ini final, jadi catatan sebelumnya tidak terlalu penting.” 

“Dalam pertandingan besar, yang menentukan adalah bagaimana pemain mengelola tekanan dan tampil di momen krusial,” tuturnya.

Spekulasi Mengenai Masa Depan di Klub

Menanggapi isu bahwa laga ini bisa menjadi pertandingan terakhirnya bersama Spurs, Postecoglou tidak menunjukkan kekhawatiran. 

“Apakah itu penting? Kesempatan yang ada sekarang adalah yang terpenting. Saya tidak akan berada di posisi ini jika saya teralihkan oleh spekulasi. Saya hanya fokus memberikan yang terbaik untuk klub ini. Soal masa depan, saya merasa sangat tenang. Saya akan terus mengejar trofi, dimanapun saya berada,” jelasnya.

Richarlison dan Potensinya dalam Tim

Postecoglou mengungkapkan rasa puas terhadap penampilan Richarlison yang kini berada dalam kondisi fisik dan mental yang baik setelah melalui masa sulit. 

“Dia pemain yang selalu bermain dengan semangat dan determinasi tinggi. Dia memberikan sesuatu yang berbeda dalam lini serang kami. Penampilannya di semifinal Liga Europa menunjukkan betapa pentingnya dia untuk tim,” ujar sang pelatih. 

Ia juga menambahkan bahwa kecintaannya terhadap sepak bola Brasil tidak lepas dari pengalaman pribadinya bermain melawan Vasco da Gama di tahun 1985.

Menjadi Pelatih Australia dan Yunani Pertama di Final Eropa

Sebagai pelatih pertama asal Australia dan Yunani yang berhasil membawa tim ke final kompetisi Eropa, Postecoglou mengaku sangat bangga. “Saya lahir di Yunani dan tumbuh di Australia, dua tempat yang membentuk karakter saya.” 

“Ayah saya membawa kecintaannya pada sepak bola dari Yunani ke Australia dan bekerja keras demi masa depan anak-anaknya. Saya membawa nilai-nilai itu hingga hari ini,” katanya dengan nada emosional.

Pentingnya Kehadiran Son Heung-min

Postecoglou menegaskan pentingnya kehadiran Son Heung-min dalam laga final. “Kami sempat khawatir dengan cederanya, tetapi dia bekerja sangat keras untuk kembali pulih. Dia adalah sosok pemimpin dan figur penting di klub ini.” 

“Tidak banyak pemain asal Asia yang mampu bertahan lama di Premier League dan tetap tampil di level tertinggi. Memberikan trofi kepada Son akan menjadi pencapaian besar bagi kami semua,” ungkapnya.

Tidak Perlu Membahas Masa Depan dengan Para Pemain

Ketika ditanya apakah ia telah membahas masa depannya dengan para pemain, Postecoglou menegaskan bahwa hal tersebut bukan prioritas saat ini. 

“Sejak hari pertama saya di sini, saya katakan bahwa tidak ada yang pasti dalam hidup maupun olahraga. Yang penting adalah memanfaatkan setiap kesempatan yang datang, termasuk laga besok,” ucapnya. 

Ia menambahkan bahwa ini bukan pertama kalinya ia menghadapi pertandingan besar yang bisa menjadi laga terakhirnya bersama sebuah tim.

Baca Juga: "Susunan Pemain Tottenham vs Manchester United Mei 2025"

Contoh Situasi Serupa dalam Kariernya

Postecoglou menyebut bahwa ia sudah pernah mengalami situasi serupa sebelumnya. “Saya lolos ke Piala Dunia dan kemudian pergi. Memenangkan treble bersama Celtic lalu pergi. Memenangkan gelar di Brisbane dan juga pergi. Ini bukan sesuatu yang asing bagi saya,” katanya.

Keyakinan Terhadap Masa Depan

Ketika ditanya apakah masa depannya akan ditentukan oleh manajemen klub, Postecoglou dengan yakin mengatakan bahwa masa depannya sudah pasti. 

“Saya memiliki keluarga yang luar biasa dan kehidupan yang baik. Selama saya sehat dan keluarga saya bersama saya, saya akan terus mengejar trofi di manapun saya berada. Jadi tidak perlu khawatir soal masa depan saya,” jawabnya dengan penuh keyakinan.

Masih Ada Tugas yang Belum Selesai di Tottenham

Akhirnya, Postecoglou menegaskan bahwa pekerjaannya di Tottenham belum selesai. “Saya merasa kami sedang membangun sesuatu di sini.” 

“Trofi hanya akan mempercepat proses tersebut, tapi jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saya ingin melihat proses ini sampai tuntas,” tutupnya.

Related News