Loading, please wait...
Pelatih Arsenal Mikel Arteta tidak ingin membahas soal lini depannya yang mandul pada musim ini, usai ditahan imbang 0-0 oleh Nottingham Forest, Kamis (27/2) dini hari WIB.
Lini depan memang tengah mengalami krisis cedera pada paruh kedua musim ini. Kai Havertz sudah dipastikan absen hingga musim depan karena cedera hamstring, menyusul Gabriel Jesus yang lebih dulu cedera lutut.
Selain itu, the Gunners juga kehilangan dua pemain sayap mereka, Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka. Kedua pemain tersebut diperkirakan baru bisa bermain pada awal April mendatang.
Arsenal gagal mencetak gol dalam dua laga terakhir di Premier League, setelah sebelumnya kalah 0-1 di kandang sendiri melawan West Ham United.
Menurut data Opta, Arsenal untuk pertama kalinya gagal mencetak gol dalam dua laga beruntun sejak Mei 2023 lalu, saat gagal membobol gawang Brighton & Hove Albion dan Forest.
Namun Arteta tidak ingin kembali membahas soal krisis lini depan Arsenal yang sudah berlangsung sejak beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Arteta Tak Ingin Arsenal Menyerah dalam Perburuan Gelar Premier League
“Kami kecewa tidak mendapatkan tiga poin meskipun kami mendominasi permainan dari awal hingga akhir tanpa kehilangan banyak peluang, kecuali satu atau dua situasi,” kata Arteta kepada TNT Sports.
"Kami ada di sana. Kami tentu saja berusaha. Semangat, energi, kemauan untuk melakukannya - tidak perlu diragukan lagi. Namun, kami kekurangan umpan terakhir, percikan untuk menghasilkan sesuatu, untuk membuka pertahanan mereka dan memiliki lebih banyak tembakan tepat sasaran."
"Saya tidak ingin membahas masalah kami dalam penyerangan, saya sudah membahasnya. Kami punya waktu untuk merenung. Kami punya beberapa hari untuk merenung sebelum pertandingan melawan PSV, jadi saya akan melakukannya."
Dengan kekalahan ini, Arsenal kini semakin tertinggal jauh dari pemuncak klasemen Liverpool dengan jarak 13 poin.
Tentang jarak dengan Liverpool, Arteta menambahkan, "Ini tentang kami. Ini tentang kemenangan. Pertandingan kami adalah satu-satunya hal yang dapat kami kendalikan.”
"Para pemain sangat kecewa karena tidak memenangkan pertandingan. Kami di sini dan mengerahkan semua yang kami bisa. Kami ingin menang. Kami di sini untuk menang.”
"Bekerja sama dengan mereka sungguh menyenangkan. Kami hanya menantikannya. Secara individu, kami semua, bagaimana kami dapat menambahkan sesuatu untuk menciptakan permainan itu dan menambah semangat?"