
Bos Juve Isyaratkan Juve Harus Belajar Kembali Cara untuk Menang
Mansion Sports - Direktur umum Juventus, Damien Comolli, menyatakan bahwa kekalahan dari Real Madrid di babak 16 besar Club World Cup adalah momen penuh frustrasi sekaligus proses pembelajaran.
Dalam wawancara usai pertandingan, ia menekankan pentingnya bagi Juventus sebagai klub untuk “belajar kembali bagaimana cara menang” di level tertinggi.
Kombinasi Antara Kekecewaan dan Evaluasi
Setelah tampil solid dalam dua laga awal melawan Al-Ain dan Wydad, Juventus justru tampil melempem saat dibantai 5-2 oleh Manchester City dan akhirnya harus menghadapi Real Madrid lebih awal di fase gugur. Mereka pun takluk 0-1 dalam laga yang berlangsung di Miami, lewat gol tunggal Gonzalo Garcia.
“Saya melihat ini sebagai kombinasi antara frustrasi dan proses pembelajaran,” ujar Comolli kepada Sport Mediaset.
“Kami merasa frustrasi karena berharap bisa melangkah lebih jauh. Terutama di babak pertama, tim menunjukkan kualitas untuk itu.”
“Mungkin kami kurang beruntung harus menghadapi Real Madrid lebih cepat. Andai undian lebih mudah, hasilnya bisa lain."
Namun di balik rasa kecewa, Comolli menilai bahwa turnamen ini menjadi ajang pembelajaran besar untuknya secara pribadi dan bagi keseluruhan struktur tim.
“Ini adalah proses belajar yang besar. Saya sendiri banyak belajar, bagaimana bekerja sama dengan staf pelatih, memahami bagaimana para pemain berfungsi sebagai satu tim. Sekarang kami mundur sejenak dari turnamen ini.”
“Ya, banyak yang kami pelajari, tapi untuk saat ini, yang terasa hanyalah rasa kecewa.”
Baca Juga: "Real Madrid Singkirkan Juventus dari Piala Dunia Antarklub"
Membangun Mentalitas Juara Kembali
Comolli baru menjabat sebagai direktur umum menggantikan Cristiano Giuntoli tepat sebelum Club World Cup dimulai.
Oleh karena itu, perannya dalam membentuk masa depan Juventus masih sangat awal—dan ia menegaskan fokus utamanya adalah membangun kembali mentalitas pemenang di dalam skuad.
“Sebelum turnamen, kami menganalisis tim ini secara data. Dan ini adalah skuad yang berisi pemain-pemain sangat kuat. Mereka hanya perlu menyadari seberapa bagus diri mereka, dan memahami bahwa mereka bisa menang.”
“Kita sebagai klub perlu belajar kembali cara untuk menang. Dan itu akan menjadi tujuan saya dan pelatih dalam beberapa bulan ke depan.”
Lebih lanjut, Comolli menekankan bahwa proses pembangunan kembali Juventus bukan soal satu atau dua pemain saja, melainkan transformasi kolektif melalui bursa transfer dan peningkatan internal.
“Kami tidak berbicara tentang kasus individu. Fokus kami adalah membuat tim ini lebih kuat, baik dalam bursa transfer yang akan datang maupun dalam proses harian.”
“Para pemain—baik yang baru datang maupun yang sudah ada—harus sadar bahwa mereka memiliki kapasitas untuk menang. Dan saya 100 persen yakin akan hal itu.”
Masa Depan Vlahovic, Weah, dan Mbangula Masih Tertutup
Dalam pertandingan melawan Madrid, beberapa nama besar seperti Dusan Vlahovic, Timothy Weah, dan Samuel Mbangula tidak dimainkan sama sekali. Ketiganya dikabarkan masuk dalam daftar jual klub. Namun, Comolli memilih tidak membahas masa depan individu secara terbuka.
“Bukan saatnya berbicara tentang pemain-pemain tertentu. Saat ini kami masih mencoba mencerna rasa frustrasi dan kekecewaan karena kalah hari ini.”
“Obsesinya adalah meningkatkan kualitas, baik pemain yang sudah ada maupun yang akan datang. Kami ingin menjadi lebih baik dalam tiga minggu, ketika pra-musim dimulai.”