Donnarumma Akui Kesalahan Sikap Tim Nasional Italia

Donnarumma Akui Kesalahan Sikap Tim Nasional Italia

Mansion Sports - Gianluigi Donnarumma, kiper utama sekaligus kapten Tim Nasional Italia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa tim selama masa sulit di bawah kepemimpinan Luciano Spalletti. 

Dalam pernyataannya usai kemenangan 2-0 atas Moldova, Donnarumma secara terbuka mengakui bahwa tim memiliki sikap yang keliru dalam beberapa pertandingan terakhir — sebuah kesalahan mendasar yang tidak dapat ditoleransi di level internasional.

Pengakuan Jujur: “Kami Tunjukkan Sikap yang Salah”

Donnarumma tidak menutup-nutupi bahwa atmosfer internal tim sempat tidak kondusif menyusul kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dan keputusan FIGC untuk memberhentikan Spalletti sebelum laga melawan Moldova.

“Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi kami. Sejujurnya, pelatih pantas mengakhiri masa jabatannya dengan kemenangan besar,” ujar Donnarumma kepada RAI Sport.

Ia menambahkan bahwa kesalahan terbesar skuad Italia dalam periode tersebut adalah sikap yang salah dalam menghadapi pertandingan.

“Kami memiliki sikap yang keliru di beberapa laga terakhir, dan itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak boleh dilakukan saat mengenakan seragam Italia,” tegasnya.

Atmosfer Aneh dan Kemenangan yang Tidak Meyakinkan

Laga melawan Moldova di Stadion Mapei, Reggio Emilia, berlangsung dalam suasana yang aneh, diwarnai ketidakpastian dan minimnya rasa percaya diri. Italia sempat diselamatkan oleh keputusan VAR yang menganulir gol pembuka Moldova, sebelum akhirnya mengamankan kemenangan tipis lewat gol dari Giacomo Raspadori dan Andrea Cambiaso.

“Pertandingan ini tidak mudah. Kami memiliki ikatan yang erat dengan pelatih dan stafnya—ikatan yang melampaui sekadar hubungan sepak bola,” ungkap Donnarumma.

Rasa Hormat pada Spalletti dan Tanggung Jawab Kolektif Pemain

Meski dipecat, Spalletti tetap mendapat penghargaan dan rasa hormat penuh dari para pemain. Donnarumma menilai bahwa sang pelatih telah memberikan segalanya selama masa jabatannya, meskipun hasil akhir tidak sesuai harapan.

“Spalletti telah memberikan seluruh kemampuannya untuk tim ini. Itu membuktikan betapa besar integritas dan dedikasinya sebagai pribadi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Donnarumma menekankan bahwa kegagalan Italia dalam beberapa turnamen dan kualifikasi bukan hanya kesalahan pelatih, namun juga merupakan tanggung jawab kolektif dari para pemain.

“Kami, para pemain, juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Itu menjadi bagian dari tanggung jawab kami mengenakan jersey Nazionale.”

Penampilan Buruk Usai EURO dan Harapan Masa Depan

Donnarumma juga menyebut bahwa meskipun sempat ada momen positif setelah EURO, Timnas Italia gagal menemukan keseimbangan dalam permainan mereka.

“Saya tidak tahu di mana letak kesalahan pastinya. Ada momen-momen baik setelah EURO, tetapi kami tidak pernah benar-benar menemukan stabilitas, dan itu sangat mengecewakan.”

Kekalahan dari Norwegia dan penampilan buruk lainnya dalam kualifikasi menjadi pukulan telak yang mempercepat berakhirnya masa jabatan Spalletti, yang sebelumnya juga menuai kritik atas penampilan di EURO 2024.

Status Kapten dan Komitmen untuk Masa Depan Timnas

Menutup pernyataannya, Donnarumma mengakui bahwa masa depan posisinya sebagai kapten akan ditentukan oleh pelatih baru yang akan datang. Namun, satu hal yang pasti adalah komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap tim nasional.

“Saya tidak tahu siapa yang akan menjadi pelatih selanjutnya, itu merupakan keputusan Presiden.”

“Pelatih baru juga bisa menentukan apakah saya masih akan menjadi kapten. Apa pun yang terjadi, saya akan selalu memberikan yang terbaik saat mengenakan seragam Italia,” pungkasnya.

Posisi di Klasemen dan Tantangan ke Depan

Dengan hasil kemenangan atas Moldova, Italia kini mengoleksi tiga poin dari dua pertandingan. Namun mereka masih tertinggal jauh dari Norwegia, yang memimpin Grup I dengan catatan sempurna—12 poin dari empat laga, termasuk kemenangan tipis 1-0 atas Estonia pada malam yang sama.

Komentar Donnarumma ini mencerminkan keresahan mendalam di tubuh Tim Nasional Italia, yang kini tengah berada dalam masa transisi besar. 

Dengan kursi pelatih kosong dan performa yang belum stabil, harapan publik kini tertuju pada siapa pun yang akan mengambil alih tongkat estafet dan membawa kembali kejayaan Gli Azzurri di kancah internasional.

Related News

Donnarumma Akui Kesalahan Sikap Tim Nasional Italia

Donnarumma Akui Kesalahan Sikap Tim Nasional Italia

Mansion Sports - Gianluigi Donnarumma, kiper utama sekaligus kapten Tim Nasional Italia, mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa tim selama masa sulit di bawah kepemimpinan Luciano Spalletti. 

Dalam pernyataannya usai kemenangan 2-0 atas Moldova, Donnarumma secara terbuka mengakui bahwa tim memiliki sikap yang keliru dalam beberapa pertandingan terakhir — sebuah kesalahan mendasar yang tidak dapat ditoleransi di level internasional.

Pengakuan Jujur: “Kami Tunjukkan Sikap yang Salah”

Donnarumma tidak menutup-nutupi bahwa atmosfer internal tim sempat tidak kondusif menyusul kekalahan telak 0-3 dari Norwegia dan keputusan FIGC untuk memberhentikan Spalletti sebelum laga melawan Moldova.

“Beberapa hari terakhir ini sangat sulit bagi kami. Sejujurnya, pelatih pantas mengakhiri masa jabatannya dengan kemenangan besar,” ujar Donnarumma kepada RAI Sport.

Ia menambahkan bahwa kesalahan terbesar skuad Italia dalam periode tersebut adalah sikap yang salah dalam menghadapi pertandingan.

“Kami memiliki sikap yang keliru di beberapa laga terakhir, dan itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak boleh dilakukan saat mengenakan seragam Italia,” tegasnya.

Atmosfer Aneh dan Kemenangan yang Tidak Meyakinkan

Laga melawan Moldova di Stadion Mapei, Reggio Emilia, berlangsung dalam suasana yang aneh, diwarnai ketidakpastian dan minimnya rasa percaya diri. Italia sempat diselamatkan oleh keputusan VAR yang menganulir gol pembuka Moldova, sebelum akhirnya mengamankan kemenangan tipis lewat gol dari Giacomo Raspadori dan Andrea Cambiaso.

“Pertandingan ini tidak mudah. Kami memiliki ikatan yang erat dengan pelatih dan stafnya—ikatan yang melampaui sekadar hubungan sepak bola,” ungkap Donnarumma.

Rasa Hormat pada Spalletti dan Tanggung Jawab Kolektif Pemain

Meski dipecat, Spalletti tetap mendapat penghargaan dan rasa hormat penuh dari para pemain. Donnarumma menilai bahwa sang pelatih telah memberikan segalanya selama masa jabatannya, meskipun hasil akhir tidak sesuai harapan.

“Spalletti telah memberikan seluruh kemampuannya untuk tim ini. Itu membuktikan betapa besar integritas dan dedikasinya sebagai pribadi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Donnarumma menekankan bahwa kegagalan Italia dalam beberapa turnamen dan kualifikasi bukan hanya kesalahan pelatih, namun juga merupakan tanggung jawab kolektif dari para pemain.

“Kami, para pemain, juga harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Itu menjadi bagian dari tanggung jawab kami mengenakan jersey Nazionale.”

Penampilan Buruk Usai EURO dan Harapan Masa Depan

Donnarumma juga menyebut bahwa meskipun sempat ada momen positif setelah EURO, Timnas Italia gagal menemukan keseimbangan dalam permainan mereka.

“Saya tidak tahu di mana letak kesalahan pastinya. Ada momen-momen baik setelah EURO, tetapi kami tidak pernah benar-benar menemukan stabilitas, dan itu sangat mengecewakan.”

Kekalahan dari Norwegia dan penampilan buruk lainnya dalam kualifikasi menjadi pukulan telak yang mempercepat berakhirnya masa jabatan Spalletti, yang sebelumnya juga menuai kritik atas penampilan di EURO 2024.

Status Kapten dan Komitmen untuk Masa Depan Timnas

Menutup pernyataannya, Donnarumma mengakui bahwa masa depan posisinya sebagai kapten akan ditentukan oleh pelatih baru yang akan datang. Namun, satu hal yang pasti adalah komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap tim nasional.

“Saya tidak tahu siapa yang akan menjadi pelatih selanjutnya, itu merupakan keputusan Presiden.”

“Pelatih baru juga bisa menentukan apakah saya masih akan menjadi kapten. Apa pun yang terjadi, saya akan selalu memberikan yang terbaik saat mengenakan seragam Italia,” pungkasnya.

Posisi di Klasemen dan Tantangan ke Depan

Dengan hasil kemenangan atas Moldova, Italia kini mengoleksi tiga poin dari dua pertandingan. Namun mereka masih tertinggal jauh dari Norwegia, yang memimpin Grup I dengan catatan sempurna—12 poin dari empat laga, termasuk kemenangan tipis 1-0 atas Estonia pada malam yang sama.

Komentar Donnarumma ini mencerminkan keresahan mendalam di tubuh Tim Nasional Italia, yang kini tengah berada dalam masa transisi besar. 

Dengan kursi pelatih kosong dan performa yang belum stabil, harapan publik kini tertuju pada siapa pun yang akan mengambil alih tongkat estafet dan membawa kembali kejayaan Gli Azzurri di kancah internasional.

Related News