
Enzo Maresca: "Final Ini Adalah Pembuktian Mental Juara Chelsea"
Mansion Sports - Pelatih kepala Chelsea, Enzo Maresca, memberikan keterangan resmi kepada media menjelang pertandingan final UEFA Conference League melawan Real Betis yang akan berlangsung pada Rabu malam. Konferensi pers ini digelar di kota Wroclaw, Polandia, tempat laga puncak akan dimainkan.
Dalam konferensi tersebut, Maresca berbicara secara terbuka mengenai kesiapan tim, hubungannya dengan Manuel Pellegrini, tekanan yang dihadapi sepanjang musim, serta ambisi Chelsea menutup musim perdananya dengan raihan trofi Eropa.
Suasana Tim Menjelang Laga Final
Maresca menyatakan bahwa para pemain Chelsea berada dalam kondisi psikologis yang sangat baik menjelang pertandingan final.
Kemenangan pada laga sebelumnya memberikan semangat tambahan, namun ia menekankan bahwa laga final memiliki dinamika tersendiri karena hanya berlangsung sekali dan bisa berjalan di luar dugaan.
"Secara keseluruhan, suasana tim sangat positif. Kemenangan di pertandingan terakhir membawa energi yang baik. Tetapi kami tahu, laga final berbeda dari pertandingan biasa. Segala hal bisa terjadi dalam satu pertandingan," ujar Maresca kepada awak media.
Pertemuan Hangat dengan Manuel Pellegrini
Pelatih asal Italia ini juga menyampaikan bahwa ia sempat bertemu dengan Manuel Pellegrini, pelatih Real Betis, sebelum konferensi pers dimulai.
Selain itu, ia juga menyapa beberapa pemain dan staf yang dikenalnya dari pengalaman sebelumnya.
"Saya baru saja bertemu dengan Pellegrini di luar ruangan, juga dengan beberapa staf dan pemain yang saya kenal karena berbagai alasan. Kami hanya saling menyapa," ungkapnya.
Potensi Gelar Pertama sebagai Puncak Musim Perdana
Maresca menyebut bahwa musim ini sudah cukup baik bagi dirinya dan klub, terutama karena pencapaian di liga domestik.
Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan akan terasa lebih utuh jika Chelsea mampu meraih trofi di pertandingan final ini.
"Bagi saya pribadi, musim ini sudah baik karena banyak alasan. Namun, musim ini bisa menjadi luar biasa jika kami berhasil finis di empat besar dan memenangkan pertandingan final besok. Target pertama sudah tercapai pekan lalu. Sekarang, kami fokus pada target kedua," jelasnya.
Baca Juga: "Tempat Menonton Real Betis vs Chelsea 2025"
Menanggapi Kritik dan Mentalitas Juang Pemain
Saat ditanya mengenai komentar emosionalnya pasca pertandingan melawan Newcastle, Maresca menjelaskan bahwa reaksi tersebut merupakan bentuk luapan emosi setelah timnya dikritik secara tidak adil saat mengalami periode sulit di pertengahan musim.
"Saya rasa wajar jika pemain menunjukkan reaksi terhadap kritik. Reaksi saya dan Levi adalah luapan emosi sesaat. Ketika kami mengalami masa sulit pada Februari dan Maret, banyak pihak berbicara tentang kami dengan cara yang menurut kami tidak tepat. Meski kami memiliki skuad termuda dalam sejarah Premier League, mereka tetaplah pria dewasa. Kritik itu justru kami gunakan sebagai dorongan untuk menunjukkan bahwa kami cukup matang dan mampu bersaing," ungkapnya.
Dukungan dari Keluarga di Tengah Emosi
Menanggapi pertanyaan soal apakah istrinya kecewa atas kata-kata kasar yang terucap saat pertandingan sebelumnya, Maresca tersenyum dan mengatakan bahwa sang istri justru merasa senang karena turut hadir langsung di stadion.
"Tidak, dia justru senang. Dia berada di stadion saat itu," ujarnya singkat.
Beban Menjadi Favorit dan Pentingnya Respek terhadap Lawan
Maresca menyebut bahwa salah satu tantangan terbesar di kompetisi ini adalah membangun mindset para pemain agar menganggap Conference League sebagai turnamen yang penting, terutama karena itu adalah satu-satunya kompetisi Eropa yang diikuti Chelsea musim ini.
"Hal tersulit musim ini adalah meyakinkan para pemain bahwa ini adalah kompetisi terbaik di dunia—karena inilah kompetisi yang kami ikuti. Kami harus respek terhadap setiap lawan. Tidak boleh ada ruang untuk meremehkan, karena kami bisa kehilangan poin melawan siapa pun," tegasnya.
Komitmen dan Penebusan Nicolas Jackson
Maresca juga mengungkapkan bahwa Nicolas Jackson memiliki motivasi tinggi untuk menebus kesalahannya setelah menerima kartu merah di pertandingan penting melawan Newcastle.
"Saya harap begitu. Nico sadar bahwa dia berutang kepada rekan-rekannya karena meninggalkan tim bermain dengan sepuluh orang selama satu jam. Dia anak baik, mengakui kesalahannya, dan sudah meminta maaf. Saya yakin dia akan memberikan yang terbaik di final nanti," kata Maresca.
Trofi Pertama dan Efeknya Terhadap Mentalitas Tim
Dalam pandangan Maresca, memenangkan gelar, sekecil apapun itu, memiliki peran besar dalam membentuk budaya juara di dalam tim.
"Sejak hari pertama saya katakan, Conference League adalah kompetisi terpenting bagi kami—karena itu satu-satunya kompetisi Eropa yang kami ikuti. Memenangkannya berarti menanamkan mental juara. Anda tidak bisa membangun mental juara jika tidak pernah menang. Menang adalah satu-satunya jalan," jelas Maresca dengan penuh keyakinan.
Menjaga Motivasi Usai Capai Target Liga
Meskipun Chelsea telah mengamankan tiket ke kompetisi Eropa musim depan, Maresca menekankan pentingnya tetap memiliki hasrat dan ambisi untuk memenangkan final.
"Pesan saya dalam 48 jam terakhir sangat jelas: ya, kita telah mencapai sesuatu yang penting. Tapi jika ingin membuktikan bahwa kita adalah klub besar, maka kita harus punya keinginan untuk memenangkan pertandingan ini. Besok adalah pertandingan yang berbeda—pertandingan final—dan kami ingin menang, apa pun yang terjadi," tandasnya.
Proses Pembuktian yang Tak Pernah Usai
Saat ditanya apakah dirinya masih merasa perlu membuktikan sesuatu di Chelsea, Maresca menjawab bahwa proses pembuktian adalah pekerjaan harian yang tak pernah selesai.
"Setiap hari adalah momen untuk membuktikan. Apa yang sudah kami capai, biarlah menjadi catatan. Tapi sekarang kami harus membuktikan bahwa kami bisa memenangkan gelar. Kami sudah melewati banyak pertandingan di kompetisi ini. Kini hanya tinggal satu pertandingan lagi," kata Maresca.
Kehadiran Mykhailo Mudryk di Skuad
Ketika ditanya soal Mykhailo Mudryk, Maresca awalnya tampak tidak menyadari kehadiran sang pemain, namun kemudian menyatakan kebahagiaannya karena Mudryk ikut bergabung dengan skuad.
"Saya baru tahu dia di sini. Tapi tentu saya senang dia ada bersama kami," katanya singkat.
Masa Depan Jadon Sancho Masih Belum Jelas
Terkait masa depan Jadon Sancho, Maresca menegaskan bahwa belum ada keputusan yang diambil karena fokus utama saat ini adalah pertandingan final.
"Saya sudah mengatakan hal yang sama berkali-kali saat ditanya tentang pemain lainnya: ini belum waktunya untuk membicarakan masa depan. Fokus kami adalah pertandingan besok. Dalam 24–48 jam ke depan, barulah kami mulai berbicara soal rencana ke depan," jelasnya.
Baca Juga: "Susunan Pemain Real Betis vs Chelsea 2025"
Kritik Bukan Ditujukan kepada Fans
Maresca dengan tegas menyatakan bahwa kritik yang ia lontarkan tidak ditujukan kepada suporter Chelsea, melainkan kepada pihak lain yang ia nilai bersikap tidak adil saat tim mengalami kesulitan.
"Saya ingin meluruskan, tidak ada satu pun kritik saya yang ditujukan untuk para penggemar. Mereka bersama kami sepanjang musim ini. Mereka bahagia ketika kami menang, dan kecewa ketika kami kalah—sama seperti kami. Kritik saya tertuju pada pihak-pihak yang menurut saya membicarakan tim secara tidak adil saat kami kehilangan poin. Itu murni bentuk pembelaan terhadap pemain saya," jelas Maresca.
Arti Kemenangan Bagi Pemilik Klub
Maresca menutup konferensi pers dengan menyampaikan bahwa kemenangan di final ini akan sangat berarti bagi pemilik klub yang telah banyak berinvestasi dalam beberapa tahun terakhir.
"Anda bisa melihat betapa bahagianya mereka ketika kami lolos minggu lalu—mereka bahkan turun ke lapangan untuk merayakan bersama kami. Itu hal yang wajar. Ketika Anda berinvestasi dan akhirnya mulai melihat hasilnya, itu menjadi sesuatu yang sangat berarti. Kami ingin memberikan lebih banyak lagi untuk mereka, untuk fans, dan untuk klub secara keseluruhan," pungkasnya.
Jika berhasil meraih kemenangan di laga final ini, Chelsea akan menjadi klub pertama dalam sejarah sepak bola Eropa yang berhasil memenangkan semua kompetisi antarklub UEFA. Sebuah pencapaian yang bukan hanya prestisius, namun juga menjadi fondasi penting untuk membangun era baru di bawah kendali Enzo Maresca.