Loading, please wait...
Liverpool secara mengejutkan tersingkir dari putaran keempat FA Cup usai kalah dari tim divisi kedua liga Inggris Plymouth Argyle dengan skor 1-0 pada Minggu (9/2) malam WIB.
Dengan Liverpool yang memuncaki klasemen Premier League dan fase liga Champions League, serta mencapai final Carabao Cup, pantas banyak yang memperkirakan the Reds akan meraih quadruple pada musim ini. Namun kekalahan ini menghancurkan mimpi tersebut.
Pelatih Liverpool Arne Slot membuat 10 pergantian pemain dari laga sebelumnya saat menang melawan Tottenham Hotspur di semifinal Carabao Cup. Namun keputusan ini menjadi boomerang.
Mohamed Salah, Virgil van Dijk, Alisson Becker, dan Alexis Mac Allister menjadi pemain bintang yang tidak masuk ke dalam skuad. Situasi semakin parah setelah pemain senior lainnya Joe Gomez harus meninggalkan lapangan pada menit ke-11 karena cedera.
Bermain sebagai tuan rumah di Home Park, Plymouth mampu mengimbangi permainan. Meski Liverpool mendominasi penguasaan bola, tak banyak peluang emas dari kedua tim pada laga ini.
Lalu pada menit ke-53, Plymouth berhasil unggul lewat tendangan penalti setelah Harvey Elliott melakukan handball di kotak terlarang. Ryan Hardie lalu dengan tenang berhasil mengecoh Caoimhin Kelleher untuk membuka skor. Pemain depan asal Skotlandia tersebut lalu nyaris menggandakan kedudukan ketika tembakannya membentur tiang gawang.
Liverpool lalu berusaha keras untuk menyamakan kedudukan. Peluang emas tercipta lewat Diogo Jota dan Jarell Quansah. Namun lini belakang Plymouth, terutama sang kiper Conor Hazard tampil gemilang untuk mempertahankan keunggulan.
Hasil ini membuat tim berjuluk The Pilgrims ini menjadi tim keempat dari divisi yang lebih rendah untuk menyingkirkan tim yang menduduki puncak klasemen divisi teratas Inggris dalam sejarah FA Cup (data Opta).
Hardie mengatakan mimpinya untuk melangkah ke babak selanjutnya menjadi nyata. “Ya tentu saja, kami datang dengan mimpi dan mimpi itu adalah lolos ke babak berikutnya, dan kami telah melakukannya. Saya tidak tahu harus berkata apa... tetapi kami telah melakukannya,” katanya.
“Hanya untuk memasukkan bola ke gawang dan skor menjadi 1-0. Jelas ada sedikit tekanan, tetapi yang terpenting adalah memilih tim dan berkomitmen terhadapnya."