Francesco Totti Percaya De Rossi Akan Jadi Pelatih Hebat

Francesco Totti Percaya De Rossi Akan Jadi Pelatih Hebat

Mansion Sports - Legenda AS Roma, Francesco Totti, kembali menarik perhatian publik sepak bola setelah membicarakan masa depan Daniele De Rossi sebagai pelatih. 

Dalam sebuah wawancara eksklusif saat menghadiri International RB Award di Moskow, Rusia, Totti memberikan pandangannya mengenai keputusan De Rossi melatih Roma serta refleksi atas perjalanannya sendiri setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional.

De Rossi dan Panggilan Hati dari Klub yang Dicintainya

Menurut Totti, keputusan De Rossi menerima tawaran untuk melatih AS Roma adalah bentuk kecintaan dan loyalitas yang tulus kepada klub yang telah membesarkannya. 

Walau banyak pihak menilai De Rossi belum cukup berpengalaman ketika pertama kali menerima jabatan pelatih kepala, Totti justru melihat itu sebagai sesuatu yang tak bisa dihindari.

"Dia bermain 20 tahun untuk Roma. Mana mungkin dia bisa menolak kesempatan seperti itu? Itu panggilan hati," ujar Totti kepada Match TV.

Meski masa kepelatihan De Rossi berakhir lebih cepat dari harapan, Totti tidak melihatnya sebagai kegagalan. Baginya, itu hanyalah bagian dari proses belajar yang akan membentuk De Rossi menjadi pelatih yang matang dan lebih kuat secara mental.

Keyakinan Totti: De Rossi Punya Segalanya untuk Sukses

Dalam pandangan Totti, De Rossi bukan sekadar mantan pemain yang mencoba peruntungan sebagai pelatih. Ia adalah sosok yang punya wawasan taktik, kecerdasan emosional, dan naluri kepemimpinan yang tinggi.

“De Rossi memahami sepak bola dengan sangat baik. Dia punya kemampuan luar biasa yang jarang dimiliki. Saya yakin, di masa depan dia akan menjadi pelatih hebat,” ucap Totti dengan nada yakin.

Totti menilai bahwa kegagalan sesaat seharusnya tidak menjadi penghalang. Justru dari pengalaman-pengalaman itulah, De Rossi akan tumbuh menjadi sosok pelatih yang lebih matang dan bijak.

Baca Juga: “Ranieri Soal Pensiun: "Tapi Roma Sudah Kembali Percaya Diri!"

Mengenang Masa Pensiun: Momen Emosional dan Babak Baru

Totti juga tak luput membagikan kenangan saat dirinya mengakhiri karier di AS Roma pada tahun 2017. Kala itu, klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya—keputusan yang membawa akhir dari era emas Totti bersama Giallorossi.

“Pertandingan terakhir saya sangat emosional. Saya merasa bahagia karena hari itu sepenuhnya didedikasikan untuk saya. Tapi di sisi lain, saya merasa sangat khawatir karena sadar itu adalah akhir dari sebuah babak besar dalam hidup saya,” kenang Totti.

Setelah gantung sepatu, ia sempat menjabat sebagai direktur klub selama dua tahun. Namun kini, ia memilih menjalani hidup lebih santai, jauh dari tekanan dunia manajemen klub sepak bola.

Tantangan Hidup Setelah Pensiun: Tidak Selalu Lebih Tenang

Banyak yang mengira bahwa setelah pensiun, kehidupan seorang pesepakbola akan menjadi lebih tenang. Tapi bagi Totti, kenyataannya justru sebaliknya. Ia mengaku bahwa kehidupan pribadinya justru menjadi lebih rumit dalam beberapa aspek.

“Selama saya bermain, kehidupan pribadi saya hampir tidak ada. Saya kira setelah pensiun semuanya akan lebih tenang, tapi nyatanya malah lebih sibuk dari yang saya bayangkan,” ujar pria yang dikenal setia hanya membela satu klub sepanjang kariernya.

Kini, Totti mencoba untuk menikmati hidup dengan cara yang lebih ringan. Ia fokus menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman dekat, serta tetap menjaga hubungan baik dengan lingkungan AS Roma.

Fabio Capello dan Kerinduan Akan Masa Kejayaan Roma

Dalam wawancaranya, Totti juga menyebut nama Fabio Capello—pelatih terakhir yang membawa AS Roma meraih Scudetto pada tahun 2001. Di Rusia, Capello juga dikenal sebagai mantan pelatih tim nasional mereka pada periode 2012 hingga 2015.

“Capello adalah sosok pemenang, dan pada akhirnya, itulah yang paling penting dalam sepak bola,” ujar Totti singkat namun bermakna.

Ucapan Totti menyiratkan harapan agar AS Roma dapat kembali meraih kejayaan seperti masa-masa emas di bawah Capello, dan mungkin, De Rossi bisa menjadi orang yang membawa klub kembali ke puncak.

Ikatan yang Tak Pernah Putus dengan AS Roma

Meskipun kini telah jauh dari lapangan hijau dan dunia manajemen klub, Totti tetap menjadi simbol cinta sejati terhadap AS Roma. Ia masih menjaga hubungan dekat dengan banyak mantan rekan setimnya, termasuk De Rossi, dan bahkan sering berlibur bersama.

“Saya tumbuh di Roma, saya menjadi dewasa di sana. Dan meskipun saya sudah tidak bermain, Roma selalu ada dalam hati saya,” tutup Totti dengan penuh rasa haru.

Melihat besarnya keyakinan seorang Totti terhadap potensi De Rossi, publik Roma tampaknya bisa berharap banyak. Siapa tahu, dalam beberapa tahun ke depan, De Rossi benar-benar akan mengembalikan kejayaan Serigala Ibu Kota—melanjutkan warisan dari dua legenda besar yang namanya tak akan pernah pudar di Stadio Olimpico.

Francesco Totti Percaya De Rossi Akan Jadi Pelatih Hebat

Francesco Totti Percaya De Rossi Akan Jadi Pelatih Hebat

Mansion Sports - Legenda AS Roma, Francesco Totti, kembali menarik perhatian publik sepak bola setelah membicarakan masa depan Daniele De Rossi sebagai pelatih. 

Dalam sebuah wawancara eksklusif saat menghadiri International RB Award di Moskow, Rusia, Totti memberikan pandangannya mengenai keputusan De Rossi melatih Roma serta refleksi atas perjalanannya sendiri setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional.

De Rossi dan Panggilan Hati dari Klub yang Dicintainya

Menurut Totti, keputusan De Rossi menerima tawaran untuk melatih AS Roma adalah bentuk kecintaan dan loyalitas yang tulus kepada klub yang telah membesarkannya. 

Walau banyak pihak menilai De Rossi belum cukup berpengalaman ketika pertama kali menerima jabatan pelatih kepala, Totti justru melihat itu sebagai sesuatu yang tak bisa dihindari.

"Dia bermain 20 tahun untuk Roma. Mana mungkin dia bisa menolak kesempatan seperti itu? Itu panggilan hati," ujar Totti kepada Match TV.

Meski masa kepelatihan De Rossi berakhir lebih cepat dari harapan, Totti tidak melihatnya sebagai kegagalan. Baginya, itu hanyalah bagian dari proses belajar yang akan membentuk De Rossi menjadi pelatih yang matang dan lebih kuat secara mental.

Keyakinan Totti: De Rossi Punya Segalanya untuk Sukses

Dalam pandangan Totti, De Rossi bukan sekadar mantan pemain yang mencoba peruntungan sebagai pelatih. Ia adalah sosok yang punya wawasan taktik, kecerdasan emosional, dan naluri kepemimpinan yang tinggi.

“De Rossi memahami sepak bola dengan sangat baik. Dia punya kemampuan luar biasa yang jarang dimiliki. Saya yakin, di masa depan dia akan menjadi pelatih hebat,” ucap Totti dengan nada yakin.

Totti menilai bahwa kegagalan sesaat seharusnya tidak menjadi penghalang. Justru dari pengalaman-pengalaman itulah, De Rossi akan tumbuh menjadi sosok pelatih yang lebih matang dan bijak.

Baca Juga: “Ranieri Soal Pensiun: "Tapi Roma Sudah Kembali Percaya Diri!"

Mengenang Masa Pensiun: Momen Emosional dan Babak Baru

Totti juga tak luput membagikan kenangan saat dirinya mengakhiri karier di AS Roma pada tahun 2017. Kala itu, klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya—keputusan yang membawa akhir dari era emas Totti bersama Giallorossi.

“Pertandingan terakhir saya sangat emosional. Saya merasa bahagia karena hari itu sepenuhnya didedikasikan untuk saya. Tapi di sisi lain, saya merasa sangat khawatir karena sadar itu adalah akhir dari sebuah babak besar dalam hidup saya,” kenang Totti.

Setelah gantung sepatu, ia sempat menjabat sebagai direktur klub selama dua tahun. Namun kini, ia memilih menjalani hidup lebih santai, jauh dari tekanan dunia manajemen klub sepak bola.

Tantangan Hidup Setelah Pensiun: Tidak Selalu Lebih Tenang

Banyak yang mengira bahwa setelah pensiun, kehidupan seorang pesepakbola akan menjadi lebih tenang. Tapi bagi Totti, kenyataannya justru sebaliknya. Ia mengaku bahwa kehidupan pribadinya justru menjadi lebih rumit dalam beberapa aspek.

“Selama saya bermain, kehidupan pribadi saya hampir tidak ada. Saya kira setelah pensiun semuanya akan lebih tenang, tapi nyatanya malah lebih sibuk dari yang saya bayangkan,” ujar pria yang dikenal setia hanya membela satu klub sepanjang kariernya.

Kini, Totti mencoba untuk menikmati hidup dengan cara yang lebih ringan. Ia fokus menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman dekat, serta tetap menjaga hubungan baik dengan lingkungan AS Roma.

Fabio Capello dan Kerinduan Akan Masa Kejayaan Roma

Dalam wawancaranya, Totti juga menyebut nama Fabio Capello—pelatih terakhir yang membawa AS Roma meraih Scudetto pada tahun 2001. Di Rusia, Capello juga dikenal sebagai mantan pelatih tim nasional mereka pada periode 2012 hingga 2015.

“Capello adalah sosok pemenang, dan pada akhirnya, itulah yang paling penting dalam sepak bola,” ujar Totti singkat namun bermakna.

Ucapan Totti menyiratkan harapan agar AS Roma dapat kembali meraih kejayaan seperti masa-masa emas di bawah Capello, dan mungkin, De Rossi bisa menjadi orang yang membawa klub kembali ke puncak.

Ikatan yang Tak Pernah Putus dengan AS Roma

Meskipun kini telah jauh dari lapangan hijau dan dunia manajemen klub, Totti tetap menjadi simbol cinta sejati terhadap AS Roma. Ia masih menjaga hubungan dekat dengan banyak mantan rekan setimnya, termasuk De Rossi, dan bahkan sering berlibur bersama.

“Saya tumbuh di Roma, saya menjadi dewasa di sana. Dan meskipun saya sudah tidak bermain, Roma selalu ada dalam hati saya,” tutup Totti dengan penuh rasa haru.

Melihat besarnya keyakinan seorang Totti terhadap potensi De Rossi, publik Roma tampaknya bisa berharap banyak. Siapa tahu, dalam beberapa tahun ke depan, De Rossi benar-benar akan mengembalikan kejayaan Serigala Ibu Kota—melanjutkan warisan dari dua legenda besar yang namanya tak akan pernah pudar di Stadio Olimpico.