Gullit Kritik Kepemilikan Milan dan Masa Depan Reijnders

Gullit Kritik Kepemilikan Milan dan Masa Depan Reijnders

Mansion Sports - Legenda AC Milan, Ruud Gullit, memberikan pandangannya mengenai musim mengecewakan Rossoneri musim 2024-25 yang berpotensi berakhir dengan penjualan gelandang bintang mereka, Tijjani Reijnders. 

Gullit menyoroti perubahan besar dalam budaya klub sejak dikuasai oleh pemilik Amerika dan dampaknya terhadap performa serta masa depan pemain.

Kritik Terhadap Kepemilikan Amerika dan Dampaknya pada Milan

Gullit menyatakan bahwa di masa lalu, Milan selalu menjadi destinasi bagi para pemain besar, tetapi kini klub terpaksa melepas pemain-pemain bintangnya karena tekanan bisnis. 

Ia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kurangnya pemahaman pemilik Amerika terhadap nilai dan budaya klub, yang menurutnya hanya memandang sepak bola sebagai bisnis semata.

"Fakta bahwa pemilik Amerika, seperti yang kita lihat di Eropa dan Premier League, tidak sepenuhnya memahami DNA klub yang mereka kelola. Bagi mereka, ini hanya bisnis," ujar Gullit.

Ia juga menyesalkan keputusan klub yang melepas sosok penting seperti Paolo Maldini dan memberikan peran baru kepada Zlatan Ibrahimovic yang belum pernah ia jalani sebelumnya. Meskipun demikian, Gullit mengakui usaha Ibrahimovic untuk beradaptasi.

Baca Juga: “Capello: “Jika Bukan Allegri, Saya Pilih Fabregas untuk Milan”

Kecewa dengan Performa Milan Musim Ini

Milan mengakhiri musim di posisi kesembilan dan gagal lolos ke kompetisi Eropa, yang menjadi kekecewaan besar bagi para penggemar. 

Gullit mengaku sulit memahami mengapa performa Milan bisa begitu buruk mengingat kualitas tim yang sebenarnya tidak buruk.

"Ini bukan tim yang buruk, jujur saya tidak tahu apa yang terjadi tahun ini," katanya.

Masa Depan Tijjani Reijnders dan Potensi Kehilangan Pemain Kunci

Gelandang muda Reijnders, yang baru saja menandatangani kontrak baru, dikaitkan dengan ketertarikan dari Manchester City

Gullit menyadari bahwa dalam sepak bola modern, kontrak baru tidak selalu menjamin pemain akan bertahan lama.

"Tijjani adalah pemain hebat dan datang ke Milan untuk memenangkan trofi. Jika kondisi untuk itu tidak ada, wajar jika suatu saat dia memilih pergi," kata Gullit.

Ia menekankan bahwa kehilangan pemain seperti Reijnders akan menjadi kerugian besar bagi Milan dan mencerminkan perubahan besar dari masa kejayaan klub.

"Dulu, para pemain besar datang ke Milan. Hari ini, klub terpaksa menjual mereka," tutup Gullit.

Related News

Gullit Kritik Kepemilikan Milan dan Masa Depan Reijnders

Gullit Kritik Kepemilikan Milan dan Masa Depan Reijnders

Mansion Sports - Legenda AC Milan, Ruud Gullit, memberikan pandangannya mengenai musim mengecewakan Rossoneri musim 2024-25 yang berpotensi berakhir dengan penjualan gelandang bintang mereka, Tijjani Reijnders. 

Gullit menyoroti perubahan besar dalam budaya klub sejak dikuasai oleh pemilik Amerika dan dampaknya terhadap performa serta masa depan pemain.

Kritik Terhadap Kepemilikan Amerika dan Dampaknya pada Milan

Gullit menyatakan bahwa di masa lalu, Milan selalu menjadi destinasi bagi para pemain besar, tetapi kini klub terpaksa melepas pemain-pemain bintangnya karena tekanan bisnis. 

Ia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kurangnya pemahaman pemilik Amerika terhadap nilai dan budaya klub, yang menurutnya hanya memandang sepak bola sebagai bisnis semata.

"Fakta bahwa pemilik Amerika, seperti yang kita lihat di Eropa dan Premier League, tidak sepenuhnya memahami DNA klub yang mereka kelola. Bagi mereka, ini hanya bisnis," ujar Gullit.

Ia juga menyesalkan keputusan klub yang melepas sosok penting seperti Paolo Maldini dan memberikan peran baru kepada Zlatan Ibrahimovic yang belum pernah ia jalani sebelumnya. Meskipun demikian, Gullit mengakui usaha Ibrahimovic untuk beradaptasi.

Baca Juga: “Capello: “Jika Bukan Allegri, Saya Pilih Fabregas untuk Milan”

Kecewa dengan Performa Milan Musim Ini

Milan mengakhiri musim di posisi kesembilan dan gagal lolos ke kompetisi Eropa, yang menjadi kekecewaan besar bagi para penggemar. 

Gullit mengaku sulit memahami mengapa performa Milan bisa begitu buruk mengingat kualitas tim yang sebenarnya tidak buruk.

"Ini bukan tim yang buruk, jujur saya tidak tahu apa yang terjadi tahun ini," katanya.

Masa Depan Tijjani Reijnders dan Potensi Kehilangan Pemain Kunci

Gelandang muda Reijnders, yang baru saja menandatangani kontrak baru, dikaitkan dengan ketertarikan dari Manchester City

Gullit menyadari bahwa dalam sepak bola modern, kontrak baru tidak selalu menjamin pemain akan bertahan lama.

"Tijjani adalah pemain hebat dan datang ke Milan untuk memenangkan trofi. Jika kondisi untuk itu tidak ada, wajar jika suatu saat dia memilih pergi," kata Gullit.

Ia menekankan bahwa kehilangan pemain seperti Reijnders akan menjadi kerugian besar bagi Milan dan mencerminkan perubahan besar dari masa kejayaan klub.

"Dulu, para pemain besar datang ke Milan. Hari ini, klub terpaksa menjual mereka," tutup Gullit.

Related News