
Hakan Calhanoglu dan Lautaro Martinez Berusaha Berdamai
Mansion Sports - Ketegangan di tubuh Inter Milan mencuat ke permukaan setelah kegagalan tim dalam ajang FIFA Club World Cup.
Dua pemain senior, Hakan Calhanoglu dan Lautaro Martinez, terlibat dalam perselisihan yang mencuri perhatian publik dan media, terutama setelah Lautaro menyampaikan pernyataan tajam yang dianggap menyindir Calhanoglu secara tidak langsung.
Meskipun keduanya telah melakukan komunikasi pribadi untuk meredakan ketegangan, situasi di ruang ganti belum benar-benar pulih sepenuhnya.
Calhanoglu, yang absen dalam turnamen karena cedera, tetap ikut serta dalam rombongan tim ke Amerika Serikat.
Namun, usai Inter tersingkir dari turnamen oleh klub asal Brasil, Fluminense, Lautaro—sebagai kapten tim—melontarkan pernyataan tegas yang menimbulkan spekulasi mengenai stabilitas internal skuad.
Pernyataan Tegas Lautaro Usai Kegagalan di Turnamen
Dalam konferensi pers setelah kekalahan Inter dari Fluminense, Lautaro Martinez memberikan komentar yang mengandung nada peringatan terhadap rekan-rekan setimnya. Tanpa menyebutkan nama secara eksplisit, ia mengatakan:
“Pesannya jelas: siapa pun yang ingin bertahan, silakan bertahan. Siapa pun yang tidak memiliki keinginan untuk tetap di sini, sebaiknya pergi.:
“Saya tidak akan menyebut nama, tapi saya melihat banyak hal yang tidak saya sukai. Sebagai kapten dan pemimpin tim, saya harus berbicara.”
“Pesan ini untuk mereka yang benar-benar ingin terus berjuang meraih trofi penting bersama klub ini.”
Pernyataan tersebut segera memicu spekulasi bahwa Lautaro tengah menyinggung Calhanoglu, yang saat itu sedang dikaitkan dengan kemungkinan kembali ke Turki bersama Galatasaray.
Baca Juga: “Lautaro Martinez: ‘Pergi Saja Kalau Tidak Mau di Sini’”
Respons Calhanoglu Melalui Media Sosial
Tak lama setelah pernyataan Lautaro, Hakan Calhanoglu merespons melalui unggahan panjang di akun Instagram pribadinya.
Dalam pernyataan tersebut, Calhanoglu membela diri dan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengkhianati klub.
“Saya tidak pernah mengkhianati klub ini. Saya menghormati setiap pendapat, termasuk dari rekan setim maupun Presiden klub.”
“Namun, rasa hormat bukanlah sesuatu yang berjalan satu arah. Untuk masa depan, kita akan lihat nanti.”
Pernyataan Calhanoglu tersebut mendapatkan dukungan dari beberapa pihak internal, termasuk Marcus Thuram yang memberikan ‘like’ pada unggahan itu.
Selain itu, istri pelatih Simone Inzaghi dan mantan penyerang Inter, Marko Arnautovic, juga turut menyukai unggahan tersebut, menambah dimensi pada dinamika konflik yang sedang berlangsung.
Upaya Pendamaian di Balik Layar
Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport pada hari Kamis, Calhanoglu dan Lautaro telah menjalin komunikasi melalui sambungan telepon dalam upaya menurunkan tensi dan menyampaikan pandangan mereka masing-masing secara lebih tenang dan privat.
Meskipun langkah ini dianggap sebagai sinyal positif, media Italia menyebut bahwa penyelesaian konflik ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pelatih kepala baru Inter, Cristian Chivu, disebut berada di tengah situasi ini sebagai penengah. Ia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keharmonisan tim, terlebih karena situasi ini terjadi di masa jeda kompetisi, tepat saat bursa transfer tengah berlangsung dan Calhanoglu tengah dihubungkan dengan kepindahan.
Ketidakpastian Masa Depan Calhanoglu
Situasi ini menjadi semakin rumit karena terjadi di luar musim kompetisi, saat klub sedang bersiap melakukan perombakan dan pembenahan skuad.
Calhanoglu, yang hingga kini belum memberikan kepastian terkait masa depannya di Inter, berada di persimpangan antara loyalitas terhadap klub dan peluang untuk kembali ke tanah kelahirannya, Turki.
Hingga saat ini, belum ada jaminan mengenai kelanjutan karier Calhanoglu di Inter Milan. Ketegangan yang terjadi di ruang ganti, pernyataan publik antar pemain, serta dinamika bursa transfer, menjadikan situasi ini sebagai salah satu isu utama yang harus segera ditangani manajemen Nerazzurri sebelum musim baru dimulai.