
Ibrahimović Bela Messi Usai Kekalahan Telak Inter Miami
Mansion Sports - Legenda sepak bola Swedia, Zlatan Ibrahimović, melontarkan kritik tajam terhadap Inter Miami menyusul kekalahan telak mereka 0–4 dari Paris Saint-Germain dalam babak 16 besar FIFA Club World Cup.
Dalam pernyataannya yang emosional, Ibrahimović membela Lionel Messi, menegaskan bahwa kekalahan itu adalah cerminan buruknya kualitas tim secara keseluruhan—bukan kesalahan sang megabintang Argentina.
Inter Miami Gugur, Messi Jadi Sorotan—Zlatan Tak Terima
Inter Miami sebelumnya mengejutkan publik dengan kemenangan dramatis atas FC Porto di fase grup, namun mereka tidak mampu membendung kekuatan PSG saat memasuki fase gugur.
Kekalahan tersebut sekaligus mengakhiri perjalanan tim MLS itu di turnamen, meski mereka tetap membawa pulang hadiah uang senilai $21,05 juta—jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan potensi pendapatan dari menjuarai Major League Soccer.
Namun, bagi Zlatan, hasil itu bukanlah cerminan kegagalan Messi.
“Messi kalah? Tidak! Jangan bilang Messi yang kalah! Inter Miami yang kalah! Lihat tim itu!” ujar Ibrahimović kepada Footmercato usai pertandingan.
Kritik Pedas: "Messi Bermain di Antara Patung"
Zlatan menilai bahwa Messi tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya karena dikelilingi pemain yang tidak selevel.
Ia menyebut rekan-rekan setim Messi di Inter Miami sebagai "patung" yang tak bergerak dan bahkan tak memahami dasar pergerakan dalam sepak bola modern.
“Messi bermain di antara patung, bukan rekan setim! Kalau dia bermain di tim sungguhan—di Paris, di Manchester City, di klub besar mana pun—Anda akan melihat singa yang sesungguhnya.”
“Messi masih bermain karena ia mencintai permainan ini, karena ia masih bisa melakukan hal-hal yang 99% pemain lain tidak mampu. Tapi dia dikelilingi pemain yang berlari seolah membawa kantong semen!”
Zlatan juga mengkritik kurangnya struktur taktis di Inter Miami, menuding tim tersebut tidak memiliki pelatih yang mampu mengatur permainan, pemain bintang, atau bahkan pemain dengan kecerdasan gerak tanpa bola.
Baca Juga: “PSG Hancurkan Inter Miami 4-0 di Babak 16 Besar”
“Jika Messi Main dengan Ronaldo atau Haaland, Maka Anda Bisa Bicara!”
Dalam pembelaannya, Ibrahimović juga menyentil perdebatan abadi antara Messi dan Cristiano Ronaldo, serta menyebut nama-nama besar lainnya seperti Kylian Mbappé dan Erling Haaland.
“Kamu ingin menyalahkan Messi? Coba kalau dia main dengan Ronaldo, Mbappé, Haaland, atau Zlatan! Baru kamu bisa bicara!”
“Hari ini? Tidak! Ini bukan Messi yang saya kenal. Ia terlihat seperti hantu besar yang bermain di sirkus! Tapi hati-hati, kalau dia berada di tim yang sesungguhnya, dia akan membakar stadion lagi! Karena sesederhana itu: Messi tetaplah Messi.”
Sebuah Peringatan bagi Sepak Bola Amerika
Pernyataan Ibrahimović bukan sekadar kritik terhadap satu pertandingan, melainkan menjadi refleksi yang lebih luas tentang kesenjangan antara kualitas individu dan kualitas tim di MLS, khususnya saat bersaing di level global.
Bagi Zlatan, kegagalan Inter Miami bukan hanya kekalahan dalam skor, tetapi kekalahan bagi sepak bola secara keseluruhan.
Messi, yang masih mampu menciptakan momen magis di usia 37 tahun, menurut Zlatan, tidak mendapatkan dukungan dan lingkungan yang layak untuk mengeluarkan potensi terbaiknya.
Dengan kata lain, Lionel Messi masih layak menjadi pusat perhatian dunia sepak bola—namun tidak di dalam tim yang menurut Zlatan, “lebih cocok disebut pertunjukan sirkus daripada klub elit.”
Zlatan Ibrahimović menegaskan bahwa Lionel Messi bukanlah penyebab kekalahan Inter Miami dari PSG, melainkan korban dari sistem dan kualitas tim yang buruk.
Dengan gaya khasnya yang tajam dan penuh karisma, Zlatan sekali lagi menyuarakan kebenaran yang mungkin enggan diakui banyak orang: bahwa bahkan pemain terhebat pun tidak bisa berjuang sendirian di panggung dunia.