Igor Tudor: Masalah Fisik Jadi Alasan Saat Kalah dari Real Madrid

Igor Tudor: Masalah Fisik Jadi Alasan Saat Kalah dari Real Madrid

Mansion Sports - Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan bahwa sebanyak sepuluh pemainnya meminta untuk diganti akibat masalah kebugaran selama pertandingan babak 16 besar FIFA Club World Cup melawan Real Madrid, yang berakhir dengan kekalahan tipis 0-1.

Meski harus tersingkir dari turnamen, Tudor menilai timnya telah menunjukkan perbedaan strategi yang signifikan dan semangat juang yang layak diapresiasi.

Pertandingan Berat yang Diwarnai Masalah Kebugaran

Laga yang berlangsung di Miami tersebut berjalan sengit dan baru bisa diputuskan lewat gol sundulan Gonzalo Garcia yang memanfaatkan umpan akurat dari Trent Alexander-Arnold.

Meski kalah, penampilan luar biasa kiper Michele Di Gregorio berhasil menjaga asa Juventus hingga menit-menit akhir dengan sejumlah penyelamatan penting atas peluang dari Jude Bellingham, Federico Valverde, dan Arda Güler.

Namun, pelatih Igor Tudor menegaskan bahwa kondisi fisik para pemain menjadi kendala besar yang dihadapi timnya malam itu.

“Saya harus memberikan apresiasi kepada para pemain, karena mereka menjalankan rencana permainan dan strategi yang sudah kami siapkan.” 

“Mereka memberikan segalanya dalam kondisi yang ada. Di akhir laga, ada sepuluh pemain yang meminta untuk diganti,” ujar Tudor kepada Sport Mediaset.

Cedera dan Rotasi yang Terpaksa Dilakukan

Permasalahan kebugaran semakin rumit setelah Lloyd Kelly harus ditarik keluar karena mengalami masalah otot, memperparah krisis di lini pertahanan yang juga kehilangan Federico Gatti akibat gejala flu. Salah satu keputusan yang menjadi sorotan adalah ketika Tudor menarik keluar Kenan Yildiz, padahal sang pemain sedang tampil aktif di lini depan.

“Yildiz terlihat mulai melakukan peregangan, kami khawatir dia akan mengalami cedera. Beberapa pemain lain juga dalam kondisi serupa.” 

“Sebenarnya, saya ingin melakukan pergantian yang lebih ofensif, tapi Francisco Conceição mengalami cedera ringan, dan saya takut kami akan bermain dengan sepuluh orang,” jelasnya.

Baca Juga: "Real Madrid Singkirkan Juventus dari Piala Dunia Antarklub"

Evaluasi dari Penampilan Lawan Tim Elit

Meski harus angkat kaki dari Club World Cup usai mencatat dua kemenangan dan dua kekalahan, termasuk kekalahan memalukan 2-5 dari Manchester City di fase grup, Tudor menilai timnya telah mengambil pelajaran penting dari turnamen ini, khususnya saat menghadapi tim-tim kelas dunia seperti Real Madrid dan City.

“Kami seperti sedang belajar dari dua tim yang berada di level tertinggi. Sangat penting untuk membandingkan sejauh mana kami tertinggal dari mereka dan menjadikan itu sebagai pembelajaran untuk ke depan,” ungkap Tudor.

Ia juga menambahkan bahwa strategi yang diterapkan saat menghadapi Real Madrid sangat berbeda dibandingkan ketika melawan Manchester City. 

Konteks pertandingan pun berbeda, karena laga melawan Madrid adalah partai hidup-mati, sedangkan duel lawan City hanya fase grup.

“Anda tak pernah tahu kapan Real Madrid paling berbahaya, apakah saat mereka memainkan umpan pendek atau saat melakukan serangan balik”.

“Kami juga punya beberapa peluang mencetak gol. Saya tetap memberi selamat kepada para pemain. Dari sini kami akan membangun tim ke depannya,” tambahnya.

Rencana Musim Depan dan Prioritas Juventus

Dengan berakhirnya kiprah di Club World Cup, fokus Juventus kini beralih ke persiapan untuk musim 2025-26, dan Igor Tudor dipastikan akan melanjutkan perannya sebagai pelatih kepala. Namun saat ditanya mengenai prioritas di bursa transfer, Tudor memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh.

“Saat ini bukan waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Kami akan beristirahat dulu, lalu mempersiapkan musim yang akan datang.” 

“Sekarang mari kita semua menikmati liburan dengan baik,” pungkasnya sambil tersenyum.

Related News

Igor Tudor: Masalah Fisik Jadi Alasan Saat Kalah dari Real Madrid

Igor Tudor: Masalah Fisik Jadi Alasan Saat Kalah dari Real Madrid

Mansion Sports - Pelatih Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan bahwa sebanyak sepuluh pemainnya meminta untuk diganti akibat masalah kebugaran selama pertandingan babak 16 besar FIFA Club World Cup melawan Real Madrid, yang berakhir dengan kekalahan tipis 0-1.

Meski harus tersingkir dari turnamen, Tudor menilai timnya telah menunjukkan perbedaan strategi yang signifikan dan semangat juang yang layak diapresiasi.

Pertandingan Berat yang Diwarnai Masalah Kebugaran

Laga yang berlangsung di Miami tersebut berjalan sengit dan baru bisa diputuskan lewat gol sundulan Gonzalo Garcia yang memanfaatkan umpan akurat dari Trent Alexander-Arnold.

Meski kalah, penampilan luar biasa kiper Michele Di Gregorio berhasil menjaga asa Juventus hingga menit-menit akhir dengan sejumlah penyelamatan penting atas peluang dari Jude Bellingham, Federico Valverde, dan Arda Güler.

Namun, pelatih Igor Tudor menegaskan bahwa kondisi fisik para pemain menjadi kendala besar yang dihadapi timnya malam itu.

“Saya harus memberikan apresiasi kepada para pemain, karena mereka menjalankan rencana permainan dan strategi yang sudah kami siapkan.” 

“Mereka memberikan segalanya dalam kondisi yang ada. Di akhir laga, ada sepuluh pemain yang meminta untuk diganti,” ujar Tudor kepada Sport Mediaset.

Cedera dan Rotasi yang Terpaksa Dilakukan

Permasalahan kebugaran semakin rumit setelah Lloyd Kelly harus ditarik keluar karena mengalami masalah otot, memperparah krisis di lini pertahanan yang juga kehilangan Federico Gatti akibat gejala flu. Salah satu keputusan yang menjadi sorotan adalah ketika Tudor menarik keluar Kenan Yildiz, padahal sang pemain sedang tampil aktif di lini depan.

“Yildiz terlihat mulai melakukan peregangan, kami khawatir dia akan mengalami cedera. Beberapa pemain lain juga dalam kondisi serupa.” 

“Sebenarnya, saya ingin melakukan pergantian yang lebih ofensif, tapi Francisco Conceição mengalami cedera ringan, dan saya takut kami akan bermain dengan sepuluh orang,” jelasnya.

Baca Juga: "Real Madrid Singkirkan Juventus dari Piala Dunia Antarklub"

Evaluasi dari Penampilan Lawan Tim Elit

Meski harus angkat kaki dari Club World Cup usai mencatat dua kemenangan dan dua kekalahan, termasuk kekalahan memalukan 2-5 dari Manchester City di fase grup, Tudor menilai timnya telah mengambil pelajaran penting dari turnamen ini, khususnya saat menghadapi tim-tim kelas dunia seperti Real Madrid dan City.

“Kami seperti sedang belajar dari dua tim yang berada di level tertinggi. Sangat penting untuk membandingkan sejauh mana kami tertinggal dari mereka dan menjadikan itu sebagai pembelajaran untuk ke depan,” ungkap Tudor.

Ia juga menambahkan bahwa strategi yang diterapkan saat menghadapi Real Madrid sangat berbeda dibandingkan ketika melawan Manchester City. 

Konteks pertandingan pun berbeda, karena laga melawan Madrid adalah partai hidup-mati, sedangkan duel lawan City hanya fase grup.

“Anda tak pernah tahu kapan Real Madrid paling berbahaya, apakah saat mereka memainkan umpan pendek atau saat melakukan serangan balik”.

“Kami juga punya beberapa peluang mencetak gol. Saya tetap memberi selamat kepada para pemain. Dari sini kami akan membangun tim ke depannya,” tambahnya.

Rencana Musim Depan dan Prioritas Juventus

Dengan berakhirnya kiprah di Club World Cup, fokus Juventus kini beralih ke persiapan untuk musim 2025-26, dan Igor Tudor dipastikan akan melanjutkan perannya sebagai pelatih kepala. Namun saat ditanya mengenai prioritas di bursa transfer, Tudor memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh.

“Saat ini bukan waktu yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Kami akan beristirahat dulu, lalu mempersiapkan musim yang akan datang.” 

“Sekarang mari kita semua menikmati liburan dengan baik,” pungkasnya sambil tersenyum.

Related News