MansionSports – Timnas Inggris menutup laga uji coba persahabatan jelang Euro 2024 dengan hasil yang mengecewakan. The Three Lions kalah 0-1 melawan Islandia di Wembley, Sabtu (08/06) dini hari WIB.

Satu gol Islandia dicetak Jon Dagur Porsteinsson (12’). Porsteinsson menusuk di sisi kanan pertahanan Inggris, melakukan penetrasi dan melepaskan tendangan yang tidak dapat ditepis Aaron Ramsdale.

Gareth Southgate merotasi skuad dan Inggris seyogyanya tetap di atas angin, diunggulkan di atas kertas, tetapi dari 68 persen penguasaan bola dan 13 tendangan, hanya satu yang tepat sasaran.

Alhasil, Inggris hanya meraih satu kemenangan dari empat laga uji coba terakhir melawan Bosnia-Herzegovina (3-0), sisanya kalah lawan Brasil (0-1), imbang lawan Belgia (2-2), dan kalah kontra Islandia.

Kekalahan itu membuat sakit gelandang Arsenal, Declan Rice, terutamanya karena itu terjadi di Wembley. Ia juga mengevaluasi performa Inggris.

"Di dalam hati saya terluka, ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Ketika Anda menguasai bola sebanyak itu, mendapatkan beberapa peluang bagus, dan kalah 1-0 di kandang sebelum Euro, itu tidaklah ideal. Tapi Saya akan mengambil sisi positifnya," papar Rice seperti dikutip dari englishfootball.com.

"Ada banyak penampilan menjanjikan, kami bermain dengan tempo bagus, selalu berusaha bermain menyerang. Kami harus sedikit lebih cerdas. Memang tidak ideal jika kami kalah, tapi ada pembelajaran bagus yang bisa kami bangun sebagai sebuah tim.”

"Kami sedikit terekspos dengan tekanan kami dan tidak kompak seperti biasanya. Setiap pertandingan adalah peluang untuk menjadi lebih baik dan kami akan lebih dari siap untuk menghadapi Serbia."

Anthony Gordon juga menuturkan kekhawatiran yang sama untuk Inggris.

"Ini tidak berjalan sesuai keinginan kami, namun ini adalah gambaran yang lebih besar. Ini adalah latihan yang bagus bagi kami, begitulah kemungkinan tim akan bermain melawan kami, jadi semakin sering kami bermain melawan tim seperti itu, dan belajar cara menghancurkan mereka, semakin baik bagi kami untuk memasuki turnamen,” imbuh Gordon.

"Kami kurang berkualitas di sepertiga akhir lapangan. Kami mengendalikan permainan dengan baik dan menekan mereka, namun sedikit kurangnya kualitas di sepertiga akhir membuat kami kecewa."