
Inzaghi: Kemenangan atas City seperti Mendaki Everest Tanpa Oksigen
Mansion Sports - Pelatih kepala Al-Hilal, Simone Inzaghi, menyamakan kemenangan dramatis timnya atas Manchester City dengan “mendaki Gunung Everest tanpa oksigen.”
Dalam laga yang berlangsung hingga babak perpanjangan waktu, Al-Hilal mengalahkan sang juara Premier League dengan skor 4-3, dan melaju ke babak perempat final FIFA Club World Cup 2025.
“Kami Melakukan Hal Luar Biasa”: Inzaghi Puji Semangat dan Ketangguhan Tim
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Simone Inzaghi tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya terhadap perjuangan para pemainnya.
Menurutnya, kemenangan atas City bukan sekadar keberuntungan, tetapi buah dari kerja keras, strategi matang, dan keberanian.
“Kami mendaki Everest tanpa oksigen — dan kami berhasil,” tegas Inzaghi.
“Rahasia dari kemenangan ini adalah para pemain dan hati mereka di atas lapangan. Kami tahu untuk bisa mengalahkan tim seperti Manchester City, kami harus melakukan sesuatu yang luar biasa.”
Inzaghi menyoroti berbagai aspek permainan yang menjadi kunci kemenangan Al-Hilal, mulai dari penguasaan bola hingga manajemen taktis.
“Kami tampil luar biasa dalam segala aspek — dalam penguasaan bola, fase bertahan, dan pengelolaan taktik. Ini tidak mudah, apalagi melawan tim seagresif City,” ujarnya.
Baca Juga: “Drama 7 Gol Terjadi Saat Al-Hilal Singkirkan City!”
Gol-Gol Kemenangan dan Laga Epik di Miami
Pertandingan berlangsung di Miami pada dini hari Selasa waktu setempat dan menjadi salah satu laga paling menarik dalam sejarah Club World Cup.
Marcos Leonardo, Malcom, dan Kalidou Koulibaly menjadi pencetak gol untuk Al-Hilal. Di sisi City, Bernardo Silva, Erling Haaland, dan Phil Foden mencetak gol, namun tidak cukup untuk membawa City lolos.
Dengan hasil ini, Al-Hilal akan menghadapi wakil Brasil, Fluminense, di babak perempat final. Menariknya, Fluminense baru saja mengalahkan mantan klub Inzaghi, Inter Milan, dengan skor 2-0 — membatalkan kemungkinan reuni antara Inzaghi dan mantan klubnya.
Hormat untuk Guardiola: “Pelatih Terbaik di Dunia”
Simone Inzaghi juga meluangkan waktu untuk memberikan penghormatan kepada lawannya malam itu, Pep Guardiola, yang menurutnya tetap menjadi panutan dan pelatih terbaik di dunia meskipun mengalami kekalahan.
“Bagi saya, Guardiola adalah pelatih terbaik di dunia. Tapi malam ini, kami melakukan sesuatu yang istimewa,” ucap Inzaghi.
“Saya rasa kami pantas mendapatkan kemenangan ini.”
Dengan kemenangan ini, Al-Hilal tak hanya mengukir sejarah, tetapi juga membuktikan bahwa wakil Asia mampu bersaing di panggung tertinggi melawan raksasa Eropa.
Bagi Simone Inzaghi, malam di Miami menjadi bukti bahwa mimpi bisa dicapai — bahkan jika itu berarti harus mendaki gunung tertinggi tanpa bantuan apa pun.