Josko Gvardiol : 'Kovacic Adalah Ayah Saya di Sepak Bola'

Josko Gvardiol : 'Kovacic Adalah Ayah Saya di Sepak Bola'

Bintang muda Manchester City, Josko Gvardiol, baru-baru ini memuji rekan setimnya, Mateo Kovacic, dengan menyebutnya sebagai "ayah sepak bola" sejak ia bergabung dengan klub.

Gvardiol dan Kovacic telah lama akrab, mengingat keduanya bermain untuk tim nasional Kroasia dan kini berada di klub yang sama. Hubungan mereka semakin kuat sejak Gvardiol pindah ke Manchester City pada musim panas lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan podcast resmi Manchester City, Gvardiol berbicara tentang proses adaptasinya di Inggris dan bagaimana kehadiran Kovacic sangat membantu. Dia mengingat pengalamannya ketika pertama kali bergabung dengan RB Leipzig, di mana ia merasa sendirian tanpa ada rekan senegara yang bisa diajak bicara.

"Di Leipzig, saya sendirian, saya tidak punya siapa pun untuk diajak bicara terutama bahasa Kroasia dan saya tidak bisa berbahasa Jerman jadi itu sulit bagi saya," kenangnya.

Namun, kepindahannya ke Manchester City berbeda. Dengan Kovacic di sisinya, Gvardiol merasa jauh lebih nyaman dan diterima di lingkungan barunya.

"Saya membawa Mateo bersama saya dan menurut saya dia seperti ayah saya," kata Gvardiol. Baginya, kehadiran Kovacic adalah dukungan moral yang sangat dibutuhkan, terutama ketika jauh dari keluarga dan teman-teman.

Gvardiol juga mengungkapkan betapa besar pengaruh Kovacic dalam kehidupan sehari-harinya di Manchester. "Ke mana pun mereka pergi, dia hanya bilang ikut dengan kami karena saya tinggal sendiri, saya lajang dan orang tua saya tinggal di Kroasia," ujarnya.

Kovacic tidak hanya menjadi mentor di lapangan, tetapi juga menjadi sosok yang selalu ada untuk Gvardiol, mengundangnya untuk makan siang atau makan malam bersama, sehingga membuatnya merasa lebih terhubung dengan tim.

Pengalaman ini sangat berbeda dari masa-masa sulitnya di Leipzig, di mana Gvardiol harus menghadapi tantangan bahasa dan budaya sendirian. Kini, dengan Kovacic yang selalu siap mendukungnya, Gvardiol bisa lebih fokus pada perkembangan kariernya di Manchester City dan memberikan yang terbaik di lapangan.

Kebersamaan mereka di Manchester City tidak hanya memperkuat hubungan pribadi tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya dukungan antar rekan setim dalam menghadapi tantangan baru di dunia sepak bola. Dengan semangat kekeluargaan yang dibawa oleh Kovacic, Gvardiol semakin yakin akan mampu beradaptasi dan sukses bersama The Citizens di musim yang akan datang.

Josko Gvardiol : 'Kovacic Adalah Ayah Saya di Sepak Bola'

Josko Gvardiol : 'Kovacic Adalah Ayah Saya di Sepak Bola'

Bintang muda Manchester City, Josko Gvardiol, baru-baru ini memuji rekan setimnya, Mateo Kovacic, dengan menyebutnya sebagai "ayah sepak bola" sejak ia bergabung dengan klub.

Gvardiol dan Kovacic telah lama akrab, mengingat keduanya bermain untuk tim nasional Kroasia dan kini berada di klub yang sama. Hubungan mereka semakin kuat sejak Gvardiol pindah ke Manchester City pada musim panas lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan podcast resmi Manchester City, Gvardiol berbicara tentang proses adaptasinya di Inggris dan bagaimana kehadiran Kovacic sangat membantu. Dia mengingat pengalamannya ketika pertama kali bergabung dengan RB Leipzig, di mana ia merasa sendirian tanpa ada rekan senegara yang bisa diajak bicara.

"Di Leipzig, saya sendirian, saya tidak punya siapa pun untuk diajak bicara terutama bahasa Kroasia dan saya tidak bisa berbahasa Jerman jadi itu sulit bagi saya," kenangnya.

Namun, kepindahannya ke Manchester City berbeda. Dengan Kovacic di sisinya, Gvardiol merasa jauh lebih nyaman dan diterima di lingkungan barunya.

"Saya membawa Mateo bersama saya dan menurut saya dia seperti ayah saya," kata Gvardiol. Baginya, kehadiran Kovacic adalah dukungan moral yang sangat dibutuhkan, terutama ketika jauh dari keluarga dan teman-teman.

Gvardiol juga mengungkapkan betapa besar pengaruh Kovacic dalam kehidupan sehari-harinya di Manchester. "Ke mana pun mereka pergi, dia hanya bilang ikut dengan kami karena saya tinggal sendiri, saya lajang dan orang tua saya tinggal di Kroasia," ujarnya.

Kovacic tidak hanya menjadi mentor di lapangan, tetapi juga menjadi sosok yang selalu ada untuk Gvardiol, mengundangnya untuk makan siang atau makan malam bersama, sehingga membuatnya merasa lebih terhubung dengan tim.

Pengalaman ini sangat berbeda dari masa-masa sulitnya di Leipzig, di mana Gvardiol harus menghadapi tantangan bahasa dan budaya sendirian. Kini, dengan Kovacic yang selalu siap mendukungnya, Gvardiol bisa lebih fokus pada perkembangan kariernya di Manchester City dan memberikan yang terbaik di lapangan.

Kebersamaan mereka di Manchester City tidak hanya memperkuat hubungan pribadi tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya dukungan antar rekan setim dalam menghadapi tantangan baru di dunia sepak bola. Dengan semangat kekeluargaan yang dibawa oleh Kovacic, Gvardiol semakin yakin akan mampu beradaptasi dan sukses bersama The Citizens di musim yang akan datang.