Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Baru yang Bersejarah

Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Baru yang Bersejarah

Mansion Sports - Pada 7 Mei, Vatikan akan memasuki momen bersejarah dengan 133 kardinal dari seluruh dunia yang akan memasuki Kapel Sistina untuk memilih Paus baru

Pemilihan kali ini mencatatkan rekor, baik dari jumlah kardinal yang terlibat maupun dari keberagaman negara yang diwakili.

Rekor Baru: 71 Negara Terlibat

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 71 negara diwakili oleh para kardinal yang akan memilih Paus baru. Ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan pemilihan pada 2013 yang hanya melibatkan 48 negara. 

Konfigurasi ini sebagian besar adalah warisan dari Paus Fransiskus, yang selama 12 tahun memimpin Gereja Katolik berusaha membuatnya lebih global dan mengurangi dominasi Eropa. Kepemimpinan Fransiskus berakhir setelah beliau wafat pada Hari Senin Paskah.

Spekulasi dan Harapan soal Paus Baru

Setelah wafatnya Paus Fransiskus, pertanyaan besar pun muncul: siapa Paus berikutnya? Nama-nama calon mulai bermunculan dan spekulasi pun berkembang pesat. 

Namun, La Croix, sebuah harian Katolik ternama, memilih untuk tidak ikut berspekulasi, dengan menegaskan bahwa semua kardinal layak menjadi Paus. 

Meskipun demikian, mereka tetap mencatatkan perhatian terhadap calon-calon dari Asia dan Afrika, serta kriteria utama yang harus dimiliki oleh Paus baru.

Kekuatan Reformasi Paus Fransiskus yang Masih Terasa

Sekitar 80% kardinal yang memiliki hak suara adalah hasil penunjukan Paus Fransiskus. Namun, sejarawan Katolik Jörg Ernesti mengingatkan bahwa meski mayoritas kardinal berasal dari masa kepemimpinan Fransiskus, susunan ini tidak menjamin arah pemilihan akan selalu sesuai dengan visi beliau.

Ernesti juga mencatat bahwa ada konsensus bahwa reformasi yang dimulai oleh Fransiskus harus dilanjutkan.

Kriteria Pemilihan Paus

Pemilihan Paus tak hanya soal siapa yang paling populer, tapi juga melibatkan berbagai pertimbangan:

Pengalaman pastoral atau manajerial calon

Asal negara: Apakah dari negara maju atau berkembang

Pandangan teologis dan sikap terhadap isu-isu besar, seperti homoseksualitas dalam Gereja.

Bahkan di antara kandidat konservatif dan reformis, ada perbedaan mendalam tentang bagaimana arah Gereja ke depan.

Pertemuan Kardinal Sebelum Konklaf

Sebelum konklaf dimulai, ada kongregasi umum yang memberi kesempatan bagi kardinal untuk saling berdialog. 

Forum ini penting untuk membangun konsensus sebelum pemilihan Paus yang lebih seremonial dimulai. 

Meskipun banyak calon potensial yang memilih diam, beberapa kardinal senior mulai muncul dan kembali memperkenalkan diri sebagai kandidat.

Kardinal Senior Kembali Muncul

Kardinal-kardinal senior yang sebelumnya sempat menghilang, seperti Kardinal Juan Luis Cipriani dari Peru, muncul kembali di ruang kongregasi. 

Bahkan beberapa tokoh senior seperti Kardinal Christoph Schönborn dari Wina dan Kardinal Walter Kasper dari Jerman, secara terbuka menyerukan agar reformasi Fransiskus diteruskan.

Berapa Lama Konklaf Akan Berlangsung?

Pemilihan Paus ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama daripada yang sebelumnya. Pemilihan Paus 2013 hanya berlangsung selama 27 jam, sementara 2005 hanya 26 jam

Konklaf terlama di abad ke-20 bahkan memakan waktu hingga lima hari. Meskipun begitu, para kardinal tidak ikut bertaruh soal tanggal pasti pemilihan. 

Berdasarkan prediksi taruhan di situs Polymarket, tanggal 9 Mei dijagokan sebagai hari pemilihan Paus baru.

Pemilihan Paus kali ini tidak hanya akan menentukan pemimpin Gereja Katolik, tetapi juga akan menandai perjalanan baru bagi Gereja yang kini semakin global. 

Apakah konklaf kali ini akan memunculkan Paus yang akan melanjutkan reformasi yang sudah dimulai oleh Paus Fransiskus? Kita tunggu hasilnya.

Related News

Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Baru yang Bersejarah

Konklaf Vatikan: Pemilihan Paus Baru yang Bersejarah

Mansion Sports - Pada 7 Mei, Vatikan akan memasuki momen bersejarah dengan 133 kardinal dari seluruh dunia yang akan memasuki Kapel Sistina untuk memilih Paus baru

Pemilihan kali ini mencatatkan rekor, baik dari jumlah kardinal yang terlibat maupun dari keberagaman negara yang diwakili.

Rekor Baru: 71 Negara Terlibat

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 71 negara diwakili oleh para kardinal yang akan memilih Paus baru. Ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan pemilihan pada 2013 yang hanya melibatkan 48 negara. 

Konfigurasi ini sebagian besar adalah warisan dari Paus Fransiskus, yang selama 12 tahun memimpin Gereja Katolik berusaha membuatnya lebih global dan mengurangi dominasi Eropa. Kepemimpinan Fransiskus berakhir setelah beliau wafat pada Hari Senin Paskah.

Spekulasi dan Harapan soal Paus Baru

Setelah wafatnya Paus Fransiskus, pertanyaan besar pun muncul: siapa Paus berikutnya? Nama-nama calon mulai bermunculan dan spekulasi pun berkembang pesat. 

Namun, La Croix, sebuah harian Katolik ternama, memilih untuk tidak ikut berspekulasi, dengan menegaskan bahwa semua kardinal layak menjadi Paus. 

Meskipun demikian, mereka tetap mencatatkan perhatian terhadap calon-calon dari Asia dan Afrika, serta kriteria utama yang harus dimiliki oleh Paus baru.

Kekuatan Reformasi Paus Fransiskus yang Masih Terasa

Sekitar 80% kardinal yang memiliki hak suara adalah hasil penunjukan Paus Fransiskus. Namun, sejarawan Katolik Jörg Ernesti mengingatkan bahwa meski mayoritas kardinal berasal dari masa kepemimpinan Fransiskus, susunan ini tidak menjamin arah pemilihan akan selalu sesuai dengan visi beliau.

Ernesti juga mencatat bahwa ada konsensus bahwa reformasi yang dimulai oleh Fransiskus harus dilanjutkan.

Kriteria Pemilihan Paus

Pemilihan Paus tak hanya soal siapa yang paling populer, tapi juga melibatkan berbagai pertimbangan:

Pengalaman pastoral atau manajerial calon

Asal negara: Apakah dari negara maju atau berkembang

Pandangan teologis dan sikap terhadap isu-isu besar, seperti homoseksualitas dalam Gereja.

Bahkan di antara kandidat konservatif dan reformis, ada perbedaan mendalam tentang bagaimana arah Gereja ke depan.

Pertemuan Kardinal Sebelum Konklaf

Sebelum konklaf dimulai, ada kongregasi umum yang memberi kesempatan bagi kardinal untuk saling berdialog. 

Forum ini penting untuk membangun konsensus sebelum pemilihan Paus yang lebih seremonial dimulai. 

Meskipun banyak calon potensial yang memilih diam, beberapa kardinal senior mulai muncul dan kembali memperkenalkan diri sebagai kandidat.

Kardinal Senior Kembali Muncul

Kardinal-kardinal senior yang sebelumnya sempat menghilang, seperti Kardinal Juan Luis Cipriani dari Peru, muncul kembali di ruang kongregasi. 

Bahkan beberapa tokoh senior seperti Kardinal Christoph Schönborn dari Wina dan Kardinal Walter Kasper dari Jerman, secara terbuka menyerukan agar reformasi Fransiskus diteruskan.

Berapa Lama Konklaf Akan Berlangsung?

Pemilihan Paus ini diperkirakan akan berlangsung lebih lama daripada yang sebelumnya. Pemilihan Paus 2013 hanya berlangsung selama 27 jam, sementara 2005 hanya 26 jam

Konklaf terlama di abad ke-20 bahkan memakan waktu hingga lima hari. Meskipun begitu, para kardinal tidak ikut bertaruh soal tanggal pasti pemilihan. 

Berdasarkan prediksi taruhan di situs Polymarket, tanggal 9 Mei dijagokan sebagai hari pemilihan Paus baru.

Pemilihan Paus kali ini tidak hanya akan menentukan pemimpin Gereja Katolik, tetapi juga akan menandai perjalanan baru bagi Gereja yang kini semakin global. 

Apakah konklaf kali ini akan memunculkan Paus yang akan melanjutkan reformasi yang sudah dimulai oleh Paus Fransiskus? Kita tunggu hasilnya.

Related News