Man United Kalah dari Brighton, Tekanan Kembali Mengarah ke Ten Hag

Man United Kalah dari Brighton, Tekanan Kembali Mengarah ke Ten Hag

MansionSports - Premier League 2024-2025 baru berjalan dua pekan, Manchester United sudah menjadi sorotan setelah kalah di Falmer Stadium, markas Brighton & Hove Albion, dengan hasil akhir 1-2 di Falmer Stadium.

Dilatih pelatih baru, Fabian Hurzeler, Brighton tak memudahkan Man United mencetak gol dan menang dramatis melalui gol Danny Welbeck (32') dan Joao Pedro (90+5'), yang sempat diperkecil melalui gol Amad Diallo (60').

Kekalahan itu hanya menambah tekanan kepada sang pelatih, Erik ten Hag. Tidak ada lagi alasan baginya jika musim lalu beralasan badai cedera pemain, di musim ini INEOS memanjakannya dengan merekrut pemain seperti Joshua Zirkzee, Leny Yoro, Chido Obi Martin, Matthijs de Ligt, dan Noussair Mazraoui.

Legenda Man United yang kini jadi pandit sepak bola, Gary Neville, menilai kekalahan mantan klubnya itu tak perlu, sebab itu memberikan tekanan kepada Ten Hag dan terutamanya pekan depan, Man United akan melawan Liverpool.

"Akhir pertandingan yang sangat menyedihkan. Saya kira hasil imbang mungkin bisa diterima, namun kekalahan dalam pertandingan ini memberikan banyak tekanan pada Erik ten Hag dan menjelang pertandingan minggu depan melawan Liverpool," papar Neville kepada Sky Sports.

"Saya pikir di paruh pertama pertandingan, saya rasa tidak ada yang terkejut. Sangat sulit untuk bermain sepak bola tanpa penyerang tengah."

"Anda memerlukan titik fokus di depan, dan dia memperbaikinya di babak kedua dengan memasukkan Zirkzee, tapi Anda sudah membuang 45 menit dalam pertandingan, dan itu menjadi masalah."

Neville juga menyoroti buruknya cara Man United bertahan dari dua kebobolan gol yang seyogyanya dapat dicegah.

"Di babak kedua, dan gol pertama buruk dalam pertahanan, tapi gol terakhir itu saya baru saja menontonnya, ketika Anda menghalau tendangan sudut, Anda harus tetap bertahan seperti yang Anda lakukan pada fase kedua tendangan sudut," tambah Neville.

"Khususnya jika Anda melihat Casemiro, bagi saya sepertinya dia meninggalkan posisinya di tiang belakang dan kembali ke lini tengah, tetapi kemudian meninggalkan banyak ruang di zona belakang. Kurangnya konsentrasi, kurangnya fokus, dan itu memang memberi tekanan pada mereka."

Man United Kalah dari Brighton, Tekanan Kembali Mengarah ke Ten Hag

Man United Kalah dari Brighton, Tekanan Kembali Mengarah ke Ten Hag

MansionSports - Premier League 2024-2025 baru berjalan dua pekan, Manchester United sudah menjadi sorotan setelah kalah di Falmer Stadium, markas Brighton & Hove Albion, dengan hasil akhir 1-2 di Falmer Stadium.

Dilatih pelatih baru, Fabian Hurzeler, Brighton tak memudahkan Man United mencetak gol dan menang dramatis melalui gol Danny Welbeck (32') dan Joao Pedro (90+5'), yang sempat diperkecil melalui gol Amad Diallo (60').

Kekalahan itu hanya menambah tekanan kepada sang pelatih, Erik ten Hag. Tidak ada lagi alasan baginya jika musim lalu beralasan badai cedera pemain, di musim ini INEOS memanjakannya dengan merekrut pemain seperti Joshua Zirkzee, Leny Yoro, Chido Obi Martin, Matthijs de Ligt, dan Noussair Mazraoui.

Legenda Man United yang kini jadi pandit sepak bola, Gary Neville, menilai kekalahan mantan klubnya itu tak perlu, sebab itu memberikan tekanan kepada Ten Hag dan terutamanya pekan depan, Man United akan melawan Liverpool.

"Akhir pertandingan yang sangat menyedihkan. Saya kira hasil imbang mungkin bisa diterima, namun kekalahan dalam pertandingan ini memberikan banyak tekanan pada Erik ten Hag dan menjelang pertandingan minggu depan melawan Liverpool," papar Neville kepada Sky Sports.

"Saya pikir di paruh pertama pertandingan, saya rasa tidak ada yang terkejut. Sangat sulit untuk bermain sepak bola tanpa penyerang tengah."

"Anda memerlukan titik fokus di depan, dan dia memperbaikinya di babak kedua dengan memasukkan Zirkzee, tapi Anda sudah membuang 45 menit dalam pertandingan, dan itu menjadi masalah."

Neville juga menyoroti buruknya cara Man United bertahan dari dua kebobolan gol yang seyogyanya dapat dicegah.

"Di babak kedua, dan gol pertama buruk dalam pertahanan, tapi gol terakhir itu saya baru saja menontonnya, ketika Anda menghalau tendangan sudut, Anda harus tetap bertahan seperti yang Anda lakukan pada fase kedua tendangan sudut," tambah Neville.

"Khususnya jika Anda melihat Casemiro, bagi saya sepertinya dia meninggalkan posisinya di tiang belakang dan kembali ke lini tengah, tetapi kemudian meninggalkan banyak ruang di zona belakang. Kurangnya konsentrasi, kurangnya fokus, dan itu memang memberi tekanan pada mereka."