Loading, please wait...
Pelatih Arsenal Mikel Arteta mempertanyakan keputusan wasit yang memberikan hukuman penalti saat timnya kalah 0-1 di kandang Inter Milan pada pekan keempat Champions League, Kamis (7/11) dini hari WIB.
Pertandingan berlangsung di San Siro berjalan alot, dengan kedua tim yang sama-sama memiliki lini pertahanan solid dan masih belum kebobolan pada musim ini.
Momen menentukan terjadi pada akhir babak pertama ketika Mikel Merino dianggap melakukan handball di kotak terlarang. Hakan Calhanoglu awalnya melepaskan tendangan bebas dan pantulan dari Mehdi Taremi menyentuh tangan Merino. Calhanoglu lalu menuntaskan tugasnya dari titik putih.
Arteta juga mengecam keputusan wasit yang tidak memberikan hadiah penalti usai insiden antara Merino dan kiper Inter Yann Sommer.
“Saya tidak mengerti (keputusan penalti), itu hanya defleksi, tidak ada bahaya sama sekali, Anda tidak dapat bereaksi karena Anda sangat dekat, tetapi oke, mereka memutuskan itu penalti,” kata Arteta, dikutip dari situs resmi Arsenal.
“Tetapi jika itu penalti, maka yang terjadi pada Mikel Merino ketika dia (Sommer) meninju kepalanya harus 1000% penalti dan ini adalah batas dalam permainan ini dan sangat sangat sulit untuk menerimanya.”
“Kami diberitahu di awal musim bahwa itu bukan penalti, itu jelas. Hari ini ceritanya berbeda”
Sayangnya tidak ada yang dapat kita lakukan, kita tidak akan mampu mengubahnya, jadi, sayangnya, kita harus menerimanya dan terus maju.”
Pada babak kedua, Arsenal terus menekan untuk menyamakan kedudukan. Tim tamu nyaris menyamakan skor ketika Dumfries menyapu bola di garis gawang menyusul tendangan sudut Buyako Saka. Lalu Yann Bisseck melakukan blok krusial untuk menghalau tembakan Kai Havertz dari jarak dekat.
Hasil ini membuat Arsenal gagal menembus ke posisi delapan besar untuk lolos otomatis ke babak 16 besar. The Gunners saat ini duduk di posisi ke-12 dengan tujuh poin. Sementara Inter di posisi kelima dengan 10 poin.
“Hal terburuk malam ini, yang pasti, adalah hasilnya,” ujar Arteta.
“Karena performa, sikap, dominasi yang kami tunjukkan saat melawan salah satu tim terbaik di Eropa di stadion ini.”
“Saya belum melihatnya di semua pertandingan lain yang saya tonton, tetapi kenyataannya adalah hasilnya dan kami berpartisipasi di dalamnya karena kami memiliki banyak situasi yang dapat kami selesaikan dengan lebih baik di depan gawang dan mencetak setidaknya dua gol.”
“Sangat frustrasi juga karena ada dua keputusan yang pada akhirnya menandai hasil dan jalannya pertandingan.”