Terancam Dipecat, Erik ten Hag Terbiasa Hadapi Tekanan

Terancam Dipecat, Erik ten Hag Terbiasa Hadapi Tekanan

MansionSports - Isu pemecatan pelatih Manchester United, Erik ten Hag, masih ramai dibahas sampai saat ini. Pasalnya, di awal musim 2024-2025 Red Devils bermain tidak konsisten dan terus berlanjut dari laga teranyar.

Diunggulkan melawan Twente di Liga Europa dan bermain di kandang, Man United tak dapat memaksimalkannya dan imbang 1-1 setelah sebelumnya imbang tanpa gol kontra Crystal Palace di Premier League.

Dua hasil imbang beruntun itu datang setelah Man United menang atas Southampton (3-0) dan Barnsley (7-0). Tekanan pun kembali dirasakan Erik ten Hag.

Terlebih, saat ini Ten Hag memasuki musim ketiga melatih tim dan sudah merekrut banyak pemain, khususnya musim ini dengan dukungan INEOS seiring kedatangan Joshua Zirkzee, Matthijs de Ligt, dan Manuel Ugarte.

Menanggapi tekanan tersebut, Ten Hag tidak terbebani dengannya dan menilai tekanan sudah biasa terjadi ketika melatih tim besar. Diakui olehnya, tekanan tersebut juga pernah dirasakannya ketika melatih Ajax Amsterdam.

“Jika Anda kalah di puncak, Anda selalu punya masalah, tidak peduli pelatih mana. Direksi mengetahui bahwa kami sedang dalam proses dan sedang membangun," ucap Ten Hag kepada Ziggo Sport.

"Sekarang jauh lebih tenang. Jika kami berjarak beberapa bulan lagi, saya pikir kami benar-benar dapat membangun tim yang bagus."

"Saya sudah terbiasa dengan itu. Itu yang terjadi di Ajax dan juga terjadi di sini. Inilah klub-klub yang selalu menjadi sorotan. Setiap orang mempunyai pendapat tentang hal itu."

"Anda harus menghadapinya dan tidak membiarkannya mengganggu Anda: teruslah bekerja dengan tenang."

"Kami benar-benar kesulitan mencetak gol, itu perlu ditingkatkan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi kami kesulitan mencetak gol," pungkas Ten hag.

Terancam Dipecat, Erik ten Hag Terbiasa Hadapi Tekanan

Terancam Dipecat, Erik ten Hag Terbiasa Hadapi Tekanan

MansionSports - Isu pemecatan pelatih Manchester United, Erik ten Hag, masih ramai dibahas sampai saat ini. Pasalnya, di awal musim 2024-2025 Red Devils bermain tidak konsisten dan terus berlanjut dari laga teranyar.

Diunggulkan melawan Twente di Liga Europa dan bermain di kandang, Man United tak dapat memaksimalkannya dan imbang 1-1 setelah sebelumnya imbang tanpa gol kontra Crystal Palace di Premier League.

Dua hasil imbang beruntun itu datang setelah Man United menang atas Southampton (3-0) dan Barnsley (7-0). Tekanan pun kembali dirasakan Erik ten Hag.

Terlebih, saat ini Ten Hag memasuki musim ketiga melatih tim dan sudah merekrut banyak pemain, khususnya musim ini dengan dukungan INEOS seiring kedatangan Joshua Zirkzee, Matthijs de Ligt, dan Manuel Ugarte.

Menanggapi tekanan tersebut, Ten Hag tidak terbebani dengannya dan menilai tekanan sudah biasa terjadi ketika melatih tim besar. Diakui olehnya, tekanan tersebut juga pernah dirasakannya ketika melatih Ajax Amsterdam.

“Jika Anda kalah di puncak, Anda selalu punya masalah, tidak peduli pelatih mana. Direksi mengetahui bahwa kami sedang dalam proses dan sedang membangun," ucap Ten Hag kepada Ziggo Sport.

"Sekarang jauh lebih tenang. Jika kami berjarak beberapa bulan lagi, saya pikir kami benar-benar dapat membangun tim yang bagus."

"Saya sudah terbiasa dengan itu. Itu yang terjadi di Ajax dan juga terjadi di sini. Inilah klub-klub yang selalu menjadi sorotan. Setiap orang mempunyai pendapat tentang hal itu."

"Anda harus menghadapinya dan tidak membiarkannya mengganggu Anda: teruslah bekerja dengan tenang."

"Kami benar-benar kesulitan mencetak gol, itu perlu ditingkatkan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi kami kesulitan mencetak gol," pungkas Ten hag.