
Tolak klub Saudi, Maurizio Sarri: “Sepak Bola Adalah Passion”
Mansion Sports - Maurizio Sarri kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan alasannya menolak tawaran besar dari klub Arab Saudi, meskipun nilainya mencapai puluhan juta euro.
Bagi pelatih yang kini kembali ke Lazio, sepak bola bukan tentang uang, melainkan tentang gairah dan dedikasi.
Kembali ke Lazio Setelah Masa Istirahat Penuh Duka
Sarri memutuskan untuk mundur dari kursi pelatih Lazio pada Maret 2024. Saat itu, ia tidak hanya menghadapi tekanan dari lapangan, tetapi juga serangkaian tragedi pribadi dalam keluarga.
Setelah hampir setahun menghilang dari dunia kepelatihan, pria 66 tahun itu kini kembali ke Stadio Olimpico untuk melanjutkan perjalanannya bersama Biancocelesti.
Namun, comeback ini tidak terjadi begitu saja. Sebelum kembali ke Roma, Sarri sempat didekati oleh klub Arab Saudi yang ingin memboyongnya ke Timur Tengah—sebuah tren yang kini marak dilakukan terhadap para pelatih dan pemain top Eropa.
Tawaran Fantastis Tak Menggoyahkan Prinsip
Dalam wawancaranya dengan Alfredo Pedullà dan Sportitalia, Sarri dengan tegas mengungkap bahwa dirinya sempat hampir mendapatkan bayaran fantastis dari sebuah klub Saudi.
“Saya sempat bernegosiasi dengan sebuah klub Arab Saudi, di mana saya bisa mendapatkan dalam satu bulan apa yang saya terima di Lazio selama satu tahun penuh,” ujar Sarri tanpa menyebut nama klub.
Meski tawarannya luar biasa secara finansial, Sarri mengatakan bahwa uang tidak pernah menjadi alasan utama ia terjun ke dunia sepak bola.
“Saya selalu bilang bahwa saya mengikuti hati saya, bukan uang. Saya tidak tertarik berapa pun yang mereka tawarkan. Saya berada di sepak bola karena passion, dan saya tidak ingin mengubah alasan itu sekarang.”
Menolak Jalan yang Dipilih Pioli dan Inzaghi
Nama-nama besar seperti Simone Inzaghi dan Stefano Pioli sudah lebih dulu menyeberang ke Liga Pro Arab Saudi, masing-masing bergabung dengan Al-Hilal dan Al-Nassr.
Bahkan, menurut laporan yang beredar, mantan pelatih timnas Italia Luciano Spalletti juga dikabarkan mendapat tawaran senilai €18 juta per musim dari Al-Nassr untuk menggantikan Pioli.
Saat ditanya apakah ia akan berubah pikiran bila menerima tawaran serupa, Sarri menjawab lugas:
“Saya akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya: tidak pergi. Itu adalah sesuatu yang tidak membangkitkan reaksi emosional dalam diri saya, tidak ada yang membuat saya bersemangat. Saya akan sulit bekerja dalam kondisi seperti itu.”
Tetap di Italia, Meski Harus Melatih Pemain yang "Lebih Lemah"
Sarri juga memberikan komentar sinis namun penuh makna mengenai arus besar pemain top dunia yang hijrah ke Liga Arab karena tawaran uang yang menggiurkan.
“Kalau para juara pergi ke sana, maka berarti saya hanya akan melatih pemain yang lebih lemah di sini,” canda Sarri.
Ucapan tersebut tidak hanya menyiratkan kecemasan tentang menurunnya kualitas kompetisi di Eropa, tetapi juga keyakinan bahwa integritas dalam sepak bola tidak seharusnya dikalahkan oleh tawaran uang semata.
Pelatih dengan Latar Belakang Tak Biasa
Sebelum menapaki dunia kepelatihan, Maurizio Sarri merupakan seorang pegawai bank yang kemudian banting setir ke sepak bola profesional di usia yang relatif matang.
Kariernya melejit bersama Empoli sebelum menjadi ikon taktik di Napoli, lalu mencicipi gelar juara di Chelsea dan Juventus. Kini, ia kembali ke Lazio, klub yang sempat ia tinggalkan dalam kondisi kurang ideal.