
5 Gelandang Bertahan Terbaik di Dunia Versi Mansion Sports
Gelandang Bertahan Terbaik di Dunia - Dalam dunia sepak bola, spotlight biasanya tertuju ke striker yang bikin gol atau playmaker yang ngatur alur serangan.
Tapi, kalau kamu ngerti banget soal permainan ini, pasti sadar kalau ada satu posisi yang sering "di balik layar" tapi justru sangat krusial — gelandang bertahan alias CDM.
Di artikel ini, Mansion Sports pengen ajak kamu buat ngulik lebih dalam soal para jagoan senyap yang jadi fondasi dari banyak kesuksesan tim besar.
Siapa aja yang layak disebut sebagai gelandang bertahan terbaik di dunia? Simak daftarnya berikut ini!
Peran Gelandang Bertahan
CDM itu ibarat pondasi rumah. Nggak kelihatan dari luar, tapi kalau goyang sedikit aja, satu tim bisa berantakan.
Mereka bukan cuma pemotong serangan, tapi juga pengatur tempo, pelindung lini belakang, bahkan “bodyguard” buat para pemain depan.
Sepanjang sejarah sepak bola, ada banyak CDM yang sukses menunjukkan bahwa posisi ini bukan cuma pelengkap, tapi justru jantung permainan. Dan berikut adalah lima yang paling berpengaruh versi kami.
Gelandang Bertahan Terbaik di Dunia Sepanjang Masa Versi Mansion Sports
1. Claude Makélélé
Siapa pun yang ngomongin posisi CDM pasti bakal nyebut nama Makélélé. Bahkan sampai ada istilah “Makélélé Role” saking besarnya pengaruh dia terhadap peran gelandang bertahan.
Makélélé nggak butuh mencetak gol buat jadi pemain penting. Perannya dalam menjaga keseimbangan tim, memotong aliran bola lawan, dan bikin pemain seperti Zidane atau Lampard bebas berkreasi jadi alasan utama Real Madrid dan Chelsea begitu tangguh saat dia ada di lapangan.
Tanpa diragukan lagi, dia adalah salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia sepanjang sejarah.
2. Sergio Busquets
Bisa dibilang, Busquets adalah otaknya permainan Spanyol dan Barcelona di era keemasan. Nggak perlu kecepatan tinggi atau fisik besar, Busquets cukup mengandalkan kecerdasan, posisi yang tepat, dan kemampuan membaca permainan.
Dengan sistem tiki-taka yang menuntut akurasi dan kesabaran, Busquets jadi elemen penting di lini tengah. Dia selalu tahu kapan harus mengumpan, kapan harus pressing, dan kapan harus tarik mundur.
Barcelona dan Spanyol bisa begitu dominan sebagian besar karena Busquets ada di belakang layar, mengatur semuanya dengan tenang.
Baca Juga: “5 CDM Terbaik di Dunia Versi Mansion Sports”
3. N’Golo Kanté
Kalau bicara soal stamina, determinasi, dan konsistensi, N’Golo Kanté adalah nama yang nggak bisa diabaikan. Dia adalah tipe gelandang bertahan yang seolah-olah bisa menutup seluruh lapangan sendirian.
Kanté menjadi sosok sentral saat Leicester City menjuarai Premier League 2015–16 — kisah dongeng yang benar-benar jadi nyata. Di Chelsea, dia kembali bersinar dengan membantu tim menjuarai Liga Champions 2021.
Tak hanya itu, di level internasional, Kanté juga membawa Prancis juara Piala Dunia 2018. Gelandang bertahan modern sepertinya punya nama lain: N’Golo Kanté.
4. Frank Rijkaard
Rijkaard adalah contoh langka dari CDM yang punya kombinasi fisik kuat dan teknik elegan. Dia tahu kapan harus tekel keras, tapi juga bisa ngatur serangan dengan sentuhan halus.
Dia jadi pilar dalam tim AC Milan yang legendaris di akhir 80-an, bareng Gullit dan Ancelotti. Di timnas Belanda, dia juga punya kontribusi besar dengan mengantar negaranya juara Euro 1988.
Kalau kamu nyari CDM yang bisa main bertahan sekaligus jadi penghubung antarlini, Rijkaard adalah jawabannya.
5. Lothar Matthäus
Matthäus nggak cuma jadi gelandang bertahan, tapi juga bisa main di posisi lain. Bahkan, dia adalah salah satu dari sedikit CDM yang pernah menang Ballon d'Or (1990), setelah membawa Jerman juara Piala Dunia.
Di Bayern Munich dan Inter Milan, dia sukses mengangkat banyak trofi, tapi lebih dari itu, dia membawa kepemimpinan dan kontrol mutlak di lapangan.
Visi bermainnya tajam, umpan-umpannya akurat, dan dia tahu kapan harus maju dan kapan harus bertahan.
Sosok Matthäus jadi inspirasi banyak gelandang bertahan modern, dan jelas dia punya tempat spesial di daftar ini.
Di balik kemenangan tim besar, selalu ada gelandang bertahan yang kerja keras tanpa pamrih. Mereka mungkin jarang mencetak gol atau tampil di highlight TV, tapi mereka-lah yang membuat tim bisa stabil, menyerang dengan tenang, dan bertahan dengan kokoh.
Dari Makélélé yang revolusioner, Busquets yang penuh kecerdasan, Rijkaard si elegan, Kanté si tak kenal lelah, hingga Matthäus sang pemimpin, kelimanya adalah bukti bahwa gelandang bertahan terbaik di dunia punya peran tak tergantikan.
Dan seperti biasa, sepak bola akan terus melahirkan bintang-bintang baru. Siapa CDM selanjutnya yang bakal jadi legenda?
Mungkin kamu udah bisa lihat bibit-bibitnya dari sekarang. Yang jelas, dari Mansion Sports, kami akan terus memantau, dan kamu wajib tetap update!