
Amorim Angkat Bicara Usai Kekalahan MU di Final Liga Europa
Mansion Sports - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menghadiri konferensi pers usai kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam laga final Liga Europa yang digelar di San Mamés.
Dalam sesi tersebut, Amorim menjawab beragam pertanyaan dari media terkait jalannya pertandingan, keputusan taktis, kritik terhadap pemilihan pemain, hingga masa depan klub dan dirinya sendiri.
Kekalahan tersebut menandai akhir yang mengecewakan dari perjalanan apik United di Eropa musim ini.
Analisis Kekalahan: “Kami Lebih Baik, Tapi Tidak Mencetak Gol”
Ketika ditanya bagaimana ia menilai kekalahan ini dan dampaknya terhadap klub, Ruben menyatakan bahwa rasa sakit dari kekalahan ini masih segar dan terlalu dini untuk membahas masa depan secara menyeluruh.
Ia mengakui bahwa United tampil lebih baik dari lawan, terutama di babak kedua, namun tetap gagal mencetak gol.
"Ini tentang masa depan, dan saya belum ingin membahasnya sekarang. Kekalahan ini menyakitkan.”
“Kami jelas tim yang lebih baik, tapi gagal mencetak gol. Sulit memenangkan pertandingan jika tidak mencetak angka, tapi para pemain sudah memberikan segalanya. Di masa depan, kami akan punya waktu untuk mengevaluasi semuanya."
Kritik terhadap Kurangnya Ketajaman: “Bukan Salah Satu Pemain Saja”
Menanggapi pertanyaan mengenai kegagalan mencetak gol dan apakah ia menyesal tidak melakukan perubahan di bursa transfer Januari, Amorim menjelaskan bahwa masalah bukan terletak pada satu pemain saja. Ia menyebut bahwa United sebenarnya berhasil menciptakan sejumlah peluang, namun eksekusi akhir masih menjadi kendala.
"Ada masa ketika kami memang tidak menciptakan peluang, tapi saat ini kami menciptakan cukup banyak. Masalahnya bukan hanya pada satu pemain. Semua pemain punya peluang dan gagal menuntaskannya.”
“Kiper lawan juga tampil sangat baik. Saya tetap percaya pada pemain saya. Tugas saya adalah meningkatkan mereka. Di bulan Januari, saya belum sempat mengevaluasi tim secara menyeluruh, jadi perubahan besar saat itu tidak memungkinkan."
Garnacho vs Mount: “Evaluasi Pemain Tidak Bisa Dilihat dari Satu Laga”
Amorim mendapat pertanyaan mengenai keputusan taktisnya memilih Mason Mount sebagai starter ketimbang Alejandro Garnacho, yang dinilai tampil lebih tajam meski bermain singkat.
Namun ia menanggapi dengan menyebut bahwa penilaian semacam itu sering bersifat subjektif dan situasional.
"Sudah berapa kali kita punya percakapan seperti ini, tapi dengan konteks yang sebaliknya? Mason Mount pernah mengubah jalannya pertandingan saat melawan Bilbao.”
“Sekarang, mudah mengatakan Garnacho tampil lebih baik. Tapi siapa yang melewatkan peluang besar di babak pertama melawan Bilbao? Ya, Garnacho. Saya mengingat semuanya dan mencoba mengelola tim dengan cara terbaik. Evaluasi pemain tidak bisa hanya dari satu laga."
Pesan untuk Pendukung: “Saya Hanya Bisa Bagikan Rasa Sakit Ini”
Ketika diminta menyampaikan pesan untuk masyarakat Portugal atau isu transfer seperti Viktor Gyökeres, Amorim menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah pada para pendukung Manchester United yang telah memberikan dukungan luar biasa. Ia mengakui bahwa para suporter pantas mendapatkan hasil lebih baik.
"Saya tidak punya pesan khusus untuk masyarakat Portugal saat ini. Fokus saya adalah kepada para pendukung Manchester United, baik di Inggris maupun di seluruh dunia.”
“Saya hanya bisa membagikan rasa sakit ini kepada mereka. Mereka layak mendapatkan yang lebih baik. Soal masa depan, kita lihat nanti apa yang akan kami lakukan."
Ketidakhadiran di Liga Champions: “Kami Punya Dua Rencana”
Dengan kekalahan ini, United dipastikan tidak akan tampil di Liga Champions musim depan. Amorim mengakui hal ini sebagai pukulan berat bagi klub sebesar United, namun juga menyebut bahwa mereka telah mempersiapkan dua skenario berbeda, termasuk satu yang berfokus pada kompetisi domestik.
"Kami sudah menyiapkan dua rencana, termasuk untuk urusan transfer. Ini jelas sulit bagi klub sebesar kami untuk absen di Liga Champions.”
“Tapi kami harus melihat sisi positifnya—dengan lebih banyak waktu, kami bisa bekerja lebih baik dalam persiapan dan fokus di Premier League."
Baca Juga: "Liga Europa: Tottenham Menjadi Juara Usai Kalahkan MU di Final"
Memberi Harapan kepada Fans: “Saya Selalu Jujur, Hari Ini Kami Lebih Baik dari Lawan”
Menjawab pertanyaan soal bagaimana ia bisa meyakinkan para pendukung bahwa musim depan akan lebih baik, Amorim menjawab dengan pendekatan realistis.
Ia menekankan kejujuran sebagai prinsipnya dan menyatakan bahwa performa tim sebenarnya cukup baik dalam pertandingan ini, meski tidak sempurna.
"Saya selalu jujur kepada kalian. Hari ini kami tidak tampil sempurna, tapi kami lebih baik dari lawan. Kami mencoba segala cara: dengan bek tengah, pemain sayap, hingga memasukkan bola ke kotak penalti.”
“Saya tahu kami belum cukup bagus, tapi ini bukan salah satu dari hari-hari di mana kami tampil buruk. Masih banyak yang perlu kami benahi."
Perbedaan Poin yang Jauh dari Zona Liga Champions: “Saya Tidak Akan Membela Diri”
Ketika ditanya soal selisih poin yang sangat jauh dari zona Liga Champions, Amorim mengakui bahwa hal itu memang mencerminkan kegagalan, namun ia tidak ingin membela diri atau menyalahkan pihak lain.
Ia menegaskan komitmennya dan menyatakan bahwa ia akan mundur tanpa kompensasi jika klub merasa ia bukan orang yang tepat.
"Saya tidak di sini untuk membela diri. Saya tahu apa yang telah terjadi. Jika dewan klub dan para pendukung merasa saya bukan orang yang tepat, saya siap pergi tanpa kompensasi.”
“Tapi saya tidak akan menyerah. Saya sangat percaya dengan cara kerja saya dan tidak akan mengubah pendekatan saya."
Evaluasi Performa Tim: “Kami Gagal di Detail Kecil”
Terakhir, Amorim menanggapi kritik bahwa tim justru terlihat menurun di paruh kedua musim. Ia tidak sepenuhnya setuju, dan menyatakan bahwa meskipun hasil buruk terjadi, ia melihat peningkatan dalam aspek tertentu, termasuk daya saing di beberapa laga besar.
"Saya tidak sepenuhnya setuju kalau tim mundur. Kami memang mengalami hasil buruk, tapi juga tampil kompetitif di lebih banyak pertandingan. Masalahnya sering kali ada pada detail kecil.”
“Kami menciptakan lebih banyak peluang, tapi tidak mencetak gol, dan itu yang membunuh kami. Saya mencoba menempatkan pemain di posisi terbaik dan membantu mereka. Saya tahu, jika kami mencetak satu gol saja di babak kedua tadi, suasana konferensi pers ini akan berbeda."
Ruben Amorim tampil terbuka dan reflektif dalam menjawab kritik serta harapan terhadapnya sebagai pelatih Manchester United.
Meski menghadapi tekanan berat dan kekecewaan besar, ia menunjukkan sikap tegas, jujur, dan penuh integritas.
Kini, semua mata tertuju pada langkah klub selanjutnya menyongsong musim baru dengan tantangan yang tak kalah besar.