
Courtois Ungkap Alasan Madrid Bisa Dilumat PSG
Mansion Sports - Madrid harus menerima kenyataan pahit setelah langkah mereka di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 terhenti secara mengejutkan di babak semifinal.
Bertanding melawan Paris Saint-Germain di MetLife Stadium, East Rutherford, Kamis (10/7/2025) dini hari WIB, Los Blancos takluk dengan skor mencolok 0-4, dalam laga yang menjadi mimpi buruk bagi tim raksasa Spanyol tersebut.
Usai pertandingan, kiper utama Real Madrid, Thibaut Courtois, memberikan pernyataan yang mengejutkan namun penuh kejujuran.
Dalam wawancara pasca laga, penjaga gawang asal Belgia itu tidak segan mengungkapkan berbagai kelemahan mendasar yang menurutnya menjadi penyebab utama dari kekalahan telak timnya.
Ia menyoroti ketidakterpaduan dalam menekan lawan, lemahnya penerapan strategi, dan buruknya reaksi tim terhadap situasi yang terjadi di lapangan.
Gagal Menekan Sebagai Satu Kesatuan, PSG Bermain Bebas Tanpa Tekanan
Ketika ditanya oleh awak media mengenai apa yang salah dalam performa Real Madrid malam itu, Courtois menjawab dengan sangat lugas dan blak-blakan.
Ia menyebut bahwa masalah paling mendasar adalah ketidakmampuan tim untuk melakukan pressing secara kolektif.
Alih-alih menekan dengan struktur yang terorganisir, para pemain Madrid terlihat berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi yang matang.
“Apa masalahnya? Kami tidak menekan sebagai sebuah tim,” kata Courtois dalam wawancara usai pertandingan.
“Ada dua kesalahan besar di awal pertandingan dan hal itu sangat memengaruhi kami.”
Dua gol cepat yang dicetak PSG dalam waktu sembilan menit pertama—berawal dari kesalahan individu Raul Asencio dan Antonio Rüdiger—adalah buah dari buruknya tekanan tim secara keseluruhan.
PSG dengan mudah membangun serangan dari lini belakang dan menemukan ruang di lini tengah Madrid yang longgar.
Situasi ini memudahkan para pemain PSG untuk mendominasi pertandingan. Mereka bermain dengan nyaman, mengalirkan bola dengan cepat, dan memanfaatkan setiap celah yang tersedia.
Real Madrid justru terlihat pasif, tidak mampu memberikan respons taktis yang tepat untuk menghentikan laju permainan PSG.
Pelanggaran Terhadap Rencana Taktik: Para Pemain Tidak Menjalankan Instruksi Xabi Alonso
Lebih jauh, Courtois juga menyinggung soal ketidakdisiplinan para pemain Madrid dalam mengikuti instruksi pelatih Xabi Alonso. Menurutnya, apa yang terjadi di lapangan jauh dari rencana yang telah mereka siapkan sebelum pertandingan.
Hal ini menunjukkan adanya miskomunikasi, atau bahkan mungkin krisis kepemimpinan dalam eksekusi strategi.
“Kami gagal untuk mengikuti rencana Xabi untuk pertandingan ini,” ujar Courtois.
“Kami perlu waktu untuk menganalisisnya, tetapi dari apa yang saya lihat, kami selalu datang terlambat di setiap situasi.”
Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa sejak menit awal, para pemain Madrid terlihat lamban dalam merespons tekanan dan serangan balik PSG.
Bahkan ketika tim sudah tertinggal 0-3 di babak kedua, Madrid masih belum mampu memberikan perlawanan berarti.
Tidak ada keberanian dalam transisi, tidak ada kecepatan dalam penyesuaian posisi, dan seolah tidak ada rencana cadangan yang diterapkan ketika taktik utama gagal.
Kekalahan Telak dan Dampaknya Terhadap Mental Skuad Real Madrid
Dampak psikologis dari dua kesalahan fatal di awal laga rupanya sangat besar. Courtois mengakui bahwa setelah kebobolan dua gol, semangat tim mulai menurun drastis dan permainan pun menjadi semakin kacau. “Sejak saat itu kami kehilangan arah,” ujarnya.
Secara teknis, Madrid terus tertinggal dalam duel satu lawan satu, kalah dalam penguasaan bola, dan gagal menembus blok pertahanan PSG yang tampil sangat solid.
Tidak hanya masalah taktik dan strategi, tetapi juga menyangkut aspek psikologis dan kepemimpinan di lapangan yang tampaknya belum terbentuk secara utuh dalam era baru di bawah Xabi Alonso.
Permintaan Maaf kepada Penggemar dan Fokus Menyongsong Musim Baru
Menyadari betapa besarnya kekecewaan yang dirasakan oleh jutaan pendukung Los Blancos di seluruh dunia, Courtois pun membuka sesi wawancaranya dengan permintaan maaf terbuka kepada fans Real Madrid.
Ia menyesali hasil buruk ini dan menyatakan bahwa seluruh pemain bertanggung jawab penuh atas performa yang mengecewakan tersebut.
“Kami ingin meminta maaf kepada para penggemar,” ujar Courtois. “Kami tahu kalian memberikan dukungan penuh, dan kami gagal membalasnya dengan performa yang layak.”
Dengan tersingkirnya Madrid dari Piala Dunia Antarklub, skuad kini akan masuk ke masa liburan musim panas. Fokus utama mereka ke depan adalah mempersiapkan diri menghadapi La Liga musim 2025/26.
Terdapat kabar bahwa manajemen klub tengah mempertimbangkan untuk meminta penundaan jadwal pertandingan pertama mereka di kompetisi domestik agar tim punya waktu lebih banyak untuk melakukan konsolidasi dan pemulihan.
Kekalahan dari PSG memang menjadi noda dalam catatan awal Xabi Alonso sebagai pelatih kepala Real Madrid.
Namun seperti yang dikatakan oleh Courtois, ini adalah momen penting untuk menganalisis, memperbaiki, dan membangun kembali tim dengan fondasi yang lebih kuat demi menghadapi tantangan yang jauh lebih besar di musim mendatang.