Curva Sud Milan Menyuarakan Kekecewaan Terhadap Manajemen Klub

Curva Sud Milan Menyuarakan Kekecewaan Terhadap Manajemen Klub

Mansion Sports - Lebih dari 3.000 pendukung setia AC Milan yang tergabung dalam kelompok ultras Curva Sud menggelar demonstrasi besar-besaran di luar kantor pusat klub pada hari terakhir musim kompetisi Serie A. 

Aksi ini bukan sekadar bentuk kekecewaan, melainkan sebuah penolakan total terhadap arah kebijakan klub yang dianggap telah menghancurkan identitas dan kejayaan Rossoneri.

Dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui fanzine kepada para suporter, Curva Sud mengecam keras seluruh elemen manajemen klub — mulai dari pemilik, direktur, hingga penasihat teknis — atas performa buruk tim dan keputusan-keputusan yang dinilai keliru selama musim 2024/25.

Ketidakpuasan Terhadap Pemilik dan Para Direksi

Kelompok suporter tersebut menyoroti pemilik RedBird Capital, Gerry Cardinale, sebagai pihak yang dianggap paling bertanggung jawab karena dinilai lebih mementingkan aspek komersial ketimbang nilai-nilai sepak bola sejati yang melekat pada klub asal Milan ini.

“Cardinale memanfaatkan Milan untuk kepentingan bisnisnya, seolah-olah kita berada di New York, bukan di Milano,” tulis Curva Sud.

Tak hanya Cardinale, nama-nama seperti Paul Singer (Elliott Management), Giorgio Furlani, dan Paolo Scaroni juga ikut dikritik habis-habisan. 

Furlani dianggap tidak kompeten memimpin organisasi, sementara Scaroni dinilai hanya fokus pada proyek stadion yang tak kunjung terealisasi.

Baca Juga: “Paolo Maldini Dikabarkan Bisa Kembali ke AC Milan

Kritik Tajam untuk Keputusan Sepihak dan Pengabaian Suara Suporter

Curva Sud mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap keputusan manajemen yang tidak melibatkan aspirasi penggemar, terutama saat memilih pelatih. 

Mereka menyebut bahwa harapan untuk mendatangkan pelatih berkarakter kuat seperti Antonio Conte diabaikan, dan malah menunjuk nama-nama dengan profil rendah.

Kekisruhan dalam manajemen juga terlihat dari cara Paulo Fonseca dipecat—yang kabarnya baru mengetahui pemecatannya dari media, bukan dari pihak klub.

Ibrahimovic dan Moncada Tidak Luput dari Kritik

Zlatan Ibrahimović, yang kini menjabat sebagai konsultan klub, juga turut menjadi sasaran kritik. Meskipun dihormati sebagai legenda lapangan, Ibra dinilai tidak cocok dalam peran manajerial dan disalahkan atas kegagalan proyek Milan Futuro. 

Sementara Geoffrey Moncada dinilai membuat terlalu banyak keputusan transfer yang buruk, meskipun ada beberapa rekrutan positif.

Seruan untuk Segera Mundur

Dalam penutup pernyataannya, Curva Sud menegaskan bahwa para pemangku kepentingan saat ini harus mundur dan memberikan tempat kepada orang-orang yang benar-benar memahami sepak bola serta memiliki cinta terhadap Milan.

“Kalian telah membunuh semangat jutaan penggemar. Kalian memperlakukan fans sebagai pelanggan dan wisatawan untuk diperas. Hari ini, kami menagihnya. Bayar dan tinggalkan klub ini secepatnya.”

Musim Tanpa Gelar dan Tanpa Eropa

Musim 2024/25 menjadi salah satu musim terburuk bagi Milan dalam satu dekade terakhir. Mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah kalah di final Coppa Italia melawan Bologna — satu-satunya peluang realistis mereka meraih tiket ke Liga Europa. 

Di level pelatih, klub memulai musim dengan Paulo Fonseca, sebelum memecatnya dan menunjuk Sergio Conceição, yang juga disebut akan segera hengkang.

Situasi di Milan kini tidak hanya menjadi krisis prestasi, tetapi juga krisis identitas. Para penggemar menyerukan perubahan total demi menyelamatkan nilai-nilai sejarah klub yang selama ini menjadi kebanggaan Kota Milan dan jutaan pengikutnya di seluruh dunia.

Related News

Curva Sud Milan Menyuarakan Kekecewaan Terhadap Manajemen Klub

Curva Sud Milan Menyuarakan Kekecewaan Terhadap Manajemen Klub

Mansion Sports - Lebih dari 3.000 pendukung setia AC Milan yang tergabung dalam kelompok ultras Curva Sud menggelar demonstrasi besar-besaran di luar kantor pusat klub pada hari terakhir musim kompetisi Serie A. 

Aksi ini bukan sekadar bentuk kekecewaan, melainkan sebuah penolakan total terhadap arah kebijakan klub yang dianggap telah menghancurkan identitas dan kejayaan Rossoneri.

Dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui fanzine kepada para suporter, Curva Sud mengecam keras seluruh elemen manajemen klub — mulai dari pemilik, direktur, hingga penasihat teknis — atas performa buruk tim dan keputusan-keputusan yang dinilai keliru selama musim 2024/25.

Ketidakpuasan Terhadap Pemilik dan Para Direksi

Kelompok suporter tersebut menyoroti pemilik RedBird Capital, Gerry Cardinale, sebagai pihak yang dianggap paling bertanggung jawab karena dinilai lebih mementingkan aspek komersial ketimbang nilai-nilai sepak bola sejati yang melekat pada klub asal Milan ini.

“Cardinale memanfaatkan Milan untuk kepentingan bisnisnya, seolah-olah kita berada di New York, bukan di Milano,” tulis Curva Sud.

Tak hanya Cardinale, nama-nama seperti Paul Singer (Elliott Management), Giorgio Furlani, dan Paolo Scaroni juga ikut dikritik habis-habisan. 

Furlani dianggap tidak kompeten memimpin organisasi, sementara Scaroni dinilai hanya fokus pada proyek stadion yang tak kunjung terealisasi.

Baca Juga: “Paolo Maldini Dikabarkan Bisa Kembali ke AC Milan

Kritik Tajam untuk Keputusan Sepihak dan Pengabaian Suara Suporter

Curva Sud mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap keputusan manajemen yang tidak melibatkan aspirasi penggemar, terutama saat memilih pelatih. 

Mereka menyebut bahwa harapan untuk mendatangkan pelatih berkarakter kuat seperti Antonio Conte diabaikan, dan malah menunjuk nama-nama dengan profil rendah.

Kekisruhan dalam manajemen juga terlihat dari cara Paulo Fonseca dipecat—yang kabarnya baru mengetahui pemecatannya dari media, bukan dari pihak klub.

Ibrahimovic dan Moncada Tidak Luput dari Kritik

Zlatan Ibrahimović, yang kini menjabat sebagai konsultan klub, juga turut menjadi sasaran kritik. Meskipun dihormati sebagai legenda lapangan, Ibra dinilai tidak cocok dalam peran manajerial dan disalahkan atas kegagalan proyek Milan Futuro. 

Sementara Geoffrey Moncada dinilai membuat terlalu banyak keputusan transfer yang buruk, meskipun ada beberapa rekrutan positif.

Seruan untuk Segera Mundur

Dalam penutup pernyataannya, Curva Sud menegaskan bahwa para pemangku kepentingan saat ini harus mundur dan memberikan tempat kepada orang-orang yang benar-benar memahami sepak bola serta memiliki cinta terhadap Milan.

“Kalian telah membunuh semangat jutaan penggemar. Kalian memperlakukan fans sebagai pelanggan dan wisatawan untuk diperas. Hari ini, kami menagihnya. Bayar dan tinggalkan klub ini secepatnya.”

Musim Tanpa Gelar dan Tanpa Eropa

Musim 2024/25 menjadi salah satu musim terburuk bagi Milan dalam satu dekade terakhir. Mereka gagal lolos ke kompetisi Eropa setelah kalah di final Coppa Italia melawan Bologna — satu-satunya peluang realistis mereka meraih tiket ke Liga Europa. 

Di level pelatih, klub memulai musim dengan Paulo Fonseca, sebelum memecatnya dan menunjuk Sergio Conceição, yang juga disebut akan segera hengkang.

Situasi di Milan kini tidak hanya menjadi krisis prestasi, tetapi juga krisis identitas. Para penggemar menyerukan perubahan total demi menyelamatkan nilai-nilai sejarah klub yang selama ini menjadi kebanggaan Kota Milan dan jutaan pengikutnya di seluruh dunia.

Related News