Loading, please wait...
Mansion Sports - Pelatih Paris Saint-Germain, Luis Enrique, tak membuang kesempatan untuk membalas sindiran soal kualitas Liga Prancis usai timnya menyingkirkan Arsenal dan melaju ke final Liga Champions. Dalam konferensi pers penuh percaya diri, Enrique menyindir balik anggapan bahwa Ligue 1 hanyalah “liga petani”.
Kemenangan atas Arsenal di semifinal memperpanjang dominasi PSG atas wakil-wakil Inggris musim ini. Sebelumnya, tim asuhan Enrique juga menyingkirkan Aston Villa dan Liverpool, serta mengalahkan Manchester City di fase grup.
“Liga petani, ya? Kami ini liga petani!” ujar Enrique sambil tertawa menanggapi anggapan miring soal Ligue 1.
Sindiran itu jelas ditujukan pada para pengamat dan fans yang kerap meremehkan kualitas Liga Prancis dibanding Premier League atau liga-liga top Eropa lainnya.
Menurut Enrique, kemenangan atas Arsenal bukan hanya soal hasil pertandingan, tapi juga soal menunjukkan karakter dan mentalitas tim muda PSG yang tumbuh di bawah tekanan besar.
“Kami tim muda, tapi punya karakter dan cara bermain yang menyenangkan untuk ditonton. Sekarang kami menikmati perhatian dunia yang mulai bicara soal kami,” katanya.
Bagi Enrique, melangkah ke final Liga Champions bukanlah kejutan, melainkan bagian dari misi utama saat menerima pekerjaan di Paris.
“Kami memang bermimpi ke final. Target utama sejak awal datang ke Paris adalah membuat sejarah. Dan sekarang kami ada di jalur yang benar.”
Baca Juga: "Liga Champions: PSG Lolos ke Final Usai Singkirkan Arsenal"
Menatap Final Lawan Inter Milan
PSG akan berhadapan dengan Inter Milan di partai puncak yang digelar di Munich akhir Mei nanti. Enrique tak ingin sesumbar, tapi menegaskan timnya akan siap secara mental dan taktis.
“Ini akan jadi final yang berat. Tapi Inter juga tahu kami tim yang kuat. Kami punya waktu untuk analisis. Sekarang waktunya merayakan dulu.”
Kesimpulannya, kemenangan PSG atas klub-klub top Inggris musim ini menjadi jawaban nyata atas keraguan terhadap kualitas Ligue 1.
Di tangan Luis Enrique, PSG bukan hanya punya skuad bintang, tapi juga identitas dan keyakinan kuat untuk mengejar trofi Eropa.
Apakah ini saatnya PSG benar-benar pecah telur di Liga Champions setelah sekian lama menanti?