Palladino: “Kami Tidak Akan Bisa Tidur Malam Ini”

Palladino: “Kami Tidak Akan Bisa Tidur Malam Ini”

Mansion Sports - Setelah perjuangan dramatis selama dua leg semifinal UEFA Conference League, Fiorentina harus mengubur mimpi tampil di final untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Kekalahan menyakitkan dari Real Betis membuat sang pelatih, Raffaele Palladino, mengakui ada rasa kecewa dan penyesalan—tapi juga kebanggaan atas perjuangan timnya.

Kekalahan Tipis yang Penuh Drama

Fiorentina datang ke leg kedua di Stadio Artemio Franchi dengan beban kekalahan 2-1 dari leg pertama di Seville. 

Harapan sempat menyala setelah dua sundulan dari Robin Gosens membalikkan keadaan jadi 2-1 dan menyamakan agregat menjadi 3-3.

Namun, harapan itu pupus di babak tambahan waktu. Abde Ezzalzouli, yang juga mencetak gol di leg pertama, muncul sebagai pahlawan Betis lewat gol penentu yang menyudahi laga.

Fiorentina harus merelakan tiket ke final jatuh ke tangan Betis, yang akan menghadapi Chelsea di Wroclaw pada 28 Mei nanti.

“Kami Sudah Berikan Segalanya” – Palladino

Dalam wawancaranya pasca laga bersama Sky Sport Italia, Palladino menyampaikan perasaan campur aduk:

“Ada rasa kecewa dan penyesalan. Kami mempersiapkan laga ini dengan baik, tapi mereka punya pemain-pemain top dan kita lihat itu dari gol tendangan bebas Antony."

Meski gagal, Palladino tak ragu menyatakan kebanggaannya:

“Saya tidak bisa minta lebih dari para pemain. Mereka bertarung habis-habisan dan menunjukkan semangat luar biasa. Semua penyerang kami turunkan. Sayangnya, hasil tidak berpihak.”

Gol Klasik: Lagi-lagi Kalah Karena Bola Panjang

Palladino juga menyoroti gol penentu yang mirip dengan kesalahan di leg pertama—pertahanan yang gagal mengantisipasi bola panjang dari kiper lawan.

“Dalam sepak bola, bek harus selalu waspada. Sayangnya, Pongracic sempat ragu, dan itu jadi mahal. Hal yang sama juga terjadi sebelumnya dengan Parisi di leg pertama.”

Padahal, strategi bola panjang ini sudah diantisipasi saat latihan. Bagi Palladino, ini adalah pelajaran penting:

“Kalau ingin melangkah ke final, kami harus perhatikan detail sekecil apa pun.”

Baca Juga: "Conference League: Real Betis Lolos ke Final Setelah Tundukkan Fiorentina"

Drama Fagioli: Emosi dan Ego di Pengujung Laga

Menjelang akhir waktu normal, insiden kecil sempat mencuri perhatian. Nicoló Fagioli tampak kesal saat ditarik keluar dan sempat adu argumen dengan pelatih.

“Fagioli main 88 menit, dan baru saja kena kartu. Saya ingin hindari risiko bermain dengan 10 orang. Saya tahu dia kecewa, tapi semua pemain kami penting,” kata Palladino meredam situasi.

Dukungan Klub: Kontrak Baru di Tengah Ketidakpastian

Menariknya, hanya beberapa jam sebelum laga, Fiorentina mengumumkan perpanjangan kontrak Palladino hingga 2027. 

Ini adalah sinyal bahwa manajemen tetap percaya pada proyek jangka panjang sang pelatih, meski gagal membawa tim ke final musim ini.

Fokus ke Serie A: Perjalanan Belum Berakhir

Terlepas dari kekalahan ini, musim belum selesai. Fiorentina masih bersaing di Serie A untuk mengamankan posisi di kompetisi Eropa.

“Musim ini belum berakhir. Banyak laga penting tersisa dan kami harus tutup musim ini sebaik mungkin,” ujar Palladino optimis.

“Tidak ada yang akan bisa tidur malam ini, tetapi kita harus mencoba melupakannya secepat mungkin.”

Apakah Fiorentina bisa bangkit dan mengamankan tiket ke Eropa? Yang jelas, mental juara dan semangat pantang menyerah sudah mereka tunjukkan.

Related News

Palladino: “Kami Tidak Akan Bisa Tidur Malam Ini”

Palladino: “Kami Tidak Akan Bisa Tidur Malam Ini”

Mansion Sports - Setelah perjuangan dramatis selama dua leg semifinal UEFA Conference League, Fiorentina harus mengubur mimpi tampil di final untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Kekalahan menyakitkan dari Real Betis membuat sang pelatih, Raffaele Palladino, mengakui ada rasa kecewa dan penyesalan—tapi juga kebanggaan atas perjuangan timnya.

Kekalahan Tipis yang Penuh Drama

Fiorentina datang ke leg kedua di Stadio Artemio Franchi dengan beban kekalahan 2-1 dari leg pertama di Seville. 

Harapan sempat menyala setelah dua sundulan dari Robin Gosens membalikkan keadaan jadi 2-1 dan menyamakan agregat menjadi 3-3.

Namun, harapan itu pupus di babak tambahan waktu. Abde Ezzalzouli, yang juga mencetak gol di leg pertama, muncul sebagai pahlawan Betis lewat gol penentu yang menyudahi laga.

Fiorentina harus merelakan tiket ke final jatuh ke tangan Betis, yang akan menghadapi Chelsea di Wroclaw pada 28 Mei nanti.

“Kami Sudah Berikan Segalanya” – Palladino

Dalam wawancaranya pasca laga bersama Sky Sport Italia, Palladino menyampaikan perasaan campur aduk:

“Ada rasa kecewa dan penyesalan. Kami mempersiapkan laga ini dengan baik, tapi mereka punya pemain-pemain top dan kita lihat itu dari gol tendangan bebas Antony."

Meski gagal, Palladino tak ragu menyatakan kebanggaannya:

“Saya tidak bisa minta lebih dari para pemain. Mereka bertarung habis-habisan dan menunjukkan semangat luar biasa. Semua penyerang kami turunkan. Sayangnya, hasil tidak berpihak.”

Gol Klasik: Lagi-lagi Kalah Karena Bola Panjang

Palladino juga menyoroti gol penentu yang mirip dengan kesalahan di leg pertama—pertahanan yang gagal mengantisipasi bola panjang dari kiper lawan.

“Dalam sepak bola, bek harus selalu waspada. Sayangnya, Pongracic sempat ragu, dan itu jadi mahal. Hal yang sama juga terjadi sebelumnya dengan Parisi di leg pertama.”

Padahal, strategi bola panjang ini sudah diantisipasi saat latihan. Bagi Palladino, ini adalah pelajaran penting:

“Kalau ingin melangkah ke final, kami harus perhatikan detail sekecil apa pun.”

Baca Juga: "Conference League: Real Betis Lolos ke Final Setelah Tundukkan Fiorentina"

Drama Fagioli: Emosi dan Ego di Pengujung Laga

Menjelang akhir waktu normal, insiden kecil sempat mencuri perhatian. Nicoló Fagioli tampak kesal saat ditarik keluar dan sempat adu argumen dengan pelatih.

“Fagioli main 88 menit, dan baru saja kena kartu. Saya ingin hindari risiko bermain dengan 10 orang. Saya tahu dia kecewa, tapi semua pemain kami penting,” kata Palladino meredam situasi.

Dukungan Klub: Kontrak Baru di Tengah Ketidakpastian

Menariknya, hanya beberapa jam sebelum laga, Fiorentina mengumumkan perpanjangan kontrak Palladino hingga 2027. 

Ini adalah sinyal bahwa manajemen tetap percaya pada proyek jangka panjang sang pelatih, meski gagal membawa tim ke final musim ini.

Fokus ke Serie A: Perjalanan Belum Berakhir

Terlepas dari kekalahan ini, musim belum selesai. Fiorentina masih bersaing di Serie A untuk mengamankan posisi di kompetisi Eropa.

“Musim ini belum berakhir. Banyak laga penting tersisa dan kami harus tutup musim ini sebaik mungkin,” ujar Palladino optimis.

“Tidak ada yang akan bisa tidur malam ini, tetapi kita harus mencoba melupakannya secepat mungkin.”

Apakah Fiorentina bisa bangkit dan mengamankan tiket ke Eropa? Yang jelas, mental juara dan semangat pantang menyerah sudah mereka tunjukkan.

Related News