Mansion Sports - Simone Inzaghi tak ragu menyebut Barcelona sebagai salah satu tim terkuat di dunia menjelang laga panas semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona, yang akan digelar di Estadi Olímpic Lluís Companys, Rabu malam waktu setempat.

Duel Klasik Menuju Final Liga Champions

Pertemuan leg pertama ini akan jadi laga pertama dari dua pertempuran seru menuju final Liga Champions di akhir Mei. Inter dan Barcelona akan kembali bertemu untuk leg kedua di San Siro, Selasa depan.

Pemenang dari laga ini akan berhadapan dengan Arsenal atau PSG di partai puncak.

Inzaghi: “Barcelona Hebat Karena Organisasi Saat Kehilangan Bola”

Dalam konferensi pers jelang laga, Inzaghi membedah kekuatan Barca secara mendalam. Menurutnya, bukan hanya serangan yang jadi kekuatan Blaugrana, tetapi juga organisasi permainan mereka saat kehilangan bola, yang kini makin solid di bawah arahan pelatih anyar, Hansi Flick.

“Flick pelatih hebat. Dia membawa struktur yang luar biasa untuk tim yang memang sudah kuat menyerang,” ujar Inzaghi seperti dikutip dari TMW.

“Mereka salah satu tim paling rapi di dunia ketika kehilangan bola — para pemain depan ikut turun dan menutup ruang dengan sangat cepat.”

Pelatih asal Italia itu juga menyoroti bagaimana Barcelona dibangun secara bertahap dengan pemain-pemain lulusan akademi yang kini jadi tulang punggung tim.

“Tim ini dibentuk secara bertahap, banyak pemain dari akademi mereka sendiri. Mereka sudah menang dua gelar dan masih bersaing untuk yang lain.”

Inter Tak Takut, Tapi Punya Rasa Hormat

Meski menyadari ancaman dari trio Lamine Yamal, Raphinha, dan Robert Lewandowski, Inzaghi menegaskan bahwa Inter datang ke Spanyol tanpa rasa takut, hanya membawa rasa hormat dan kepercayaan diri.

“Kami hormat, tapi tidak takut. Ini Barcelona. Tapi juga ada Bayern, Madrid, City, Arsenal — semua lawan berat. Tapi kami juga sudah menjalani perjalanan luar biasa di turnamen ini.”

Modal Percaya Diri dan Persiapan Matang

Inzaghi menegaskan bahwa Inter akan bermain dengan gaya khas mereka sendiri, seperti saat berhasil menyingkirkan Bayern Munchen di fase sebelumnya.

“Setiap tim punya filosofi. Bayern berbeda dari Barca meski ada kesamaan. Kami akan berikan performa terbaik seperti saat lawan Bayern, dengan permainan yang cair.”

“Kami sudah pelajari mereka lewat video dan latihan di lapangan. Sekarang saatnya membuktikan.”