
Lautaro Martinez Bangga Meski Inter Puasa Gelar Musim Ini
Mansion Sports - Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez, menegaskan rasa bangganya terhadap tim meski harus menelan kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain dalam Final Liga Champions 2025 yang digelar di Munich pada Sabtu malam.
Dalam wawancara bersama situs resmi klub, Lautaro menyampaikan refleksi jujur sekaligus penuh semangat untuk bangkit.
"Kami Gagal Melakukan Apa yang Telah Disiapkan"
Lautaro tidak menutupi bahwa timnya tampil jauh di bawah ekspektasi pada pertandingan final.
Ini adalah malam di mana kami tidak mampu menjalankan apa pun dari yang telah kami siapkan,” ujar sang penyerang asal Argentina.
“PSG tampil luar biasa dan pantas meraih kemenangan. Mereka tidak membuat kesalahan sedikit pun.”
Namun demikian, ia menolak mengakhiri musim ini hanya dengan rasa kecewa.
“Saya tetap bangga terhadap tim ini, terhadap pelatih, para pemain, dan klub. Meski kami tidak meraih trofi, kami menjalani musim yang luar biasa.”
Baca Juga: “Inzaghi Buka Peluang Tinggalkan Inter Usai Kekalahan Telak dari PSG”
Kekalahan Menyakitkan, Tapi Jadi Motivasi untuk Bangkit
Pertandingan final ini tercatat sebagai kekalahan dengan selisih gol terbesar dalam sejarah laga final kompetisi antarklub Eropa, membuat luka mendalam di kubu Nerazzurri.
Meski begitu, Lautaro menekankan pentingnya menjaga semangat:
“Hari ini kami mengalami kekalahan yang menyakitkan, tetapi saya bangga. Kami telah memberikan segalanya. Kini saatnya bangkit, sebagaimana mestinya bagi klub sebesar Inter.”
Suara-suara dari Ruang Ganti Inter
Beberapa rekan setim Lautaro turut menanggapi kekalahan ini secara kritis. Gelandang Nicolò Barella mengakui bahwa PSG tampil dengan motivasi lebih tinggi, sementara Francesco Acerbi menilai PSG tampil dengan tempo permainan yang jauh lebih cepat.
“Mereka seperti bermain dua kali lebih cepat dari kami,” ujar Acerbi, menggambarkan dominasi total PSG sepanjang laga.
Kekalahan ini memang menyakitkan, namun komentar-komentar dari ruang ganti menunjukkan bahwa Inter tidak kehilangan semangat juangnya.
Dengan rasa bangga dan kesadaran untuk memperbaiki diri, Lautaro dan kawan-kawan kini mengalihkan fokus untuk menyusun langkah baru menyongsong musim depan—dengan tekad untuk kembali lebih kuat.