Motta Tak Ingin Juventus Jemawa Lawan PSV

Motta Tak Ingin Juventus Jemawa Lawan PSV

Pelatih Juventus Thiago Motta tidak ingin timnya jemawa pada laga leg pertama babak playoff Champions League melawan wakil Belanda PSV Eindhoven, Rabu (12/2) dini hari WIB.

Juventus menang lawan PSV di fase liga

Motta tidak ingin timnya jemawa sebab Juventus berhasil menang 3-1 atas PSV di fase liga pada September lalu. Namun sejak itu situasi berubah di mana Juventus yang mengakhiri fase liga di posisi ke-20, sementara PSV berada di posisi ke-14 usai mengalahkan pemimpin klasemen Liverpool di partai terakhir.

Seperti yang diketahui, Champions League memiliki format baru pada musim ini. Jumlah peserta bertambah dari 32 menjadi 36 klub. Format babak grup telah dihapus di mana 36 tim kini beradu dalam satu liga besar.

Baca juga: Thiago Motta: Juventus Pantas Kalah dari Benfica

Tim di delapan besar akan lolos otomatis ke babak 16 besar. Sementara itu, tim di peringkat 9 hingga 24 akan melalui dua leg pertandingan tambahan di babak playoff untuk memperebutkan delapan tiket tersisa.

"Kami bermain bagus saat melawan PSV saat itu, tetapi banyak hal telah berubah, baik di sana-sini," kata Motta.

"Besok adalah cerita yang berbeda. Besok adalah pertandingan yang berbeda dan kami fokus untuk melakukan pekerjaan kami dengan baik. Kami melihat di leg pertama bahwa kami memiliki beberapa momen yang sangat bagus dalam pertandingan. Kami memanfaatkannya dan menyelesaikan aksi yang telah kami siapkan dengan baik.”

"Tetapi pada saat yang sama, kami menderita karena umpan dan penguasaan bola mereka. Kedatangan dua bek sayap, yang datang dengan sangat baik dari belakang. Para gelandang yang dapat memberi tim sedikit lebih banyak keseimbangan tetapi juga memberi tim banyak ruang."

Ambil sisi positif dari laga sebelumnya

Juventus sendiri mengarungi musim tak terkalahkan di Serie A hingga Januari saat kalah dari Napoli, Bianconeri lalu kalah dari Benfica di Champions League.

Untungnya Juventus berhasil menang di dua laga sebelumnya di Serie A. Meski harus susah payah menang 2-1 melawan tim promosi Como.

"Kami melihat pada pertandingan terakhir, meskipun itu bukan contoh yang baik, ketahanan tim ini telah meningkat pesat," ujar Motta.

"Kami mampu memenangkan pertandingan tanpa bermain dengan baik. Namun, itu sama sekali tidak berguna. Sebagai contoh, ya, itu poin positif. Anda berhasil memenangkan pertandingan meskipun Anda tidak bermain lebih baik dari lawan.

"Itu poin positif, tetapi kami tahu bukan begitu caranya. Besok kami perlu memainkan jenis permainan yang berbeda, permainan yang sangat lengkap untuk bersaing melawan tim yang kuat dan meraih kemenangan."

Klik di sini untuk melihat berita Champions League lainnya

Motta Tak Ingin Juventus Jemawa Lawan PSV

Motta Tak Ingin Juventus Jemawa Lawan PSV

Pelatih Juventus Thiago Motta tidak ingin timnya jemawa pada laga leg pertama babak playoff Champions League melawan wakil Belanda PSV Eindhoven, Rabu (12/2) dini hari WIB.

Juventus menang lawan PSV di fase liga

Motta tidak ingin timnya jemawa sebab Juventus berhasil menang 3-1 atas PSV di fase liga pada September lalu. Namun sejak itu situasi berubah di mana Juventus yang mengakhiri fase liga di posisi ke-20, sementara PSV berada di posisi ke-14 usai mengalahkan pemimpin klasemen Liverpool di partai terakhir.

Seperti yang diketahui, Champions League memiliki format baru pada musim ini. Jumlah peserta bertambah dari 32 menjadi 36 klub. Format babak grup telah dihapus di mana 36 tim kini beradu dalam satu liga besar.

Baca juga: Thiago Motta: Juventus Pantas Kalah dari Benfica

Tim di delapan besar akan lolos otomatis ke babak 16 besar. Sementara itu, tim di peringkat 9 hingga 24 akan melalui dua leg pertandingan tambahan di babak playoff untuk memperebutkan delapan tiket tersisa.

"Kami bermain bagus saat melawan PSV saat itu, tetapi banyak hal telah berubah, baik di sana-sini," kata Motta.

"Besok adalah cerita yang berbeda. Besok adalah pertandingan yang berbeda dan kami fokus untuk melakukan pekerjaan kami dengan baik. Kami melihat di leg pertama bahwa kami memiliki beberapa momen yang sangat bagus dalam pertandingan. Kami memanfaatkannya dan menyelesaikan aksi yang telah kami siapkan dengan baik.”

"Tetapi pada saat yang sama, kami menderita karena umpan dan penguasaan bola mereka. Kedatangan dua bek sayap, yang datang dengan sangat baik dari belakang. Para gelandang yang dapat memberi tim sedikit lebih banyak keseimbangan tetapi juga memberi tim banyak ruang."

Ambil sisi positif dari laga sebelumnya

Juventus sendiri mengarungi musim tak terkalahkan di Serie A hingga Januari saat kalah dari Napoli, Bianconeri lalu kalah dari Benfica di Champions League.

Untungnya Juventus berhasil menang di dua laga sebelumnya di Serie A. Meski harus susah payah menang 2-1 melawan tim promosi Como.

"Kami melihat pada pertandingan terakhir, meskipun itu bukan contoh yang baik, ketahanan tim ini telah meningkat pesat," ujar Motta.

"Kami mampu memenangkan pertandingan tanpa bermain dengan baik. Namun, itu sama sekali tidak berguna. Sebagai contoh, ya, itu poin positif. Anda berhasil memenangkan pertandingan meskipun Anda tidak bermain lebih baik dari lawan.

"Itu poin positif, tetapi kami tahu bukan begitu caranya. Besok kami perlu memainkan jenis permainan yang berbeda, permainan yang sangat lengkap untuk bersaing melawan tim yang kuat dan meraih kemenangan."

Klik di sini untuk melihat berita Champions League lainnya