Takluk dari Brentford, Ruben Amorim Dikritik Micah Richards

Takluk dari Brentford, Ruben Amorim Dikritik Micah Richards

Mansion SportsPelatih Manchester United, Ruben Amorim, mendapat sorotan tajam usai timnya menelan kekalahan 1-3 dari Brentford pada laga Premier League akhir pekan lalu.

Mantan bek Manchester City, Micah Richards, melontarkan kritik keras dalam program Match of the Day, menilai bahwa perubahan taktis yang dilakukan Amorim justru membingungkan para pemainnya.

Kritik atas Pergantian Pemain yang Membingungkan

Richards menjelaskan bahwa setiap dari lima pergantian yang dilakukan Amorim selalu diikuti dengan perombakan posisi, meski formasi 3-4-2-1 tetap dipertahankan. 

Akibatnya, sejumlah pemain harus berganti peran hanya dalam hitungan menit, membuat mereka kesulitan memahami instruksi yang diinginkan pelatih.

Salah satu contohnya adalah Bryan Mbeumo yang dipasang sebagai bek sayap darurat sejak menit ke-81. 

Posisi barunya itu berujung fatal ketika Brentford memanfaatkan kelemahan di sektor tersebut untuk mencetak gol ketiga di masa tambahan waktu. 

Namun, Richards menegaskan kesalahan bukan sepenuhnya pada Mbeumo, melainkan pada Amorim yang memaksakan skema tanpa mempertimbangkan karakteristik pemain.

Kekakuan Amorim dalam Formasi

Menurut Richards, kekalahan ini menyoroti keras kepala Amorim yang tetap bertahan dengan formasi 3-4-2-1 sepanjang laga.

Ia menilai pelatih asal Portugal itu seharusnya lebih fleksibel, misalnya beralih ke formasi 4-3-3, agar para pemain bisa beradaptasi lebih baik. 

“Sebagai pemain, kami memang dituntut fleksibel. Tapi bagaimana bisa beradaptasi bila perubahan dilakukan terus-menerus tanpa mengubah sistem?” ujar Richards.

Baca Juga: “Ruben Amorim Diprediksi Bisa Hengkang dari Man Utd Sebelum Natal

Catatan Buruk Bersama Manchester United

Hasil ini memperpanjang tren negatif United di bawah Amorim, yang belum pernah mencatat dua kemenangan beruntun di Premier League. 

Dari 33 laga liga, hanya 34 poin yang berhasil diraih, sebuah catatan yang membuat posisinya semakin dipertanyakan.

Laporan terbaru bahkan menyebut klub telah menyiapkan daftar tiga kandidat pengganti, dengan nama Gareth Southgate disebut-sebut sebagai opsi ideal.

Kemenangan atas Chelsea pekan lalu sempat dianggap sebagai titik balik, namun fakta bahwa kedua gol United tercipta saat lawan bermain dengan 10 orang kembali memperlihatkan rapuhnya performa tim. 

Kekalahan di markas Brentford — tim yang sebelum laga berada di posisi ke-17 — menjadi bukti lain bahwa United masih kesulitan menghadapi lawan yang tampil penuh determinasi.

Tekanan Kian Meningkat untuk Amorim

Amorim tampak lesu di pinggir lapangan saat peluit panjang dibunyikan, menutup wajah dengan tangan seolah tengah memproses hasil buruk lainnya. 

Selama ia terus memaksa pemain tampil di posisi yang tidak sesuai dan menuntut mereka menjalankan peran asing, kritik serupa dari publik dan pundit akan terus berdatangan.

Ia sebelumnya kerap membela diri dengan menyatakan formasi pilihannya bukan masalah, bahkan sempat berkelakar bahwa pelatih akan diganti lebih dulu sebelum sistem permainan diubah. Namun, jika tren negatif ini tidak segera berakhir, candaan itu bisa menjadi kenyataan.

Related News

Takluk dari Brentford, Ruben Amorim Dikritik Micah Richards

Takluk dari Brentford, Ruben Amorim Dikritik Micah Richards

Mansion SportsPelatih Manchester United, Ruben Amorim, mendapat sorotan tajam usai timnya menelan kekalahan 1-3 dari Brentford pada laga Premier League akhir pekan lalu.

Mantan bek Manchester City, Micah Richards, melontarkan kritik keras dalam program Match of the Day, menilai bahwa perubahan taktis yang dilakukan Amorim justru membingungkan para pemainnya.

Kritik atas Pergantian Pemain yang Membingungkan

Richards menjelaskan bahwa setiap dari lima pergantian yang dilakukan Amorim selalu diikuti dengan perombakan posisi, meski formasi 3-4-2-1 tetap dipertahankan. 

Akibatnya, sejumlah pemain harus berganti peran hanya dalam hitungan menit, membuat mereka kesulitan memahami instruksi yang diinginkan pelatih.

Salah satu contohnya adalah Bryan Mbeumo yang dipasang sebagai bek sayap darurat sejak menit ke-81. 

Posisi barunya itu berujung fatal ketika Brentford memanfaatkan kelemahan di sektor tersebut untuk mencetak gol ketiga di masa tambahan waktu. 

Namun, Richards menegaskan kesalahan bukan sepenuhnya pada Mbeumo, melainkan pada Amorim yang memaksakan skema tanpa mempertimbangkan karakteristik pemain.

Kekakuan Amorim dalam Formasi

Menurut Richards, kekalahan ini menyoroti keras kepala Amorim yang tetap bertahan dengan formasi 3-4-2-1 sepanjang laga.

Ia menilai pelatih asal Portugal itu seharusnya lebih fleksibel, misalnya beralih ke formasi 4-3-3, agar para pemain bisa beradaptasi lebih baik. 

“Sebagai pemain, kami memang dituntut fleksibel. Tapi bagaimana bisa beradaptasi bila perubahan dilakukan terus-menerus tanpa mengubah sistem?” ujar Richards.

Baca Juga: “Ruben Amorim Diprediksi Bisa Hengkang dari Man Utd Sebelum Natal

Catatan Buruk Bersama Manchester United

Hasil ini memperpanjang tren negatif United di bawah Amorim, yang belum pernah mencatat dua kemenangan beruntun di Premier League. 

Dari 33 laga liga, hanya 34 poin yang berhasil diraih, sebuah catatan yang membuat posisinya semakin dipertanyakan.

Laporan terbaru bahkan menyebut klub telah menyiapkan daftar tiga kandidat pengganti, dengan nama Gareth Southgate disebut-sebut sebagai opsi ideal.

Kemenangan atas Chelsea pekan lalu sempat dianggap sebagai titik balik, namun fakta bahwa kedua gol United tercipta saat lawan bermain dengan 10 orang kembali memperlihatkan rapuhnya performa tim. 

Kekalahan di markas Brentford — tim yang sebelum laga berada di posisi ke-17 — menjadi bukti lain bahwa United masih kesulitan menghadapi lawan yang tampil penuh determinasi.

Tekanan Kian Meningkat untuk Amorim

Amorim tampak lesu di pinggir lapangan saat peluit panjang dibunyikan, menutup wajah dengan tangan seolah tengah memproses hasil buruk lainnya. 

Selama ia terus memaksa pemain tampil di posisi yang tidak sesuai dan menuntut mereka menjalankan peran asing, kritik serupa dari publik dan pundit akan terus berdatangan.

Ia sebelumnya kerap membela diri dengan menyatakan formasi pilihannya bukan masalah, bahkan sempat berkelakar bahwa pelatih akan diganti lebih dulu sebelum sistem permainan diubah. Namun, jika tren negatif ini tidak segera berakhir, candaan itu bisa menjadi kenyataan.

Related News