Lalui Masa-masa Suram Bersama Honda, Marc Marquez Akui Sempat Pingin Pensiun

Lalui Masa-masa Suram Bersama Honda, Marc Marquez Akui Sempat Pingin Pensiun

Marc Marquez mengakui dirinya sempat memikirkan untuk pensiun saat masa-masa terakhirnya bersama Honda, di mana ia menderita cedera, ditambah motor yang tidak bisa membawanya juara.

Marquez baru saja meraih gelar juara MotoGP keenam pada 2019 dengan dominan, di mana pembalap Spanyol ini meraih 12 kali juara dan 18 kali podium. Namun tahun 2020 berjalan 180 derajat.

Marquez mengalami kecelakaan parah di Jerez pada balapan kedua di musim 2020. Ia pun akhirnya harus absen hingga akhir musim tersebut.

Bangkit dari keterpurukan

Pembalap berusia 31 tahun ini harus menjalani berbagai operasi pada tangannya yang mengalami cedera dan proses penyembuhan yang kerap mengalami kemunduran.

Saat Marquez mulai sepenuhnya bugar, motor Honda yang ditungganginya tak kompetitif dan Marquez gagal meraih satu pun kemenangan sepanjang musim 2022 dan 2023.

Honda bisa dibilang sebagai motor terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun begitu, Marquez menjadi pembalap terbaik di antara pabrikan asal Jepang tersebut, bahkan berhasil meraih podium di Motegi.

Tinggalkan Honda, Marquez gabung Ducati

Marquez lalu memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Honda yang sudah terjalin sejak debutnya pada 2013 lalu dan pindah ke Ducati, bergabung dengan tim satelit Gresini untuk musim 2023.

Dalam wawancara yang diunggah melalui kanal resmi MotoGP, Marquez mengenang masa-masa suram di akhir perjalanannya bersama Honda, yang membuatnya sempat ingin mengakhiri karirnya di balapan roda dua.

“Dua tahun lalu, satu tahun lalu, banyak orang (yang meragukannya), termasuk saya. Saya punya beberapa tanda tanya apakah waktu saya sudah berakhir,” kata Marquez.

“Tidak seperti (berakhir seperti) ini karena saya mengambil keputusan (bergabung dengan Gresini) karena ketika saya pensiun suatu hari nanti saya tidak ingin menyesal karena tidak mencoba ini, tidak mencoba dengan cara ini.”

“Saya akan mencoba semua yang ada di tangan saya untuk merasa kompetitif dan memenangkan gelar serta memperjuangkan gelar setiap tahun.”

Keputusannya tersebut berbuah manis pada musim ini, di mana ia berhasil meraih tiga kemenangan dan sembilan podium. Ia sempat menjadi penantang gelar juara, namun tertinggal dari Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

Pindah ke tim pabrikan musim depan

Performa gemilang Marquez pada musim ini membuatnya mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati pada musim depan.

Marquez menjadi pembalap ketiga terbaik pada musim ini, meskipun dengan motor Ducati Desmosedici GP23, dibandingkan dengan Bagnaia dan Martin yang memiliki motor terbaru GP24.

"Bagi saya, langkah yang saya ambil tahun lalu sudah sukses karena kalau tidak, tahun ini saya akan mengumumkan pengunduran diri saya," lanjut Marquez. "Setahun lalu, saya punya banyak tanda tanya di benak saya, saya punya banyak keraguan.”

“Kemudian setelah satu tahun semua keraguan ini hilang dan saya kembali ke level kompetitif. Kami tidak akan mengatakan seperti level dari 2019, kami akan mengatakan dalam level kompetitif yang cukup untuk terus bekerja, terus maju, dan terutama untuk memiliki semangat khusus MotoGP.”

“Dan kami kembali merasakan kemenangan itu, podium itu, dan intensitas khusus itu saat Anda berjuang di puncak itu berbeda.”

Lalui Masa-masa Suram Bersama Honda, Marc Marquez Akui Sempat Pingin Pensiun

Lalui Masa-masa Suram Bersama Honda, Marc Marquez Akui Sempat Pingin Pensiun

Marc Marquez mengakui dirinya sempat memikirkan untuk pensiun saat masa-masa terakhirnya bersama Honda, di mana ia menderita cedera, ditambah motor yang tidak bisa membawanya juara.

Marquez baru saja meraih gelar juara MotoGP keenam pada 2019 dengan dominan, di mana pembalap Spanyol ini meraih 12 kali juara dan 18 kali podium. Namun tahun 2020 berjalan 180 derajat.

Marquez mengalami kecelakaan parah di Jerez pada balapan kedua di musim 2020. Ia pun akhirnya harus absen hingga akhir musim tersebut.

Bangkit dari keterpurukan

Pembalap berusia 31 tahun ini harus menjalani berbagai operasi pada tangannya yang mengalami cedera dan proses penyembuhan yang kerap mengalami kemunduran.

Saat Marquez mulai sepenuhnya bugar, motor Honda yang ditungganginya tak kompetitif dan Marquez gagal meraih satu pun kemenangan sepanjang musim 2022 dan 2023.

Honda bisa dibilang sebagai motor terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun begitu, Marquez menjadi pembalap terbaik di antara pabrikan asal Jepang tersebut, bahkan berhasil meraih podium di Motegi.

Tinggalkan Honda, Marquez gabung Ducati

Marquez lalu memutuskan mengakhiri hubungannya dengan Honda yang sudah terjalin sejak debutnya pada 2013 lalu dan pindah ke Ducati, bergabung dengan tim satelit Gresini untuk musim 2023.

Dalam wawancara yang diunggah melalui kanal resmi MotoGP, Marquez mengenang masa-masa suram di akhir perjalanannya bersama Honda, yang membuatnya sempat ingin mengakhiri karirnya di balapan roda dua.

“Dua tahun lalu, satu tahun lalu, banyak orang (yang meragukannya), termasuk saya. Saya punya beberapa tanda tanya apakah waktu saya sudah berakhir,” kata Marquez.

“Tidak seperti (berakhir seperti) ini karena saya mengambil keputusan (bergabung dengan Gresini) karena ketika saya pensiun suatu hari nanti saya tidak ingin menyesal karena tidak mencoba ini, tidak mencoba dengan cara ini.”

“Saya akan mencoba semua yang ada di tangan saya untuk merasa kompetitif dan memenangkan gelar serta memperjuangkan gelar setiap tahun.”

Keputusannya tersebut berbuah manis pada musim ini, di mana ia berhasil meraih tiga kemenangan dan sembilan podium. Ia sempat menjadi penantang gelar juara, namun tertinggal dari Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

Pindah ke tim pabrikan musim depan

Performa gemilang Marquez pada musim ini membuatnya mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati pada musim depan.

Marquez menjadi pembalap ketiga terbaik pada musim ini, meskipun dengan motor Ducati Desmosedici GP23, dibandingkan dengan Bagnaia dan Martin yang memiliki motor terbaru GP24.

"Bagi saya, langkah yang saya ambil tahun lalu sudah sukses karena kalau tidak, tahun ini saya akan mengumumkan pengunduran diri saya," lanjut Marquez. "Setahun lalu, saya punya banyak tanda tanya di benak saya, saya punya banyak keraguan.”

“Kemudian setelah satu tahun semua keraguan ini hilang dan saya kembali ke level kompetitif. Kami tidak akan mengatakan seperti level dari 2019, kami akan mengatakan dalam level kompetitif yang cukup untuk terus bekerja, terus maju, dan terutama untuk memiliki semangat khusus MotoGP.”

“Dan kami kembali merasakan kemenangan itu, podium itu, dan intensitas khusus itu saat Anda berjuang di puncak itu berbeda.”