Mansion Sports - Gelandang senior Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly, mengungkapkan kekecewaannya setelah Skuad Garuda menelan kekalahan telak 0-6 dari Jepang dalam laga terakhir Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Bertanding di Suita City Football Stadium, Osaka, Selasa (10/6/2025), Indonesia kesulitan menghadapi permainan cepat dan presisi Samurai Biru yang tampil dominan di hadapan pendukung sendiri. Lilipaly mengakui bahwa Jepang unggul di segala lini dan kekalahan ini sangat menyakitkan bagi para pemain.

“Terasa sangat menyakitkan kami kalah 0-6 hari ini. Kami sudah memperkirakan akan mengalami kesulitan bermain di kandang Jepang,” ujar Lilipaly usai pertandingan.

Pengakuan atas Kualitas Jepang

Lilipaly tidak ragu memberikan pujian atas kualitas permainan Jepang yang menurutnya tampil sangat solid dan efisien sepanjang laga.

“Mereka memiliki kualitas yang sangat baik,” lanjutnya singkat namun tegas.

Kekalahan dari Jepang menjadi hasil yang mengecewakan, namun Timnas Indonesia tetap berhasil lolos ke ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lilipaly menyebut pencapaian itu sebagai satu-satunya hal positif dari malam pahit di Osaka.

“Ya, itu mungkin satu-satunya hal bagus untuk kami hari ini,” kata pemain Borneo FC Samarinda tersebut.

Baca Juga: "Indonesia Takluk 0-6 dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026"

Apresiasi untuk Suporter

Di tengah hasil negatif, Lilipaly tak lupa memberikan apresiasi besar kepada para pendukung Timnas Indonesia, khususnya mereka yang hadir langsung di stadion. Ia menilai loyalitas fans sebagai kekuatan utama yang terus menyemangati tim, bahkan di tengah kekalahan besar.

“Kami beruntung memiliki fans terbaik di dunia. Respect untuk mereka,” tutupnya dengan penuh rasa hormat.

Dengan fase keempat kualifikasi di depan mata, Timnas Indonesia dituntut untuk segera bangkit dan melakukan evaluasi menyeluruh. Dukungan penuh dari suporter dan pengalaman dari laga berat kontra Jepang diharapkan bisa menjadi bekal berharga menghadapi tantangan selanjutnya.