Loading, please wait...
Pelatih Manchester City Pep Guardiola siap mengatasi tantangan yang dihadapi timnya usai kalah telak 1-4 melawan Sporting CP pada pekan keempat Champions League, Rabu (6/11) dini hari WIB.
Partai tersebut menjadi kekalahan pertama City dalam 27 laga Champions League. Sekaligus partai terakhir bagi pelatih Sporting, Ruben Amorim, yang akan hengkang ke Manchester United.
Gyokeres mencetak tiga gol untuk membawa Sporting CP yang menang 4-1 atas Manchester City di Estadio Jose Alvalade.
City yang merupakan juara pada 2023 lalu, unggul lebih dulu lewat go Phil Foden pada menit keempat. Setelah sebelumnya gagal menuntaskan peluang emas, Gyokeres sukses menyamakan skor pada menit ke-38.
Dua gol cepat terjadi usai turun minum yang dicetak oleh Maximiliano Araujo tepat setelah kick-off. Lalu pada menit ke-49. Gyokeres menyelesaikan tugasnya dari titik putih untuk menjadikan skor 3-1.
Pada menit ke-69, giliran City yang mendapatkan penalti usai Ousmane Diomande melakukan handball. Namun eksekusi Erling Haaland gagal berbuah gol setelah bola membentur tiang gawang.
Sporting mendapatkan penalti kedua 10 menit sebelum waktu normal berakhir. Untuk kedua kalinya juga Gyokeres sukses menuntaskan tugasnya, sekaligus mencetak hattrick pada laga ini.
Gyökeres HAT-TRICK 🎩#UCL pic.twitter.com/V2WWXrUfqV— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) November 5, 2024
Gyökeres HAT-TRICK 🎩#UCL pic.twitter.com/V2WWXrUfqV
City mengalami masa-masa suram setelah mengalami tiga kekalahan beruntun dalam selang waktu satu pekan.
Kekalahan pertama terjadi pada partai EFL Cup di mana City tersingkir di putaran keempat usai kalah 2-1 di kandang Tottenham Hotspur.
Pada laga tandang keduanya, City kalah mengejutkan dengan skor sama melawan Bournemouth.
Kekalahan melawan Sporting menandakan pertama kalinya Guardiola kalah tiga kali beruntun sejak April 2018 lalu.
Meski begitu, pelatih asal Spanyol berusia 53 tahun ini menikmati tantangan yang dihadapinya saat ini.
“Ini tantangan berat, tetapi saya di sini. Ini akan menjadi musim yang berat - kami sudah tahu itu sejak awal. Tetapi inilah kenyataannya. Saya suka, saya menyukainya, saya ingin menghadapinya dan mengangkat semangat para pemain saya serta mencobanya,” kata Guardiola, dikutip dari situs resmi City.
“Hidup memang seperti ini. Mungkin dalam enam Premier League terakhir dalam tujuh tahun dan empat kali berturut-turut adalah pengecualian. Terkadang Anda kalah.”
“Hari ini kami benar-benar bagus - Bournemouth, tidak, mereka pantas mendapatkannya. Kami bermain sangat buruk melawan Bournemouth dan bermain sangat bagus hari ini.”
“Saya tahu bagaimana kami bersikap hari ini, seberapa bagus kami, dan betapa luar biasanya permainan bek tengah muda [Jahmai Simpson-Pusey].”
“Ketika Anda kalah 4-1, apa yang bisa saya katakan? Saya suka tim saya, kami hampir membuat skor menjadi 0-3.”
“Stadionnya tenang tetapi dalam satu aksi kami kehilangan hal-hal sederhana dengan pemain berkualitas dan hal-hal yang biasanya tidak terjadi. Ketika Anda begitu dekat dengan skor 0-2 dan kemudian 1-3, itu sulit bagi para pemain, saya mengerti itu.”
Pada laga selanjutnya, City kembali melakoni laga tandang Premier League, kali ini menghadapi Brighton & Hove Albion di Amex Stadium. Partai ini menjadi yang terakhir sebelum jeda internasional.
City saat ini menduduki posisi kedua klasemen liga dengan selisih dua poin dari Liverpool. Sementara klub yang bermarkas di Etihad Stadium ini berada di posisi keenam Champions League dengan tujuh poin dari empat laga.
“Saya harus mencoba dan menemukan penjelasan. Terkadang itu hanya sepak bola,” jelas Guardiola.
“Kita harus menerimanya. Hidup adalah itu, olahraga adalah itu. Setiap orang harus menjadi lebih baik dan lebih baik dan lebih baik lagi dan kita akan menemukannya”
“Kami masih hidup di semua kompetisi, dan kami akan terus maju.”
“Kami akan kembali ke Manchester untuk mempersiapkan pertandingan melawan Brighton. Saya tidak menyerah. Mungkin orang-orang menunggu tetapi saya tidak menyerah.”